Part 16

199 49 0
                                    




Life






(Jungkook x Jihyo x Jin)












''Kau harus berterima kasih pada Jihyo untuk malam ini'' Chou Tzuyu gadis jangkung itu melayangkan kalimat tajam pada pemuda yang kini tengah terbaring di kasur barunya, dimana disampingnya terdapat Jihyo yang tengah membersihkan beberapa bercak darah dan mengoleskan salep luka di beberapa bagian tubuh Jungkook.
Sedang pemuda itu tengah mengopres lebam di pipi dengan sebungkus es batu terlapis handuk yang Jihyo berikan padanya beberapa menit yang lalu.

Kalimat Tzuyu sedikit mengusiknya, jujur hatinya tersentuh karena masih di tolong dengan baik oleh gadis berambut sebahu yang duduk di lantai sembari mengoleskan obat pada tubuhnya ini, Tzuyu benar dia harus berterima kasih dengan layak pada gadis berhati malaikat, yang pernah melayangkan tinju pada Jeon namun kini mewarat lukanya. Tapi lidahnya seakan kelu, terselimuti rasa malu mengingat perlakuan Jungkook pada Jihyo dan kakaknya selama ini.

''Tzu, bisa kau carikan dia baju? Sepertinya dia perlu mengganti pakaiannya'' Ujar Jihyo pada gadis yang tengah berdiri di daun pintu sedari tadi. Tzuyu menghembuskan nafasnya kasar ingin menolak, namun tubuhnya bergerak menuju keluar guna mencari beberapa baju yang bisa dipakai pemuda yang selalu merepotkan sahabatnya itu.

Jungkook kini telah mendiami salah – satu apartement di gedung ini, beberapa menit yang lalu gadis jangkung itu menyuruhnya memasuki ruangan ini, entah bagaimana caranya, tak mungkin jika Tzuyu membeli atau menyewa apartement ini secara mendadak karena prosedur pembelian atau penyewaan tidaklah seringkas itu.

''Siapa gadis itu?'' cuap Jungkook akhirnya, menyuarakan pertanyaan yang sedari tadi berkelayut di otaknya.

''Temanku''

''Bukan itu maksudku, kenapa dia bisa menyediakan sebuah apartemen untukku semudah ini?''

Jihyo menghembuskan nafas ringan kala plester terakhir telah melekat dengan baik menutupi luka di lengan Jungkook. Tak menyadari sebuah tatapan dalam yang terus mengekori pergerakan sang gadis sedari tadi.

''Dia anak pemilik gedung ini'' Ujar Jihyo pada akhirnya, yang mengundang dehaman dari sang pemuda, pantas saja Tzuyu bisa memberikannya sebuah kamar apartemen dengan gampang.

''Kau sudah merasa lebih baik?'' Tanya Jihyo yang tanpa disadari membuat hati pemuda yang beberapa tahun membeku itu seakan mencair oleh kalimat hangatnya.

''Kurasa iya. Terima kasih dan—''

Jihyo menunggu kalimat Jungkook yang terdengar menggantung.

''Maafkan aku''

Seulas senyum tercipta di bibir Jihyo, mendengar kalimat yang terdengar begitu tulus di rungu, berbeda dengan permintaan maaf lalu yang kentara setengah hati.


''Kau suka ramyeon?''

Jungkook mengangguk, yang entah mengapa terlihat lucu di magam Jihyo seperti seorang anak yang mulai membaik setelah di marahi ibunya. Tanpa menunggu lagi, Jihyopun segera melangkah menuju dapur dan membuka bungkus ramyeon yang beberapa jam yang lalu di belinya dari minimarket.

Sembari menunggu air mendidih, tangannya merogoh sebuah handphoone jadul dari saku coat yang sudah berdering sedari tadi. Setelahnya mendial nomor  Jin yang telah menghubunginya berpuluh kali itu, dan mengatakan jika dia baik-baik saja serta akan menginap di rumah Tzuyu malam ini tentunya tak mengatakan perihal Jungkook pada Jin di sebrang sana.









LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang