14. Helen Power

1.2K 84 0
                                    

Ketakutan yg dirasakan oleh Helen membuat wanita itu menyunggingkan senyuman meremehkan pada Helen

"Rupanya, calon Queen seluruh klan setakut ini padaku?"

Keringat dingin mulai bercucuran di pelipis Helen dengan badan yg gemetar

Wanita itu atau Aurora Efron, mendekati Helen dan membisikan sesuatu tepat ditelinga Helen sebelum akhirnya dia menghilang.

"Dengar, kau tidak akan bisa menjadi Queen jika melihatku saja kau takut. Sebaiknya, kau mengundurkan dirimu untuk menjadi Queen seluruh klan!" bisik Aurora

Helen terdiam.

"Hmm, sepertinya pujaan hatimu akan segera kesini. Ingatlah apa yg ku katakan, sayang ku!" ucap Aurora dan kemudian dia menghilang seperti di telan bumi

Helen yg melihat dia menghilang secara langsung membulatkan matanya karena ini pertama kalinya dia melihat seseorang menghilang didepannya seperti yg Aurora, wanita demon itu lakukan.

Tubuhnya perlahan terjatuh kelantai dengan tatapan kosong. Perkataan Aurora terus terngiang di kepalanya.

Sementara itu, Asher dan yg lainnya berlari untuk pergi ke ruang musik. Feeling Asher berkata jika Helen berada di ruang musik.

Saat sampai di depan ruang musik, mereka langsung masuk tanpa menunggu lama. Keadaan di ruang musik sangat sepi dengan pencahayaan yg sangat minim.

Aurelia yg berdiri di dekat saklar lampu langsung menyalakan lampu agar dapat melihat dengan jelas. Mereka bisa saja menggunakan kekuatan mereka namun mereka mengingat tempat ditambah lagi, Helen belum terbiasa dengan kekuatan mereka.

Saat lampu menyala, mereka mengedarkan pandangan mereka untuk mencari Helen. Pandangan Asher pun jatuh pada gadis berambut pirang yg terduduk dilantai dan memeluk kedua kakinya.

Asher dengan cepat menghampiri Helen diikuti oleh ke empat temannya.

"Helen,,," panggil Asher

Helen yg awalnya menunduk langsung menganggkat kepalanya. Dapat dilihat oleh mereka semua, mata Helen yg basah dengan wajah pucat. Mereka semua terkejut melihat keadaan Helen saat ini

"Helen, apa yg terjadi?" tanya Aurelia

Helen hanya menatap mereka semua bergantian lalu kembali menatap Asher kemudian memeluk Asher.

"A-ash, a-aku ta-takut,," ucap Helen dengan tergagap dan badan yg gemetar.

"Tenanglah, Helen. Aku disini,,, untuk mu!"

Helen menangis dipelukan Asher. Melihat keadaan Helen, membuat mereka semua merasa sakit terlebih Asher.

Asher pun menggendong Helen
"Tidurlah, Helen. Kita akan pulang ke rumahmu"

Helen pun segera mengalungkan tangannya dileher Asher dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Asher.

"Chaster, aku akan membawa Helen pulang ke rumah kakaknya. Tolong kalian katakan pada guru jika Helen sedang sakit. Dan kalian katakan hal ini pada Ibuku nanti!"

Mereka semua hanya mengangguk. Dan setelah itu, Asher langsung menghilang dari hadapan mereka.

***

Sesampainya Asher di rumah kakaknya Helen, Asher langsung membaringkan Helen di sofa. Helen yg tengah terlelap dengan wajahnya yg pucat membuat hati Asher sedih dan marah.

Asher mengusap wajah Helen perlahan. Rasa bersalah pun muncul dalam hati Asher karena tidak dapat melindungi Helen.

Sembari menunggu kakaknya Helen pulang, Asher pun duduk disamping Helen sambil menggenggam tangannya.

My Queen (Is a God's Daughter) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang