PART.21🌺 Their second meeting

1.3K 90 2
                                    

HAII GAISS, MARII BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA!

🌺 🌺 🌺

Tatapan mata mulai melemah, tetapi hati masih tetap kuat untuk terus bertahan.

"Kakakkk" Teriak alsya dengan suara yang sangat keras, bahkan suaranya memantul di koridor rumah sakit saking kerasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakakkk" Teriak alsya dengan suara yang sangat keras, bahkan suaranya memantul di koridor rumah sakit saking kerasnya. Huhh,,,

"Ada apa sya?" Tanya april terkaget kaget, sembari mengelus dadanya akibat teriakan alsya tadi.

"Gue mau jalan jalan ya kak, bosen tau di rumah sakit mulu" Seru alsya dengan telapak tangan yang disatukan. Seperti memohon.

"Sendiri?" Tanya april yang kemudian langsung diangguki alsya.

"Nggak boleh. Kakak nggak akan biarin kamu pergi sendirian, apalagi ini kan di australia. Udah deh sya jangan yang aneh aneh!" Ujar april yang kemudian memijik pangkal hidungnya. April lelah dengan semua ini.

"Ahh kakak. Ayo dong kakk plisss. Aku mohon kak" Ucap alsya yang menyebut dirinya sendiri dengan panggilan 'aku' padahal tadi ia menggunakan 'gue'. Dasar alsya kalo ngomong nya suka aneh.

"Nggak bisa sya. Kakak nggak mau kamu kenapa kenapa. Ngerti kan? Pliss lah ngertiin kakak. Ya?" April menatap alsya dengan penuh harap. Ia sangat berharap sekali jika alsya akan mengerti kondisinya, mereka, dan juga dirinya sendiri saat ini.

"Tapi kakk,,,"

"Haii" Sapa seorang lelaki yang tiba tiba entah dari mana masuk kedalam ruangan. Mata nya menyapu ruangannya ia masuki tersebut, memerhatikan satu persatu apa saja yang ada didalam ruangan tersebut. Dilihatnya azriel yang sedang tertidur pulas diatas ranjang dengan tangannya yang sedang menggenggam jemari april dengan erat.

"Ohh hai juga nan" Sapa april balik sembari tersenyum.

"Kak adnan?kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya alsya yang tiba tiba terdengar memasuki rongga telingan adnan dan april.

Adnan menatap alsya dan april secara bergantian, memerhatikan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Dahinya berkerut dalam beberapa menit kemudian ia menormal kembali ekspresinya. Seperti sedang berfikir sejenak. Sebenarnya apa yang sedang lelaki ini pikirkan?

"Perkenalkan nama saya adnan fernandio hutomo. Saya adalah dokter spesialis saraf yang akan merawat pasien yang bernama azriel pramata" Ucap adnan yang sedang memperkenalkan dirinya sendiri. Setelah itu ia mendekatkan tubuhnya menuju azriel yang sedang tertidur pulas. Terlihat jelas jika adnan sedang memeriksa azriel dengan tenang l, perlahan tapi pasti. Ia berusaha sebisa mungkin agar azriel tidak terbangun.

Detik demi detik berganti dengan menit. Menit berganti dengan jam. Tidak terasa adnan ternyata sudah memeriksa azriel kurang lebih selama se-jam.

Sedari tadi april menguap nguap berusaha menahan rasa kantuknya yang bergejolak didalam tubuhnya.

April menatap adnan dengan tatapan mata yang sayu. Oke sepertinya april mulai tidak tahan. Matanya terpejam untuk beberapa menit. Shit.

Bangun bodohh! Batin april dimenit berikutnya. Kemudian ia memukul pelan pipinya, berharap bahwa rasa kantuknya akan sirna begitu saja.

"Ekhemm" Deham adnan yang membuat april langsung menatapnya. Kini mata mereka saling terpaku satu sama lain.

"Pasien kini memang sedang menderita amnesia. Tetapi tenang saja saya akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat pasien pulih dengan cepat" Ujar adnan pada april.

"Kira kira berapa lama azriel akan pulih dok?" Tanya april

"Kurang lebih pasien akan pulih dalam 5 bulan kedepan. Tetapi tenang saja itu baru perkiraan" Jawab adnan yang langsung diangguki april. Setelah itu adnan mulai berjalan keluar ruangan.

🌺 🌺 🌺

Salam,
Pandang panjang, 7 september 2019

STAY WITH ME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang