Part 24: Watch Your Mouth

737 146 13
                                    

Kepolisian Seoul

"Detektif Min, ini laporan yang anda minta soal keluarga Kim Jisoo."

Yoongi mengambil lembaran kertas yang baru saja di print Jennie dan membacanya dengan teliti

"Dia hanya memiliki satu saudara?"

Jennie mengangguk, "Dia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Rael Kim. Aku cuma mendapatkan data bahwa ia dan kakaknya berpisah saat Ia berumur 10 tahun akibat perceraian. Jisoo dan ibunya tetap disini sementara kakaknya dibawa ke Jepang oleh ayahnya. Tapi sayang sekali kedua orang tuanya meninggal dalam insiden jatuhnya pesawat."

"Cari tau wajah pria ini dan dimana alamatnya."

"Maafkan aku tapi aku sudah mencarinya. Tetapi tidak ada jejak pria bernama Rael Kim. Sepertinya data itu sudah dihap-"

"Atau pria itu mengganti identitasnya." Terka Yoongi

"Aku juga berpikir begitu." Jennie duduk disamping Yoongi dengan wajah berpikir keras

"Bagaimana dengan sahabat? Kekasih?"

Jennie menggeleng, "Ia akrab dengan banyak laki-laki. Tapi kabar kehamilannya sempat membuat geger Korea Selatan. Wartawan berkali-kali menemukan dia bersama seorang idol bersama. Media sempat memberitakan bahwa anak yang dikandungnya adalah hasil hubungan gelap dengan idol itu. Tapi tidak terbuktikan hingga dia ditemukan bunuh diri."

Yoongi manggut-manggut

"Dia depresi akibat dihujat bahkan di teror oleh fans pria itu baik lewat sosial media maupun langsung. Ditambah lagi, ia tidak mau memberitahu siapa ayah dari bayi itu kepada siapapun. Dan ini menjadi rahasia sampai sekarang, termasuk dimana keadaan bayi itu."

"Apa kau yakin dia tidak memiliki hubungan dengan siapapun?"

Jennie mengangguk

"Tunggu, siapa nama idol itu?"

Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar, "Ntah kenapa dunia ini sempit sekali...

...idol itu adalah Kim Taehyung, dan detektif yang menangani kasusnya adalah Kepala Polisi Oh Sehun."

*****

"Noona, kau mau jajan apa? Biar aku traktir."

Perkataan Yohan hampir saja membuat kopi yang Sohyun minum masuk kedalam hidung.

"Tumben. Akhir-akhir ini juga kau selalu menempel padaku. Apa maumu?"

Yohan mengerucutkan bibirnya, "Masa manja dengan kakak sendiri gak boleh!"

Sohyun tertawa lalu mengacak rambut Yohan hingga berantakan, "Gak usah merajuk. Kalau begitu, traktir aku makan ayam dan soju."

"Aigoo, aku tidak mau kesusahan membawamu dalam keadaan mabuk. Noona mau aku biarkan tidur di emperan toko?"

Baru saja Sohyun hendak menjitak kepala Yohan, namun...

"TOLONG!! PENCURIIIII!!"

Pandangan mereka teralihkan pada aksi tarik menarik tas sandang antara perempuan berambut pirang dan pria bertubuh tegap. Pria itu mendorong gadis itu dan langsung membawa kabur tas selempang berwarna gold itu.

"YA! KIM YOHAN!"

Yohan berlari sekencang mungkin mengejar pencuri itu, sementara Sohyun bergegas membantu wanita itu berdiri.

"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang