Life
(Jungkook x Jihyo x Jin)
''Jangan pernah kembali sampai kau temukan kalung berlianku!''
Blam!. Kim Seokjin itulah nama pemuda yang baru saja di usir kasar oleh ibunya sendiri, yah.. meskipun bukan perempuan itu yang melahirkannya, namun 10 tahun hidup bersama sudah cukup membuat pemuda itu menganggap wanita paruh baya tersebut sebagai ibunya.
''Ibu kumohon buka pintunya!''
''Ibu! Sungguh aku tak tahu apa-apa tentang kalungmu!''
''Ibu kumohon buka! Ibu! Ibu! hikss''
Begitulah teriak Jin dengan tangan bertubi memukul pintu jati rumah atap itu, air matanya tak henti keluar sedari tadi, bahkan luka di sudut bibirnyapun tak dia hiraukan, tubuhnya serasa remuk karena menerima pukuan dari gagang sapu beberapa waktu yang lalu.
Penampakannya jauh dari kata baik, rasa takut akan terusir dari keluarga kecil ini memenuhi fikirannya lagi.
Brak! Suara dentuman keras di balik pintu membuat Jin terperanjat.
''Pergilah sialan! Apapun yang terjadi kau harus mengganti kalungku!''
Jin melemas, tubuhnya merosot di daun pintu, air mata bahkan sudah menggenangi wajahnya kini, dia remas rambut basah terkena keringat itu dengan kasar, dirinya bingung, Jin sungguh lelah, baru saja dia ingin merebahkan diri dan bercengkrama indah dengan adik tersayangnya Jihyo, namun semua itu urung kala sang ibu menyambutnya dengan amarah iblis, tidakkah sang ibu tahu Jin bahkan belum makan sesuap nasipun sejak tadi pagi. Hanya roti pemberian Jihyo yang sempat masuk di tenggorokkan itupun tak memenuhi seperempat dari perutnya.
''Bagaimana ini?''
''Haruskah aku meminjam uang lagi?''. begitu suara hati sang pemuda bercuap, bahkan utang yang kemarin saja belum sempat dia bayar, haruskah dia kembali meminjam demi ibunya-lagi-?
Duarr!!
Suara petir menggelegar membuat Jin terkaget, di tatapnya dengan nanar langit yang mulai menjatuhkan rintik hujan, seakan menjadi temannya melewati kesedihan di hari ini. Dengan lemah Jin mengusap pipinya kasar, diapun berdiri dan mulai berjalan dengan gontai menembus rintikan hujan yang kian deras, mengabaikan rasa perih yang hinggap hampir di sekujur tubuh. lagi pula bukan itu yang dia pedulikan saat ini. Kini otaknya hanya berfikir bagaimana cara agar mendapatkan uang secepat dan sebesar mungkin, demi mengganti kalung yang membuat ibunya kembali mengamuk itu.
------
Seorang perempuan paruh baya tengah terduduk di sofa yang mulai usang di makan usia, tangannya dengan asik mengulas jemari kaki yang mulai berkeriput dengan kutex berwarna merah darah, bibirnya tak henti bersenandung, mengikuti alunan music yang tengah di putar di salah satu stasiun televisi di depannya. Di layar terpampang jelas 7 pria tampan yang tengah bernyanyi dan menarikan lagu andalan terbaru mereka 'Fire' begitulah judul lagu tersebut.
Suasana hati perempuan paruh baya itu tengah baik kini, setelah selesai dengan urusan kakinya daipun menyelonjorkan kedua tungkai tersebut pada meja yang dipenuhi berbagai bungkus snack dan beberapa botol soju dan benda lainnya yang entah apa. Dengan santai tangannya tergerak mengambil sebuah masker yang tergeletak di samping jempol kaki.
Tak ada yang mengira jika perempuan paruh baya itu sudah menginjak usia kepala 4, wajahnya masih terlihat cantik bak tak termakan usia, yahh tentu saja karena sekarang tubuhnya tak lagi dia gerakan untuk mencari lembaran won, kini yang dia lakukan hanyalah duduk diam tinggal terima uang, lalu dia belanjakan uang itu pada apapun yang menjadi keinginan hatinya, termasuk memanjakan setiap anggota tubuh yang sempat menjadi pujaan di masa mudanya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life
Fanfiction"Hidupmu memang tak begitu beruntung,tapi tenang saja! Kau tahu bukan? Aku adalah guardianmu. Oppa!" -Jihyo "Kau sudah lebih dari cukup untuk membuat hidupku bahagia, Thomas." -Jin "Cih! Kalian menggelikan." -Jungkook Cast : Jihyo Jungkook Jin Tzu...