Part 06

255 55 1
                                    

Life






{Jungkook x Jihyo x Jin}








Bunyi nyaring yang dinanti semua murid di sekolah kini tengah meggema, menandakan jam sekolah telah usai, Haneul saem segera mengakhiri pembahasan di iringi dengan riuh para murid yang membereskan bahan ajar agar segera pergi meninggalkan ruangan yang mereka rasa semakin sumpek, tak jauh berbeda dengan Jeon Jungkook, tanpa membereskan buku di meja dia segera melangkahkan tungkainya keluar kelas, niatnya kini untuk menemui gadis yang beberapa jam lalu berani mengarahkan kepalan tinju kepadanya. Dilangkahan kaki jenjang itu dengan tergesa tak mengindahkan pertanyaan Jimin, hingga membuat sahabat tercebol dan anggota geng Jeon lainnya hanya melemparkan tatapan heran. Sedangkan Jin tak menyadari kepergian Jungkook dia fokus membereskan bahan ajar, berniat sesegera mungkin menyelesaikan tugas baru yang tadi pagi Junki saem berikan padanya dan Jihyo. Dia harus cepat agar mereka bisa pulang lebih awal, begitu fikirnya.




Tungkai Jeon telah berada di depan pintu kelas Jihyo, di absennya setiap murid yang keluar dari sana tanpa terlewat satupun, tubuhnya dia senderkan pada dinding koridor, tatapan dingin tak luntur sedari tadi, tanpa dia sardari keberadaan pemuda Jeon itu menjadi fokus utama para siswi yang lewat, tak biasanya seorang Jeon Jungkook nongkrong di area ini, begitu fikir mereka. Pandangan mengagungkan yang sudah biasa Jungkook terima itu tak di indahkan sama sekali, fokusnya kini hanya pada seorang gadis cebol berambut bob yang kini tengah menatapnya di daun pintu bersama dengan seorang gadis jangkung yang Jungkook tidak tahu siapa namanya.

Jihyo menghampiri Jungkook, dibuangnya nafas dengan kasar sebelum mengeluarkan suara pada pemuda yang kini tengah berdiri dengan angkuh.

''Ada-''

Suara Jihyo tercekat seiring dengan tarikan tangan pemuda Jeon membuatnya sedikit meringis karena untuk kedua kalinya pergelangan mungil itu di genggam sedemikian kuat pada hari yang sama. Tzuyu yang melihat hanya melongo tak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi. Sedang para murid yang awalnya berniat pulang mendadak heran dan kaget dengan kejadian itu. Bagaimana tidak sang pangeran sekolah kini menyeret tangan babu se almamater sedemikian rupa, bak adegan klasik drama romansa. oh ayolah peran Geum Jan Di dan Goo Jun Pyo bukan masanya lagi saat ini.

Ronta Jihyo tak mempan melawan kuatnya tangan Jungkook, pemuda itu menyeret sang gadis hingga berada di taman belakang sekolah yang memang selalu sepi di jam pulang. Dilepasnya tangan yang sedari tadi Jeon pegang, Jihyo segera menggengam pergelangan tangannya yang kini memanas dan nyeri.

''Apa yan-''

''Kau!. telah salah memilih musuh. Park Jihyo''. Tekan Jungkook memutus kalimat yang hendak keluar dari bibir Jihyo.

''Kau yang telah salah mengincar korban'' Lawan Jihyo tanpa takut. Jungkook yang sedari tadi menahan amarahnya mendorong Jihyo keras, membuat sang empunya tubuh meringis sakit saat tanpa permisi punggungnya menyentuh kasar dinding sekolah. Tangan Jeon terangkat sebuah kepalan melayang tepat di depan mata Jihyo, membuatnya metutup magam itu refleks. Hembusan angin menyapa sebelah wajah Jihyo, menunjukkan seberapa kuat Jungkook melayangkan pukulan itu, namun setelah beberapa saat, dia tak merasakan sesuatupun mendarat pada bagian tubuh manapun.

Jungkook menyunggingkan senyum miring melihat reaksi gadis Park.

''Menakutkan bukan?'' sarkas Jungkook. Jihyo segera membuka mata, di liriknya kepalan itu yang kini berada persis di samping wajah Jihyo.

''Aku tak pernah takut pada anak kecil sepertimu'' tantang Jihyo yang semakin membuat amarah Jeon membuncak.

''Apa?''
Jihyo tersenyum remeh mendengar tanggapan Jungkook.

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang