Part 11

220 49 4
                                    

Life








{Jungkook x Jihyo x Jin}






Hari – hari di sekolah kini kian sulit bagi Jihyo, awalnya dia merasa lega kala Jungkook tak lagi mengganggu Jin, namun entah mengapa perlakuan buruk kini malah tertuju padanya, jika dulu dirinya di rundung hanya secara verbal, kini perlakuan teman sekolahnya mulai bertindak kelewat batas, bahkan kakak kelasnya bernama Seolhyun ikut merundungnya, seperti hari ini misalnya, gadis berambut sebahu itu tengah membersihkan sisa tepung bercampur telur yang melekat pada seragamnya, dengan rambut basah karena beberapa menit yang lalu dirinya terpaska harus mandi di toilet sekolah, meski tanpa memakai sabun, sehingga bau amis tetap melekat pada tubuhnya.

Jihyo menggertakkan gigi, mencoba menahan isak tangis yang hendak keluar, perlakuan seperti ini tak akan membuatnya menangis, begitu tekadnya dalam hati. berbeda dengan Tzuyu yang sedari tadi ikut membersihkan seragamnya dengan handuk basah di sertai isakan tak bersuara.











''Jungkook'' Jungkook menengadahkan wajahnya, melirik seorang gadis yang barus saja memanggil namanya, gadis itu Kim Seo-hyun kini tengah berdiri di samping meja Jungkook dengan kedua tangan yang bertaut, Seo-hyun menggigit bibir bawahnya sebelum kembali bersuara pada pemuda Jeon, mencoba mengumpulkan sisa keberanian yang dia punya.

''Bisa kita bicara sebentar?''

Jungkook berdeham sebagai jawaban, So-Hyunpun berjalan meninggalkan kelas dengan Jungkook mengekor di belakangnya.

Jungkook masih mengikuti langkah teman sekelas yang pernah mencuri perhatiannya itu, namun Jungkook tak sengaja melihat seorang gadis dengan rambut basah tengah berjalan berlawanan arah dengannya, bersama gadis jangkung yang sudah Jungkook yakini sebagai sahabat si rambut basah itu, suasana di koridor cukup ramai karena jam istirahat masih berlangsung.


Manik almond Jungkook menelusuri tubuh gadis dengan jaket hitam kebesaran itu, entah mengapa perasaan aneh tetiba muncul di hatinya, kala melihat keadaan Park Jihyo, gadis yang kini sudah dia anggap sebagai musuh.





Jihyo sontak berhenti kala sebuah tangan menggenggam pergelangan kirinya.

''Kau kenapa?'' Ucap suara baritone yang kini sudah tak asing di telinga, Jihyopun menengadah menatap Jungkook yang seminggu ini mulai di anggap teman meski belum sepenuhnya.

''Tak apa, hanya terpeleset di toilet''

Bohongnya membuat Tzuyu yang sedari tadi berdiri di belakang Jihyo tersenyum, mengejek kebohongan yang terlontar dari mulut Jihyo.

''Lain kali, berhati-hatilah'' Cuap Jungkook sembari menepuk pelan kepala Jihyo, membuat sang gadis merasakan kembali desiran aneh di ulu hati. Tanpa Jihyo sadari beberapa tatapan kebencian kembali terjurus ke arahnya.

Bohong jika Jungkook tak menyadari itu, karena memang inilah tujuan dia berperilaku lembut pada musuhnya ini, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, begitu fukirnya dalam hati. Meski entah mengapa rasa ragu mulai mencuat, kala melihat wajah Park Jihyo, sedikit tak menyangka jika siswi yang merundung adik Jin ini jauh lebih kasar dari dirinya selama ini. namun kembali pada sifatnya, ego seolah menutup simpati dan empati Jungkook.

Jungkook akhirnya memilih kembali berjalan, mengikuti So-hyun yang kini telah berbalik menatapnya di ujung koridor. Meninggalkan Jihyo yang mematung.





''Kau harus menjauhinya, Ji'' Jihyo kembali tersadar, sembari menyusul Tzuyu yang kini telah berjalan di depannya.

''Siapa?''

''Jeon Jungkook'' Jihyo mengangkat alisnya, tak mengerti dengan ucapan sahabat.

Tzuyu menghela nafas panjang sebelum akirnya berhenti dan menatap Jihyo

''Kau tak merasa aneh dengan perubahan sikapnya yang mendadak?''

''Di tambah dengan perlakuan Seolhyun yang dulu bahkan tak pernah berurusan dengan mu''

''dan tatapan para penggemar Jungkook tadi''

''Bukankah semuanya jelas, jika Jungkooklah biang masalah dari semua ini, Seolhyun bahkan menyuruhmu untuk menjauhinya, kenapa tak kau turuti saja?!''

''Menerutumu aku bisa? Setelah Myungsoo saem menyandingkan namaku dan Jungkook untuk perlombaan musim ini?'' elak Jihyo.

''Setidaknya tak perlu mengakrabkan diri bukan?''

''Aku hanya mencoba membangun kerjasama tim yang baik dengan nya, apapun yang terjadi kami harus mendapatkan medali emas''

''Baiklah, cukup akhiri pertemananmu denganya setelah lomba musim ini usai''

Jihyo, berdeham sebagai jawaban, mencoba menghilangkan kembali fikiran mengenai perubahan sikap Jungkook yang mengakibatkan dirinya menjadi target perundungan hampir oleh seluruh siswi di sekolah. Jihyo bertekad untuk lebih berfikir positif terhadap pemuda Jeon kali ini, meski ragu masih tersemat di hatinya.
















''Baiklah sekian untuk pelajaran hari ini, jangan lupa untuk mengumpulkan hasil riset kalian minggu depan'' ujar Haneul-ssaem, yang di sambut dengan jawaban serempak para murid, kegaduhan di kelaspun tak terelakkan setelah Haneul-saem pergi meninggalkan ruangan. Begitupun Jungkook yang langsung beranjak dari kursinya sembari membawa sebuah buku, lalu di jatuhkannya buku tersebut di bangku So-hyun yang tengah memasukan bahan ajar pada ransel coklatnya.

''Selesaikan dengan baik''

''em..''

Dengan enggan So-hyun menerima buku Jungkook, sepertinya dia harus berlajar lebih ekstra mulai saat ini.


Kim So-hyun, gadis berambut panjang yang beberapa jam lalu 'mengunggkapkan perasaannya' pada pemuda Jeon itu sedikit tak menyangka jika akan berakhir seperti ini, dikiranya Jungkook akan dengan mudah mengatakan 'ya' maka dengan itu Jin akan terbebas sepenuhnya dari Jungkook, namun nyatanya tujuan sang gadis tak tepat sasaran, pemuda congkak itu malah membuatnya menjadi budak Jeon mulai hari ini. ''berusahalah untuk mendapatkan hatiku, So-hyun. Setelahnya akan coba ku fikirkan mengenai pengakuanmu'' begitu cuap angkuh Jungkook yang membuat sang gadis terheran, bukankah Jimin mengatakan Jungkook menyukainya? Mana mungkin Jimin berbohong bukan? Sudahlah turuti saja, demi Jin. Begitu teguhnya dalam hati

Tidak.Jimin tidaklah berbohong mengenai Jungkook yang menyukai So-hyun dimana hal itu pula yang mendasari perundungan yang beberapa hari lalu Jin terima, namun hati pemuda Jeon itu memang sangat labil, awalnya Jungkook menyukai gadis Kim,bukan karena berparas cantik, namun kepribadian dan cara So-hyun yang tak seperti siswi kebanyakan yang seolah selalu ingin menempel kepadanya, So-Hyun adalah satu-satunya teman sekelas yang tak tertarik kepada Jungkook, dan anehnya itulah yang membuat Jungkook suka, namun saat gadis Kim itu mengungkapkan perasaannya, entah mengapa hati Jeon tak tergerak, seolah tak pernah memendam rasa itu pada So-hyun sebelumnya.




















tbc~

(914 words)

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang