Part 17

200 50 0
                                    

Life



(Jungkook x Jihyo x Jin)









Jungkook membuka kelopak mata kala sinar hangat mentari mengusik tidur nyenyaknya, diapun mengerjap beberapa kali guna memperjelas pandangan dan mengedarkan penglihatannya menelusuri kamar yang baru dia huni malam kemarin.

Dikiranya dia tak akan merasakan kembali hari esok saat Jeon In Sung menyekap dan menyiksanya di ruang bawah tanah, beberapa hari yang lalu. Ternyata sang Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk hidup dengan mengirimkan sesosok malaikat bernama Park Jihyo yang bersedia mengulurkan tangannya pada Jungkook yang hendak menghancurkan kehidupan sekolahnya. Jujur Jungkook bersyukur untuk kesempatan ini, sungguh dirinya masih ingin menelusuri bumi sang Tuhan yang belum semuanya dia rasakan, berharap suatu saat dia akan mengecap sedikit rasa manis dari hidup yang telah dijalaninya. Hanya sedikit.

''Kau sudah bangun rupanya'' cuap gadis tercap bar-bar bernama Park Jihyo yang entah mengapa mulai terdengar lembut di rungunya. Magam Jungkook terkunci dengan sempurna, mengikuti pergerakan Jihyo yang berjalan kearah kasurnya dengan semangkuk bubur yang masih mengepul.

''Makanlah'' Ujar Jihyo setelah meletakan mangkuk itu di cabinet yang berada di samping kasur.

Jungkook berdeham sebagai jawaban, kemudian mulai memasukan beberapa sendok bubur yang sebenarnya tak begitu dia sukai.

''Kau tak ke sekolah?''

''Aku melewatkan jam pertama''

Jungkook berdeham sebagai jawaban, dan kembali menyendok bubur ke dalam mulutnya.

''Ini'' Jihyo menyodorkan sebuah flasdisk hitam tepat di depan Jungkook.

''Apa itu?''

''Entahlah, aku tak tahu. Seorang pria bertubuh tinggi tegap, dengan wajah tirus dan sebuah dimple di pipi memberikan ini padaku, dia berpesan untuk memberikannya kepadamu secara langsung''

''Hyung'' gumam Jungkook kala mendengar penjabaran yang Jihyo gambarkan, tangannya kemudian mengambil flasdisk itu dengan sedikit bergetar.

''Di--dimana dia sekarang?''

''Entahlah, dua pria terlihat mengejarnya waktu itu''

Jungkook mematung, entah harus bereaksi seperti apa dirinya kali ini, pemikiran mengenai kondisi Taecyeon mulai memenuhi relungnya, rasa takut di tinggalkan oleh satu-satunya keluarga yang menyayanginya membuat hati dan fikiran Jungkook kembali tak karuan. diapun menggenggam flasdisk di tangan dengan keras, menghiraukan rasa sakit yang ikut mengiringi karena otot yang menegang.
Dan berusaha sekuat tenaga untuk tak menjatuhkan Kristal bening di hadapan gadis yang tengah menatapnya itu.

Jihyo memilih untuk beranjak dan meninggalkan ruangan, dirinya tak mau jauh lebih telat dari waktu yang dia targetkan, pun menganggap pemuda itu memerlukan waktu sendiri.

Namun suara Jungkook yang terdengar sedikit bergetar menghentikan langkahnya.

''Kau yakin tempat ini aman?''

Jihyo berdeham sebagai jawaban, namun sepertinya tanggapan sang gadis belum memuaskan hati Jungkook.

''Bagaimana dengan kamera cctv? Orang itu dapat dengan mudah menemukanku dengan beberapa detektifnya''

''Tzuyu sudah menghapus semua rekaman dimana kau tertangkap kamera''

''Begitu ya'' gumam Jungkook, yang merasa tenang setelah mendengar penuturan Jihyo. Setidaknya untuk saat ini dirinya bisa beristirahat sejenak. Begitu fikirnya dalam hati.

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang