Pict: Helen saat di Olympus
Happy Reading :")
**
Astaga, apa lagi semua ini?
Dia ini asli atau hanya bayangan saja?
Tapi, kenapa lawanku harus dia? Apa tidak ada yg lain?
Terkejut? Tentu saja. Siapa yg tidak terkejut melihat lawan kita. Awalnya aku berpikir kalau Dewa Zeus akan memberikan lawan seperti manusia petir atau bisa saja iblis dari dunia bawah yg dikuasai oleh Ayahku.
Tapi saat melihat lawanku, aku tidak berpikir jernih. Bahkan saat ini aku lupa kalau aku hanya akan belajar untuk mengendalikan kekuatanku.
"Helen, bagaimana menurutmu?" tanya Dewa Zeus memecahkan lamunanku
Aku menatap Dewa Zeus dengan tatapan terkejut tapi masih terkesan dingin. Dewa Zeus pun membalas tatapanku dengan sebuah senyuman miring.
Apa-apaan senyuman itu? kataku dalam hati
"Dewa apa-"
Baru saja aku akan menanyakan mengenai lawanku, tapi Ayahku memotong ucapanku.
"Dewa Zeus tau apa yg terjadi padamu beberapa hari yg lalu, Helen." kata Ayahku
"Tidak hanya Dewa Zeus saja, Dewa Poseidon juga tau apa yg terjadi padamu. Itu sebabnya, kami memutuskan untuk membawa mu kemari dan mengajarkan mu untuk mengendalikan kekuatanmu. Dan untuk lawanmu, itu adalah ide dari Dewa Zeus. Dia hanyalah sebuah bayangan. Namun, jangan remehkan kekuatannya." jelas Ayahku
Sedikit lega mendengar karena dia hanyalah sebuah bayangan. Namun mendengar jangan meremehkannya, sedikit membuatku merinding.
Dewa Zeus yg melihat raut wajahku, berjalan mendekat ke kurungan yg dibuat oleh dirinya sendiri.
"Kekuatannya sama dengan kekuatan dirinya yg asli. Alasanku mengapa memberikan lawanmu ini adalah agar kau tau kelemahannya. Aku membuat bayangannya sesuai dengan dirinya yg asli. Terakhir kali kau melawannya, dia melarikan diri. Dan lagi pula, dia tidak mengeluarkan kekuatannya sedikit pun untuk melawanmu. Kau hanya perlu melawannya dan membuat dia menjadi serpihan petir." jelas Dewa Zeus
"Baiklah. Aku akan mengalahkannya. Aku akan membuat dia menjadi serpihan petir." ucapku dengan penuh keyakinan dapat mengalahkannya.
"Baiklah. Kami akan mengawasi mu dari jauh. Ingat Helen, fokuskan kekuatanmu pada satu titik dan coba untuk mengendalikannya agar disaat kau selesai menggunakannya, kau tidak akan pingsan seperti yg lalu. Kau mengerti?"
"Aku mengerti Dewa Zeus. Terima kasih untuk sarannya." kataku
Dan setelah itu, Dewa Zeus kembali ketempat dimana ada Ayahku dan juga Dewa Poseidon. Sebelum aku mengeluarkan kekuatanku, aku menatap Ibuku yg berada dibelakang Ayahku bersama dengan Artemis.
Jangan khawatir Ibu. Aku akan baik-baik saja. Aku bertelepati pada Ibuku.
Aku tau Ibuku sangat mencemaskan diriku. Artemis juga terlihat cemas. Aku hanya memberikan senyuman pada mereka. Artemis membalas senyumanku dan berteriak seakan-akan aku sedang mengikuti lomba.
"SEMANGAT HELEN, KAU PASTI BISA!!" teriak Artemis
Aku tersenyum mendengarnya dan mengangguk.
Aku menutup mataku dan mulai memfokuskan kekuatanku sesuai yg dikatakan oleh Dewa Zeus. Aku membuka mataku dan mulai mengeluarkan kekuatanku dan menyerang lawanku.
Wuuushhh
Angin yg kukeluarkan mulai mengarah ke lawanku. Namun, lawanku dapat menghindari angin yg kubuat. Angin itu pun mengenai kurungan yg membuat kurungan itu mengeluarkan petir
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen (Is a God's Daughter) ✔
Fantasía"Dia sangat dingin, jutek, dan tidak peduli pada sekitarnya. Tapi, mengapa sekarang aku seperti ingin bergantung terus padanya. Aku masih tidak mengerti dengan perasaanku padanya dan aku harus membiasakan diri dengan kehidupanku yg sekarang" ~Helen...