Part 19

253 56 6
                                    




Life





(Jungkook x Jihyo x Jin)






Derap tenang kaki Jihyo terdengar menggema di lorong gedung bercat earthen cream dengan beberapa pintu ter jarak kira-kira 7 meter terpasang berjejer dan berhadapan di kedua dinding lorong.

Langkah Jihyo berhenti di depan pintu bernomor 304, diapun menekan beberapa digit pin setelah itu memutar gagang pintu dan memasuki ruang apartemen yang sering dia singgahi beberapa minggu terakhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Jihyo berhenti di depan pintu bernomor 304, diapun menekan beberapa digit pin setelah itu memutar gagang pintu dan memasuki ruang apartemen yang sering dia singgahi beberapa minggu terakhir ini.

Tungkai Jihyo terhenti ketika tubuhnya telah berada di ruang tengah, sorot manicnya mulai menajam saat melihat kondisi ruangan yang terlihat semrawut, cukup membuat gadis itu melantunkan kata-kata kasar berbau hewan pada Jeon Jungkook, seolah melupakan jika selama dua hari terakhir ini seorang Park Jihyo mengkhawatirkan pemuda bergigi kelinci yang kini tercap jorok olehnya.

Bagaimana tidak, di meja bundar berbahan kaca itu sudah terdapat beberapa cup bekas ramyeon, kaleng kosong soda, tissue bekas pun noda kekuningan di meja dan sekitarnya, belum lagi kaos dan celana yang sudah pasti kotor teronggok sembarang di sofa dan lantai marmer. Sungguh ingin rasanya Jihyo meneriaki si pelaku dan memberinya kuliah tujuh menit! Sia-sia rasanya Jihyo memikirkannya dua hari penuh jika Jungkook malah membuat hati gadis bermarga Park dongkol kembali.

Dengan sekali hentakan Jihyo mengambil kaos yang tergeletak sembarang di lantai dan sofa disertai sumpah serapah yang terkomat-kamit di bibir ranumnya, dia terus menunduk memungut baju kotor Jungkook yang tanpa Jihyo sadari menuntunnya menuju kamar Jungkook yang memang terbuka sedari tadi.



''Kapan kau datang?'' Suara khas pemuda itu membuat rasa jengkel Jihyo yang tengah memungut kaos seketika mengubun, Jihyopun menghentikan aksi merunduknya.

''Ya Jeon Jungkoo--------'' Jihyo menutup mulunya mencoba menahan teriakan dengan magam yang membulat sempurna. Dengan segera dia bebalik dan..

Duk!

''Auhh''

Jihyo segera memegang dahinya yang baru saja mencium ujung pintu yang terbuka di balik tubuh, rasa nyeri dan panas langsung menyapa dahi mulusnya terbukti dengan tangannya yang meraba sedikit benjol di area bekas tubrukan tadi. Sedang Jungkook menahan kekehan geli, tak menyangka gadis polos di hadapannya itu langsung bersikap konyol hanya karena melihatnya bertelanjang dada. Tunggu! Bertelanjang dada? Dia harus segera memakai bajunya, sebelum gadis itu menegakkan kepala dan meluruskan pandangan kepadanya!

''Ke-kenapa kau tak memakai bajumu!'' Pekik Jihyo denga masih menunduk dalam

''Mana ada orang mandi pake baju''

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang