Chapter 22

593 44 0
                                    


Sekarang gadis berpakaian serba hitam dengan kacamata yang bertengkar diatas hidungnya berjalan menuju sebuah makam kedua orang yang disayangnya, tak lupa di tangannya membawa dua buket bunga lily kesukaan bundanya dulu.

"Tungguin dong " Ucap chanu yang menyusul jiso dibelakang.

Mereka berdua sampai didua gundukan yang atasnya masih selalu ada bunga lily yang jisoo taruh setiap harinya, atau kadang jisoo menyuruh anggotanya.

"Hai yah, bun " Ucap jisoo sambil tersenyum tulus.

"Icu udah tinggal sama chanu yah bun, kita sekarang udah gak kepisah lagi, dan maafin icu karna udah bunuh mereka, icu gak bisa jaga amanat ayah sama bunda, icu sakit hati yah bun, icu gak bisa tinggal diem " Jisoo mulai tidak bisa menahan tangisnya, begitupun chanu yang sudah mulai memerah mukanya karna menahan tangis.

"Ayah, bunda, ini chanu " Kata chanu dengan suara bergetar

"Ayah sama bunda apa kabar disana? Pasti baik ya, hehe, sekarang aku udah tinggal bareng sama ka icu, aku bakal jagain dia yah bun, ayah sama bunda sekarang tidur yang tenang ya,aku cuma bisa kirim doa semoga ayah disurga sana bahagia bareng bunda, meskipun dari kecil aku gak pernah tau wajah bunda dan ayah itu aslinya seperti apa,belum ngerasain disuapin makan tiap sarapan sama bunda, aku pengen yah di  anter jemput sekolah sama ayah, sekarang anak ayah sama bunda udah besar, aku janji, aku bakal jagain ka icu, ayah sama bunda tenang ya disana " Seketika tangis jisoo pecah ketika mendengar kata kata chanu barusan, chanu langsung membawa jisoo ke pelukannya.

Mereka menangis sejadi jadinya di makam kedua orangtuanya, rindu, sakithati, marah bercampur jadi satu melalui air mata.

Sesakit ini kehilangan orang yang gue sayang, sesakit ini gue mendem semuanya sendiri selama bertahun-tahun, dan sekarang gue bersyukur karna udah diketemukan sama adik kandung gue satu satunya, Terima kasih Tuhan, terimakasi -jiso.

🌑

Pagi harinya jisoo dan chanu pergi berangkat sekolah bareng dengan mobil sport jisoo.

"Gue mau panggil ka icu boleh? " Tanya chan

"Ya boleh lah, lo kan adek gue " Kata jiso sambil merangkul bahu chan.

"Bawa " Jiso langsung pergi membuka pintu mobil dan gak lupa ngelemparin konci mobilnya dulu ke chan dan langsung ditangkep.

"Berangkattttttt" Kata jisoo dan chan bebarengan.

Seumur hidup jisoo, pagi ini adalah pagi paling bahagia untuknya, karena pertama, ia sudah punya teman dirumah, bahkan tadi ia sempat bertengkar kecil ala adik kakak seperti orang lain pada umumnya, sarapan pagi pun sudah tidak ditemani oleh pelayannya, dan sekarang berangkat sekolahpun gak sendiri lagi.

15 menit dengan kecepatan rata rata sekarang, mereka berdua sudah sampai diparkiran.

Banyak sekali pasang mata yang langsung memerhatikan jisoo dan chan yang baru saja keluar dari mobil mewahnya.

Jisoo dan chan jalan bebarengan menuju kelasnya, tepat di Koridor banyak siswa yang menatapnya aneh dan bertanya tanya, karna pasalnya sejak kejadian gisel yang membongkar semuanya seakan jisoo menjadi sorotan, bahkan banyak yang menghina jisoo dan membuat akun fanbase untuk menghate jisoo karna rumor jisoo yang sudah membuang adik kandungnya.

See, sekarang chanu malah merangkulnya seperti normalnya adik merangkul kakanya.

"Wah wah wah, adik yang dibuang sekarang sudah dipungut lagi ya " Gisel dan antek anteknya yang tiba-tiba mencegat jalan jisoo.

Jisoo dan chan hanya memasang muka datarnya, tak peduli dengan ocehan gisel barusan.

"Wah, songong bangat ya lo, udah dipungut lagi ya chan " Kata gisel sambil mendorong sedikit bahu chanu yang langsung di tepis oleh jisoo

Chan mah cuma masang muka datar doang, dia mana peduli omongan nenek lampir macem gisel, semua orang juga tau kalo dia itu tukang bikin onar yang mancing emosi orang.

"Ko diem aja si, ngomong dong, lo udah di pungut lagi sama si jalang ini? Oh atau jangan jangan lo cuma di jadiin pelayannya? "

Jisoo hanya membuang nafasnya kasar dan siap mencengkram kerah baju gisel, namun langsung ditahan oleh chanu.

Chan mendekat kearah gisel "Lo pikir gue gak tau, lo simpenan tuan Hendrik kan? " Bisik chanu yang membuat gisel menegang seketika.

"Ka-kata siapa? Lo jangan seenaknya ngomong ya njing " Kata gisel yang sudah seperti orang kebakaran jenggot.

"Kalo emang itu gak bener, gak mungkin lo ketakutan kaya sekarang " Kata chan dan langsung menyeret jisoo pergi untuk ke kelas.

Gisel masih mematung karna ucapan chan barusan, ia memang benar simpanan tuan Hendrik, karna sewaktu chan masih tinggal dengan orang tua angkatnya itu, ia sering kali memergoki ayah angkatnya sedang bermain bersama gisel didalam ruang tamu.

Awalnya chan kaget dan gak nyangka, tapi lama kelamaan dia udah terbiasa, dan dia juga gak ada niatan buat nge bongkar itu sama orang lain termasuk dengan ibu angkatnya.




TBC.


JISOO (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang