Chapter 19

605 42 0
                                    


"Jadi lo yang namanya jisoo " Ucap gisel dengan muka songongnya.

"Hmm " -jiso

Gisel mendekat kearah jiso dan membisikan sesuatu yang membuat jisoo langsung mengeraskan rahangnya.

"Shitt!  " Umpat jisoo dan langsung mencengkram kerah baju gisel

Seketika suasana kantin menjadi menegangkan dan banyak siswa siswi yang memperhatikan keributan jisoo dan gisel.

"Santai dong, gak usah kaya cacing kepanasan gituh " Kata gisel dengan senyum miring nya

"Berani lo main main sama gue, abis lo saat itu juga" Bisik jisoo pada gisel

"Dan gue sama sekali gak takut dengan ancaman lo " Gisel langsung melepaskan cengkraman jisoo dan langsung pergi

"Bangsat! " Umpat jisoo

Jiso langsung melihat sekeliling kantin yang sedari tadi menjadikan ia pusat perhatian

"MAO BUTA!! " Bentak jiso sambil menggebrak meja yang membuat semua orang dikantin langsung ketakutan dan beralih ke aktivitasnya masing masing.

"Lo ada masalah apa sama dia" Tanya jeni yang memang sedang makan bersama jisoo tadi

"Nanti gue ceritain " Sahut jisoo yang masih menahan emosinya.

.
.
.

"Abang lo mana " Tanya jisoo ke lisa

"Lapangan basket " Jawab lisa dan jisoo langsung pergi gitu ajh

Jisoo berlari kelapangan basket untuk melihat bobby, seperti ini kadang aktifitanya,melihat bobby dari kejauhan, kadang ia juga diam diam menaruh air dipinggir lapangan untuk bobby.

"Diliatin terus, samperin dong " Ucap yoyo yang tiba-tiba ikut duduk disamping jisoo

"Siapa gue yo " Ucap jisoo sambil sedikit terkekeh

"Lo ga tau ya, lo itu sering bangat jadi bahan curhatannya bang bobby kalo dirumah " Ucapan yoyo barusan langsung membuat pipi jisoo merah dan salting gak karuan.

"Lo bisa salting juga ternyata " Kata yoyo yang langsung dipukul jisoo

Dari jauh bobby melihat jiso dan yoyo tertawa bersama, gak pernah rasanya bobby ngeliat jisoo ketawa lepas kaya gituh, yang ada dia malah nyuekin jiso terus dan bikin sedih.

.
.

"Sudah dibereskan " -jiso

"... "

"Kerja bagus "

Jisoo langsung menutup sambungan teleponnya dan langsung menyeringai miring puas karna sudah menghancurkan Jia dan eliza ibu tiri dan nenek jeni

"Gak segampang itu gue ngasih duit ke iblis kaya mereka" Gumam jisoo dengan seringaiannya

Flashback

Semalam, pas jeni bilang kalau ia diusir dan harus membayar ganti uang neneknya jisoo langsung memulai permainannya.

Berawal jisoo yang menyuruh anggotanya untuk mengantarkan uang ke Jia dan eliza, tetapi saat uangnya sudah ditangan Jia ,eliza  berusaha untuk membawa kabur uang tadi dan menikmatinya sendirian.

Jisoo memang sudah sangat tahu dengan taktik mereka, mau gak mau jisoo juga harus main lebih cantik dari mereka berdua.

Saat mobil mewah eliza keluar dari rumah mewah Jia, anggota jisoo langsung mengikutinya dari belakang.

Tepat dijalan sepi anggota jisoo menembakan mobil eliza sampai akhirnya mencegat yang mau gak mau eliza harus berenti.

Hawa ketakutan dan panik langsung mengepung di diri eliza.

"Mau apa kalian, jangan coba coba mendekat ke mobilku " Ucap eliza sedikit teriak dengan suara gemetarannya.

Dorrrr

Cukup satu kali tembakan eliza mati saat itu juga, dan anggota jiso langsung mengambil koper yang berisi uang 10 milyar tadi.

.
.
.

"Thnks jis" Ucap jeni pada jiso yang hanya dibalas anggukan

"Sekarang lo tinggal dimana jadinya " Tanya jisoo

"Dirumah gue ajh jen, bnyk kamar kosong ko, lagian biar gue ada temennya juga kalo dirumah " Sahut lisa

"ih boong jangan, dirumah gue ajah atuhlah, rumah gue sepi soalnya kan gue gak punya sodara :(" Sahut rose yang

Jeni diam, dia merasa sangat terharu mempunyai sahabat sahabat yang baik seperti mereka, ingin rasanya menangis, tapi jeni terlalu gengsi.

"Kalian sahabat gue " Ucap jeni sambil merangkul ketiga sahabatnya yang memasang muka kaget karna tiba-tiba dipeluk.

"Wahhh, ada apaan inih maen peluk pelukan,mau atuh dipeluk juga " Ucap june yang tiba-tiba datang bersama antek anteknya.

"Naon sia teh, gandeng pisan! " (Apa si kamu, berisik bangat! " Kata rose sambil melototin june

"Idihhh mak erot " -june

"Boleh gue pinjem jeni bentar " Ucap hanbin sementara jeni hanya memasang wajah datarnya.

"Silahkan " Sahut jisoo

Jeni tetap duduk menikmati jusnya tanpa memperdulikan hanbin, dan itu membuat mereka yang melihat bertanya tanya.

"Selesaiin sekarang " Ucap bobby

"Lo ada masalah sama dia bin " Tanya jay

"Jen " Ucap hanbin pada jeni

"Jen pliss " Lagi lagi hanbin harus mohon mohon kaya gini sama jeni.

"2 menit " Ucap jeni dan langsung pergi disusul hanbin.

Jeni membawa hanbin kerooptof karna memang ia dan hanbin kemarin bertengkar hebat disini, dan mungkin mengakhirinya juga disini.

"Gue minta maap, gue gak ada maksud buat nyakitin hati lu atas perkataan gue, jujur semalaman gue mikirin ini sampe gak bisa tidur, gue kesiksa jen, gue minta maap bngt, gue tau gue salah, tapi gue cuma mau lo gak selalu ngerasa sendiri, disini ada gue, ada sahabat sahabat lo, ada kita jen, lupain apa yang lu rasain sekarang, seengganya dengan lo berbagi cerita bisa sedikit ngelegain hati lo, bilang ke gue kalo lo lagi gak baik baik ajh, gue sayang jen sama lo, sayang bangat, gue ga..... " Ocehan hanbin langsung terpotong dengan jeni yang memeluknya tiba-tiba.

Tangis jeni pecah dipelukan hanbin, hanbin juga ikut menangis karna ia merasa sesak melihat orang yang ia sayang kacau.

"Gue sayang sama lo jen, ada gue disini " Ucap hanbin dengan isakannya .

Disisi lain, ada 6orang laki-laki dan 3 orang perempuan yang memperhatikan mereka berdua.

"Jeni emang orangnya kaya gitu, gak pernah mau terbuka sama orang, sama kaya jisoo, bahkan gue gak tau sama sekali tentang dia " Ucap rose yang langsung menjadi perhatian mereka semua, termasuk bobby.

"A-apaansi ros " Kata jiso

"Ya emang iya atuh jisoo " Sahut jay dan yoyo bebarengan.

Sementara duaorang yang sedang berpelukan belum juga lepas dan tidak sadar kalo mereka diintip sahabatnya sendiri.





Maaf ini gak jelas dan banyak typo.

See you 💙

JISOO (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang