Chapter 40

553 41 4
                                    

Hari ini Bobby tidak ngampus karna tidak ada jadwal kelas, ia berencana akan bertemu gadisnya lagi, atau yang dimaksud ke makam jisoo.

"Bang, turun yu kita makan bareng " Ucap bom mamskinya Bobby sambil mengetuk pelan pintu kamar anaknya.

Bobby langsung membuka pintu dan seperti biasa memasang wajah datarnya, sementara bomi hanya menghembuskan nafasnya pelan melihat anaknya yang berubah menjadi dingin .

Bomi menggandeng tangan Bobby dan turun ke bawah.

Sampai dimeja makan sudah ada papski, hanbin, yoyo dan lisa yang sedari tadi menunggu Bobby.

"Ayo bang duduk sini samping lisa " Ucap lisa dan Bobby menurutinya.

"Abang mau makan sama apa? Ada ikan pindang sama ayam pedas kesukaan abang" Kata Bomi sambil menyendokan nasi ke piring Bobby.

"Ayam " Jawab Bobby seadanya.

Lisa papski hanbin dan yoyo hanya menatap Bobby dengan tatapan sendu, Bobby tidak ada perubahan sedikitpun, hanya saja mentalnya sudah membaik, tetapi tidak dengan sikapnya yang berubah.

Ternyata benar kata orang, cinta bisa merubah segalanya, apalagi mencintai seseorang yang sudah meninggal.

Mereka semua makan dengan khidmat sambil sesekali diselingi candaan hanbin dan lisa yang berusaha mencairkan suasana.

"Aku mau langsung ngampus ya ma,pa, assalamu'alaikum " Pamit lisa pada papski dan mamskinya, gak lupa juga dengan abang aa dan kakanya.

Gak lama hanbin dan yoyo pun juga pamit disusul dengan papski top yang berangkat kantor, dan sekarang hanya tersisa Bobby dan mamskinya.

Bobby sudah selesai makan, tapi ia masih tetap duduk sambil menatap kosong kedepan.

Bomi langsung nyamperin anak keduanya, ia memeluk Bobby dan mengusap rambut Bobby penuh sayang.

Bomi tau betul perasaan anaknya, gangguan mental Bobby bisa kambuh kapan saja, karna Bobby gak pernah berenti mikirin gadis yang ping ia cinta setelah mamskinya.

"Abang, jangan gini terus, mamski jadi sedih liatnya, mamski kangen liat abang senyum dan ketawa lagi, adek adek kamu kangen dijailin abangnya lagi, hanbin lisa dan yoyo sering ngelus ke mamski kalo mereka sering ngerasa kesepian karna gak ada candaan dari kamu, begitupun juga mamski dan papski "

"Papskimu khawatir bangat bang, ayo dong jangan kaya gini terus, kalo jisoo liat kamu kaya gini juga dia bakal ikut sedih, dia pasti gak suka, biarin jisoo bahagia disana, dan kamu juga harus bahagia disini, udah setahun lebih loh bang "

Bobby kembali menjadi rapuh di pelukan mamskinya, ia kembali menangis, ternyata memang benar, ia tidak sekuat mereka, ia sangat cengeng bila mengingat jisoo.

Belum sempat ia mengungkapkan perasaannya ke jisoo tapi sekarang gadisnya sudah tidak ada didunia, Bobby hanya bisa menatap foto jisoo setiap malam dan berdoa agar dipertemukan dalam mimpi.

"Maafin Bobby " Ucap Bobby dan Bomi langsung menghapus air mata anaknya lalu tersenyum.

"Abang janji jangan kaya gini terus ya, mamski sedih liat abang kaya gini "

Bobby mengangguk dan kembali memeluk mamskinya.

Mungkin ikatan batin seorang ibu bisa melunakan hati anak yang sudah beku.

🌑

"Hei, buketu " Sapa donghyuk didepan sebuah gundukan yang penuh dengan bunga karna ada saja setiap harinya yang berkunjung ke makam jisoo.

"Apakabar disana?, maaf baru bisa kesini setelah seminggu gue absen "

"Udah bahagia bangat ya lo disana? Haha, kalo lu bahagia disana gue juga ikut bahagia liatnya "

"Andai gue bisa hidupin manusia yang udah meninggal, pasti saat itu juga gue udah hidupin lu jis " Ucap donghyuk yang mulai berkaca kaca.

Bagaimanapun jisoo adalah orang yang paling dekat dengannya, sudah seperti adik kandungnya, ia sangat rindu dengan jisoo yang sering ia sebut sebagai peri kecilnya dulu, ia rindu rengekan manja jisoo, rindu dengan jalanin misi bareng, dan mungkin ia juga rindu melihat jisoo menebas leher seseorang yang berkhianat padanya.

"DBM aman jis, tapi mereka semua sering ngeluh rindu ke leadernya, leader cantik dan ganas DBM dirindui mafia seluruh dunia, haha " Ucap donghyuk terkekeh.

"Gue yakin pasti Bobby setiap harinya kesini, gue sama temen temen yang lain ngerasa sakit bangat pas tau Bobby gangguan jiwa, dia terlalu larut mikirin lo, dia belum relain lo sepenuhnya, tapi lo tenang ajah, gue sama yang lain terus support dia ko, elu juga do'ain dia ya dari sana, semoga Bobby berubah kaya dulu lagi, gak kaya sekarang yang dinginnya ngalahin lo sama jenni "

"Gue ngomong mulu ya, lu gak mau ngomelin gue gituh, biasanya kalo gue ngomong mulu lu langsung mukul atau marahin gue, ayo marahin gue jis "

"Bego bangat ya gue, ngomong sama tanah, tapi gue yakin dari atas sana lo pasti bisa denger suara gue, yakan? Hehe"

Mati matian donghyuk menahan tangisnya, ia sudah berjanji pada dirinya kalau setelah kematian jisoo ia tidak akan menangis lagi, tapi sekarang, ia melanggarnya sendiri, ia menangis sejadi jadinya menyalurkan rasa rindu yang sudah terpendam lama.

"My little girl, i love you, i miss you so much, i miss you " Ucap donghyuk sesegukan sambil menciumi nisan jisoo.

"Gue pulang ya, udah mau magrib nih, besok gue kesini lagi deh, janji " Pamit donghyuk dan langsung pergi, sebelum itu ia memandang baru nisan jisoo dan mengusapnya pelan.













Gak ngefeel sama sekali ya, sorry.

Masih setia baca JISOO?, komen ya :)

Sebagai penulis pemula yang nyoba nyoba bikin cerita, aku ngerasa seneng bngt dapet rank segitu, terimakasi temen-temen buat yang udah baca JISOO :) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebagai penulis pemula yang nyoba nyoba bikin cerita, aku ngerasa seneng bngt dapet rank segitu, terimakasi temen-temen buat yang udah baca JISOO :) 

See you.

JISOO (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang