Part 04

333 63 5
                                    

Life



{Jungkook x Jihyo x Jin}

-----

Jihyo kini tengah berada di sebuah kedai kopi yang sudah menjadi tempat kerjanya hampir lebih dari 2 tahun. Tubuh sang gadis tepat berada di depan mesin kasir sembari sesekali menghitung transaksi dan membuat pesanan pembeli, hari ini kinerja Jihyo tak sebagus biasanya, kesalahan sering kali dia buat, tak mengherankan. karena perhatian gadis itu tak tertuju ke arah pekerjaan, sudah beberapa kali Jihyo mendapatkan teguran oleh pemilik kedai, namun sepertinya hal tersebut tak membangunkan, Jihyo masih saja melamun. Membuat Kim Jungeun si pemilik kedai menyerah dan akhirnya membiarkan Jihyo. Lalu menyuruh karyawannya yang lain membantu gadis Park itu.

Kim Jungeun adalah seorang wanita seumuran ibu Jihyo, dengan kepriabian bertolak belakang, atasannya ini adalah seorang yang hangat dan perhatian, hal tersebut membuat Jihyo sedikit merasakan kasih sayang ibu yang sesungguhnya dari sosok perempuan paruh baya ini.

Jihyo memutuskan pulang lebih awal kali ini, untunglah bosnya seorang yang baik hati, sehingga Jihyo dapat pergi, kondisinya tak memungkinkan untuk melanjutkan kerja hari ini, fikiran Jihyo terus tertuju pada Jin yang tak di jumpainya sedari tadi, bahkan taman bermain yang sering mereka jadikan sebagai lokasi saling tunggupun tak ada, biasanya Jihyo selalu berangkat dan pulang bersama-sama dengan sang kakak.

Tungkai sang gadis terus melangkah menuju tempat dimana Jin sering menyucurkan keringatnya, bukan lapangan futsal atau tempat olah raga lainnya, melaikan sebuah bengkel mobil yang memang telah memakai jasa Jin hampir 4 tahun, tepat setelah Jin mengenyam bangku kelas menengah pertama.

Namun harapan Jihyo untuk bertemu sang kakak hancur, karena Jin mengambil libur hari ini, membuat Jihyo kembali berjalan gontai tak tentu arah, yang difikirannya kini hanyalah sekelibat pertanyaan tentang dimana Jin berada.



------


Jihyo dengan lesu tengah mengepel lantai koridor sekolah, sebagai hukuman yang harus di jalaninya karena telah membuat kegaduhan tempo hari. Dan sialnya hal itu harus tetap Jihyo kerjakan hingga semester baru di mulai, bagus! Selain 'si miskin Jihyo' kini tersemat panggilan baru untuknya 'gadis pengepel lantai' begitu para siswa dan sisiwi di sekolah memanggil Jihyo kini. Tapi tentu saja seperti biasa Jihyo sama sekali tak peduli.

''Oppa!'' seru Jihyo menggema di koridor sekolah saat magamnya tak sengaja menangkap tubuh Jin yang tak pulang kemarin, membuat Jihyo harus begadang semalaman karena menanti kepulangan sang kakak, lihat saja kantung matanya! Sungguh menafsirkan manusia panda yang sebenarnya.

Jin tak mengindahkan teriakan Jihyo, tungkainya dipacu semakin cepat, tangannya tergesa menyembunyikan sebuah benda di saku training, takut-takut benda itu terjatuh atau terintip oleh orang-orang di sekitar, terutama sang adik tersayang. Jika kalian ingin tahu penampilan Jin saat ini. Maka kalimat yang sempurna untuk menggambarkan adalah 'sangat menyedihkan'

Seragam olah raga kemarin masih melekat di tubuhnya, bau keringat dapat tercium dari sepersekian senti, rambutnya bahkan terlihat berminyak pula kusam, dan wajahnya tak jauh lebih baik dari penampilan tubuh.

Jihyo menjatuhkan tongkat lap di genggaman dan berlari sekuat tenaga menuju pemuda Kim yang berjarak beberapa langkah di hadapan, di tariknya dengan kasar pundak Jin, guna membuat pemuda itu berbalik dan menatap Jihyo.

''Oppa kemana saja?''

''Kemarin kenapa tak pulang? Aku menunggumu!''

''Ma'af, Jihyo-ya'' hanya kalimat pendek tersebut yang keluar di bibir tipis Jin, sedang manic sayu, dia fokuskan pada gadis di hadapan, rasa hangat namun syarat akan penyesalan terpancar dari magam Jin, membuat Jihyo yang sedikit kesal, kini merasakan perasaan sakit dan iba karena melihat keadaan sang kakak.

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang