Kim Seokjin's house
21.00 KST
Hari yang sama"Hitomi-ya, pastikan Raline tidak memakan cokelat setelah sikat gigi."
"Baik tuan."
Pria berbahu lebar itu terlihat santai setelah membersihkan dapurnya setelah makan malam. Bagi seorang chef sepertinya, dapur adalah 'rumah' yang harus dijaga sebaik mungkin. Sesaat ia berjalan menuju kamar Raline dan memastikan anak itu sudah tertidur. Semenjak mengenal Sohyun, Raline menjadi anak yang periang dan tidak lagi menanyakan keberadaan ibunya pada Seokjin. Ia pusing harus menjawab apa jika Raline menanyakan soal itu karena,
Raline tidak akan kuat mendengar semua kebenaran ini.
"Astaga, aku lupa mengunci kamar ini." Gumam Seokjin saat ia mencoba menarik gagang pintu dan pintu itu terbuka.
Seokjin berjalan masuk kedalam kamar itu sambil memegang sebuah jubah mandi yang hendak ia pakai. Ketika ia mau masuk kamar mandi, atensinya teralihkan pada benda persegi berwarna ungu yang jatuh dibawah ranjangnya
Buku diary
Buru-buru Seokjin memungut buku itu. Ia bernafas lega saat tidak ada goresan atau tanda-tanda rusak pada buku itu. Dengan hati-hati, ia pun meletakkan buku itu diatas bantalnya dan kembali bergegas untuk mandi.
"Tunggu,"
Seokjin menghentikan langkahnya saat menyadari sesuatu yang janggal. Ia ingat tadi pagi buku itu berada di atas ranjangnya dengan keadaan terbuka pada halaman yang sedang ia baca. Tapi, kenapa buku itu bisa jatuh kebawah?
Raline tidak akan mau bermain ke kamar ini karena gelap.
Hitomi tidak berani menyentuh barang-barang di rumah ini tanpa izin
Otaknya kembali berpikir, hingga akhirnya ia berhasil menerka siapa yang berani masuk ke kamarnya dan menyentuh bukunya. Pria itu melihat ke arah CCTV yang terpasang tepat di sudut kamar dan tersenyum
"Terkadang rasa keingintahuan itu justru akan membuatmu terancam bahaya, reporter Kim."
--10.01--
Keesokan harinya
Apotik 'Glow'"Ahjumma, kasanya satu kotak, perban satu gulung sama alkohol 70% satu."
"Eh, Kim Sohyun? lama tidak kesini."
Wanita tua pemilik apotik itu mengambil barang pesanan Sohyun dari lemari kaca. Kemudian meletakkannya dihadapan Sohyun.
"Yah, aku cukup sibuk, ahjumma." Gadis itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet merah mudanya.
"Apa kau terluka?"
Sohyun menggeleng, "Bukan aku. Tapi Yohan. Biasalah, dia berlatih taekwondo terlalu keras sampai jatuh."
Wanita itu manggut manggut
"Totalnya 30 ribu won."
Sohyun mengeluarkan beberapa lembar uang. Atensinya justru teralihkan pada salah satu apoteker laki-laki yang bekerja di ujung apotik.
"Dia pegawai baru." Sela ahjumma itu. Seolah olah tahu apa yang Sohyun pikirkan
"Ooh."
"Permisi, apa pesananku ada?"
Sohyun melihat ke arah sumber suara. Pria berpakaian serba hitam mulai dari topi sampai sepatu.
Jeon Jungkook!
Sohyun memicingkan matanya. Melihat beberapa plastik diberikan apoteker itu kepada Jungkook
Jarum suntik?
![](https://img.wattpad.com/cover/191532792-288-k612024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"10.01" (END)
FanfictionKim Sohyun, reporter yang memiliki ketertarikan dalam dunia kriminal, dipertemukan kembali dengan seorang detektif berwajah 'dingin' yang pernah berhubungan dengan masa lalunya untuk menghadapi suatu kasus pembunuhan berantai '10.01' yang terkenal d...