Part 21: Its Been A Long Time

743 148 26
                                    

"Black box? Supir pengganti? Seharusnya aku menyingkirkan gadis Tiongkok itu bersama dengan Park Jimin!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Black box? Supir pengganti? Seharusnya aku menyingkirkan gadis Tiongkok itu bersama dengan Park Jimin!"

Seorang pria dengan kemeja putih dan jas abu-abu sedang bersantai di ruang serba hitam. Tangannya memegang segelas kopi hangat dan matanya fokus pada televisi berukuran super besar yang menampilkan sekelompok detektif sedang berdiskusi.

Kamera rahasia di Kantor kepolisian Seoul yang telah ia pasang pada saat seorang kurir pos mengantarkan 'suratnya' untuk Sehun.

"Jadi kalian mau menangkapku? Tidak secepat itu, karena aku belum sampai pada tujuanku."

Pria itu berjalan kearah tirai hitam yang tertutup. Ia membuka tirai itu dan kembali melihat foto gadis yang sedang tersenyum dengan bunga wisteria merah muda disekelilingnya.

"Kamu gak akan pergi sendirian."

Tangannya bergerak mengelus wajah yang ada di foto itu, seolah-olah gadis itu hidup dan ada dihadapannya

"Aku akan mengirimkan mereka agar kamu bisa menghukum mereka dari sana."

Pria itu tersenyum saat melihat jejeran toples berisi potongan jari tangan manusia yang telah ia habisi

"Aku tau little princessku ini pasti membenciku. Tapi aku tidak akan melakukan semua ini kalau saja kamu memberitahu siapa yang membuatmu menjadi seperti ini. Dengan alasan cinta, kamu malah melindunginya."

Ia bergeser ke tirai sebelah. Tangannya kembali membuka tirai sebelahnya, sehingga tampaklah kumpulan foto manusia dengan tinta merah berbentuk silang pada sebagian besar foto.

"Polisi tidak akan menangkapku sampai aku mencapai sasaran utama yang masih belum aku ketahui."

Dari 9 foto yang tergantung, ada 1 gantungan yang masih kosong. Hanya ada kertas bertuliskan 'X' disana.

"Tepat di hari peringatan kematianmu, aku akan menemukan orang itu dan membawanya kehadapanmu."

Tangannya bergerak pada satu buah foto laki-laki dengan seragam kepolisian lengkap. Ia mengambil sebilah pisau dan menancapkannya tepat di wajah pria yang ada di foto itu.

"Kau pasti siap dengan giliranmu kan, Oh Sehun?"

"Kau pasti siap dengan giliranmu kan, Oh Sehun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang