Life

Part 25

Life

(Jungkook x Jihyo x Jin)

Jungkook memilih menepikan motornya di selah bangunan setelah merasa berada cukup jauh dari Hannam.

Jimin segera berjalan menuju minimarket yang tadi dilalui kemudian mendudukkan bokongnya pada kursi minimarket yang tersedia di samping jalan sedangkan Jungkook memilih memasuki apotek yang berada di sebelah minimarket.

Jimin melihat pantulan wajahnya dari kaca hitam handphone mengecek luka dengan darah yang mulai mengering, beberapa menit lalu dia memilih mematikan ponsel itu, dia yakin handphonenya ini bisa menuntun para pria tegap tadi menuju lokasi mereka.

''Ini, obati dulu lukamu'' Ujar Jungkook dan melemparkan sekantung obat pada Jimin, dengan sigap Jimin menerima obat itu dan mulai membersihkan luka di kening dan beberapa goresan kecil di kaki dan tangannya.

''Kemana kau selama ini?'' Tanya Jimin yang tak mampu lagi menahan pertanyaannya. Jungkookpun mulai menjelaskan semua kejadian yang dia alami pada Jimin, membuat pemuda itu sedikit terkejut ternyata Jungkook tak pernah jauh dari jangkauan mereka, dan fakta yang menyatakan Jihyo serta Tzuyu membantunya membuat Jimin semakin tak percaya dengan semua yang dijabarkan Jungkook.

Meraka akhirnya memilih memasuki minimarket, guna membeli beberapa makanan untuk mengganjal perut keduanya.

Jungkook terdiam cukup lama menatap jajaran makanan yang tersusun rapi pada rak besi, maniknya menatap makanan dalam cup yang beberapa hari lalu selalu menemaninya sembari menunggu kehadiran gadis itu, makanan yang dia anggap sangat terikat pada gadis berambut sebahu yang mulai menetap dihatinya, seiring dengan itu wajah Jihyo mulai tergambar jelas di bayangan Jungkook menimbulkan rasa rindu yang kian menumpuk di ulu hati, hingga senggolan Jimin pada lengan membuyarkan lamunannya, dengan sedikit kikuk Jungkook mengambil satu cup ramyeon kemudian berjalan menuju sudut minimarket dimana sebuah dispenser terletak di samping dinding kaca minimarket.

Keduanya telah menghabiskan santapan masing-masing, setelahnya Jimin memilih keluar dari minimarket dengan sebotol minuman di tangannya sedangkan Jungkook tengah mengantri untuk melakukan pembayaran.

Jimin memilih menunggu di dekat motor Jungkook yang terparkir, bahu kirinya bersender pada dinding gedung, sesekali dia menyeruput minuman dalam botol.

Namun tiba-tiba tangan Jimin ditarik ke belakang oleh seorang pria berlengan kekar, hingga minuman yang tengah berada di tangannyapun terjatuh, Jimin segera memberontak namun tentunya tak mempan karena kekuatan Jimin kalah tangguh dari pria terlatih yang mengunci tangannya.

Jimin segera di seret menuju selah gedung dimana motor Jungkook terparkir, dia menyadari sudah ada dua bawahan Jeon In Sung di dekatnya, yang pertama pria yang memegang kasar kedua tangannya ke belakang, dan rekannya yang lain terlihat duduk santai pada motor Jungkook yang masih terparkir.

''Jimin!''

''Kau terlalu menyusahkan, tuan muda'' skeptis pria yang sedari tadi menduduki motor. Jungkook menatap  nyalang kala pria itu mulai beranjak dari motor dan berjalan ke arahnya, sedangkan otaknya mulai berputar untuk menemukan cara tertepat agar bisa melarikan diri dari situasi ini.

Jungkook menatap Jimin seakan mengirimkan kalimat dari sorot matanya, sedangkan pria yang tadi duduk di motor kini sudah medekat, Jungkook kemudian memasukkan tangan kirinya pada saku jaket menggenggam erat sebuah benda yang berada di dalam sana.

Tanpa aba-aba pria itu melayangkan kepalan tinju pada Jungkook, beruntung Jungkook sempat menghindar namun pukulan lain pada perutnya tak mampu dia prediksi, hingga membuat Jungkook sedikit memundur dengan tubuh yang membungkuk, pria itu tersenyum miring dan kembali mendekat pada Jungkook dengan tatapan membunuh, tidak peduli jika yang dihadapannya ini adalah putera boss besar, toh tugas ini memang dia terima.