Part 27

154 37 0
                                    






Life




(Jungkook x Jihyo x Jin)






''Ayah mau kemana?''

''Pengadilan''

Jawaban Kim Haejin membuat Jihyo terpaku, bisakah Jihyo menarik kembali ucapannya?. Sungguh untuk pertama kalinya dia menyesal menanyakan hal itu pada sang ayah.

''Renungkan baik-baik mengenai keputusanmu Jihyo. Ayah, Jin maupun ibumu akan menerima semua yang kau pilih, tapi ayah harap kau memilih untuk pergi bersama ayah dan Jin''

''Akan ku pertimbangkan'' rendah Jihyo dengan wajah yang menunduk, tubuhnya seakan membeku kembali.



Jihyo memalingkan wajahnya saat sebuah tangan hangat menyentuh jemari,diapun menatap pemuda yang tengah terduduk di kursi roda, Jungkook menatap Jihyo dalam seakan menyalurkan kekuatan dan keteguhan, hingga membuat hati Jihyo menghangat diiringi rasa lega pun menggelitik perutnya seolah ada ribuan kupu yang bersarang didalam sana. Satu hal yang Jihyo tahu bahwa sentuhan Jungkook selalu membuat hatinya tak nyaman dan hangat di waktu yang bersamaan.

Seulas senyum terlukis dibibir Jungkook, senyum terlembut yang dia berikan setelah kematian ibunya.

''Kau mau menyuapiku?''

Jihyo tersadar, dengan segera dia beranjak dan memilih duduk pada bangku meja yang tadi di duduki ayahnya.

Tangannya mengambil alih mangkuk yang berada di pangkuan Jungkook.

''Jangan berfikir jika aku menurut atas keinginanmu, aku hanya kasihan melihat kondisimu yang menyedihkan, ingat itu!'' tekan Jihyo mencoba menghilangkan kegugupan dan mulai menyuapi Jungkook dengan sesekali meniup asap yang masih mengepul. Jungkook hanya menyunggingkan senyum, jujur jika tahu Jihyo akan memperlakukannya selembut ini maka Jungkook tak keberatan untuk tetap sakit.



Sup yang berada di mangkuk telah habis, kini Jungkook menggenggam segelas air hangat dengan kedua tangannya. Wajahnya menengadah menatap langit biru terselimut awan yang entah mengapa baru di sadari keindahannya. Mungkin bukan persfektif Jungkook mengenai langit yang berubah, tapi keberadaan Jihyo disisinya yang selalu mempercantik dunia Jungkook.

Sedangkan Jihyo melurusan pandangannya menatap hamparan gedung bertingkat dihadapan dengan pandangan kosong.

''Jihyo''

Sang gadis menoleh, menatap Jungkook yang masih terpaku pada awan yang bergerak maju.

''Seseorang menawarkan bantuan padaku''

''Hem?''

''Dia bilang akan membantuku terbebas darinya''

''Ayahmu?''

''Em''

Pandangannya kini teralih menatap manic Jihyo dalam, hingga jantungnya kembali bergetar.

''Bagaimana menurutmu?''

Jihyo terdiam mencoba mencari makna lain dari apa yang Jungkook utarakan.

''Entahlah, aku tak tahu'' Ujarnya kemudian, Jihyo memilih membaringkan tubuhnya dan menatap langit yang sama yang beberapa waktu lalu menjadi focus Jungkook. Sedang Jungkook menatap lamat wajah Jihyo yang terlihat kian menawan karena pancaran sinar yang memperjelas pesona dari lekuk wajahnya.

''Tapi... Keluarga merupakan sesuatu yang harus kau lindungi bukan? Terlepas dari kesalah yang sering kali mereka buat, karena hubungan itu tak akan pernah terputus selama darah yang mengalir di tubuh masih sama.''

''Maksudmu aku harus melindunginya setelah semua yang dia lakukan padaku?''

''dia. ya..'' Lirih Jihyo, dia baru menyadari jika selama ini Jungkook tak pernah menyebut Jeon In Sung 'ayah'.

''Bukankah melindungi punya makna yang luas?''

Jungkook memasang mimic tak mengerti.

''Maksudku, membuat mereka tersadar atas perbuatan keliru bukankah merupakan sebuah perlindungan juga?''

Jungkook tertegun mencoba memahami kalimat tanya dari gadis yang masih berbaring pada papan meja disampingnya.

Keheningan menyelimuti keduanya, hanya semilir angin yang terdengar seolah menanggapi kamilat panjang Jihyo. Jungkook menatap lamat presensi sang gadis mencari makna dari apa yag di utarakan Jihyo barusan.

''Apa tujuanmu melakukan semua ini, Jungkook?'' Tanya Jihyo memecah keheningan

Jungkook tertegun, memikirkan kalimat tanya Jihyo yang baru terfikirkan olehnya, awalnya tujuan Jungkook adalah untuk terbebas dari rumah mengerikan itu, namun benarkah itu tujuan dia yang sesungguhnya? Adakah hal lain yang tak Jungkook fikirkan dengan baik? Semua ini dia lakukan atas dasar keputusan yang spontan, dengan alasan untuk terbebas dari kejaran Jeon In Sung dan mencari kakak satu-satunya Taecyeon. Namun kini Jungkookpun bingung, jauh dilubuk hatinya ada sedikit ragu atas tindakan Jungkook kedepannya.

''Untuk saat ini, aku akan mencari keberadaan Taecyeon hyung dan Jimin'' Hanya kalimat itu yang meluncur di bibir setelah sekian detik termenung.

Jihyo mengukir senyum tulus, magamnya menatap manic Jungkook dengan sorot teduh membuat hati si pemud merasa tenang karenanya.

''Aku akan membantumu kali ini'' tekad Jihyo, Jungkook tentunya menolak namun Jihyo tetap bersikukuh dengan keputusannya, hingga akhirnya Jungkook menyerah dengan sang gadis perdebatan mereka tak akan usai jika keduanya berkeras kepala, begitu fikir Jungkook. Lagi pula jauh di lubuk hatinya ada rasa lega ketika Jihyo memilih membersamai, diapun bertekad untuk melindungi Jihyo dengan segala kemampuan yang dimilikinya.




















TBC.

(691 words)

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang