PART.33🌺 Cuman kamu yang terbaik

1.3K 77 0
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA

🌺 🌺 🌺

Aku tidak ingin mendengarkan
mereka, tetapi telingaku mendengarkannya.

Mentari bersinar terang, rembulan kini telah berganti menjadi mentari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari bersinar terang, rembulan kini telah berganti menjadi mentari. Udara hangat menjalar hingga tubuh azriel. Tak lama azriel kembali tersadar setelah ia pingsan selama 5 jam-an.

"Aku udah nggak apa apa kok" Ucap azriel sembari mengusap puncak kepala april. Ohh ayolah kapan terakhir april merasakan usapan di kepala nya tersebut? Sudah cukup lama sepertinya. Ia sangat merindukan usapan yang penuh cinta dari azriel nya tersebut.

Raut wajah april kini masih sama, khawatir. Ia sangat mengkhawatirkan pria tampan berkulit putih yang ada dihadapannya ini.

"Jangan cemberut mulu dong, entar cantiknya ilang, kalau ulang kamu mau aku entar cari cewek lain? Hmm" Azriel mendeham diakhir ucapannya. Lalu tertawa kecil saat melihat bibir april yang tadinya sedang cemberut, kini makin cemberut. Suram banget emang tingkahnya azriel. Dasarr, huhh.

"Lain kali jangan kayak gitu lagi, aku nggak suka. Jangan pingsan lagi ya. Aku khawatir banget sama kamu tau nggak? Kamu sayang kan sama aku? Kalau sayang yaa jangan gitu. Lagian kamu sok sok an udah tau lagi sakit malah baku hantam sama adnan. Kalau nggak sanggup tuhh jangan dipaksain, ihhh sebel bangett dehh aku liat muka kamu. Rasanya pengen aku aja yang nge baku hantam-in kamu. Dasar jelek. Dasar ngeselin. dasar sok cakep. Dasar sok kuat. Dasarrr...."

"Hep" Azriel membungkam bibir april menggunakan tangannya.

April menatap azriel dengan sangar dan tajam seperti ia sudah siap untuk membunuh azriel sekarang juga.

"Apa?" dengan raut wajah polos azriel bertanya kepala april.

April menarik tangan azriel kemudian ia menghempaskan tangan itu dengan lembuh kebawah. Mana mungkin ia tega menghempaskan tangan kesayangannya itu dengan kasar.

"Apa. Apa. Berisik lo ah males banget gue sama lo. dasar cowok" Ujar april dengan kelapa yang sudah panas. Berapi api.

"Iya emang aku cowok. Cowok kesayangannya kamu" Cengir azriel dengan percaya dirinya.

"Idihh pede banget lo. Gue nggak sayang sama lo" Ucap april ketus. Azriel yang mendengar ucapan tersebut hanya bisa mengelus dadanya.

"Kalau kami nggak sayang sama aku kenapa kamu mau bela belain ke sini cuman buat ketemu sama aku?" Raut wajah azriel kini mulai sedih. Terlihat bahwa dia merasa sedikit tersinggung dengan ucapan april tadi.

April menatap azriel sekilas lalu ia mencium pipi kanan azriel dengan lembut.

Jlebb.

Modyarr kauu azriel.

Azriel melotot menatap april yang kini tertawa kencang.

"Hahaha bercanda sayang. Iya iya aku sayang kamu kok. Yaa kali aku nggak sayang, kalau emang kalau aku nggak sayang ngapain juga aku jauh jauh ke sini cuman buat bertemu sama kamu" Tawa april semakin menjadi jadi, hingga lesung pipi april semakin terpampang jelas disisi kanan kiri kedua pipinya.

Seketika azriel tertegun menatap keindahan yang ada dihadapannya tersebut.

Ia berusaha menahan hasratnya  yang bergejolak di dalam tubuhnya.

Oke. Ini jahat banget. Azriel lama lama bisa gila kalau disuruh nahan kayak gini terus.

Azriel menarik kepala april dengan lembut, mendekatkan kepala mereka. Azriel menatap bibir merah ranum milik april. kemudian azriel meneguk salivanya dengan rakus.

Azriel menempelkan bibir mereka, awalnya mereka hanya saling menempelkan bibir. Tetapi lama kelamaan azriel maupun april semakin ingin melakukan lebih. Mereka berdua sama sama rakus akan satu sama lain.

Azriel mengisap seluruh rasa manis yang ada di ini april begitupun sebaliknya.

🌺 🌺 🌺 🌺

Salam,
Pandang panjang, 25 september 2019

STAY WITH ME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang