HELEN'S POV
Kasur empuk, selimut yg halus, suasana yg menenangkan dengan suara dari sebuah alat musik yg begitu merdu.
Untuk sesaat aku berpikir, apa aku berada di surga?
Hanya surga lah yg memiliki suasana seperti ini dan juga musik yg merdu ini. Pasti ini di surga. Pikirku.
Perlahan aku membuka mata ku. Dan yg pertama kali aku lihat adalah putih.
Ya. Ruangan yg dipenuhi dengan warna putih bersih dengan desain yg kuno.
"Ini dimana?" tanyaku
Aku menelisik setiap sudut ruangan kamar yg aku tempati ini. Tiba-tiba, pintu terbuka secara perlahan. Seketika aku merasa ketakutan saat pintu itu dibuka secara perlahan. Berbagai pikiran negatif mulai muncul didalam otak ku.
Aku langsung menutup seluruh tubuhku dengan selimut yg dipakaikan untuk ku. Atau bisa kusebut dengan, bersembunyi dibalik selimut. Aku tau ini akan sia-sia. Karena ini hanyalah selimut.
"Helen,,"
Saat mendengar suara lembut yg memanggil nama ku, aku langsung terdiam. Perlahan-lahan aku keluar dari balik selimut dan melihat siapa yg memanggil namaku.
Pertama kali yg aku lihat dari orang yg memanggil ku adalah bajunya yg berwarna putih panjang hingga menutupi kakinya. Aku terus melihat sampai wajah orang itu terlihat jelas olehku.
"Ibu,,"
Ternyata dia adalah Ibuku. Tapi tunggu, jika itu adalah Ibuku, berarti sekarang ini aku berada,,
"Olympus?"
"Kau benar sayang. Sekarang kau berada di tempat dimana kau dilahirkan. Olympus."
Sedikit terkejut mendengarnya. Di satu sisi aku senang bisa kembali ke tempat dimana aku dilahirkan. Setelah 17 belas tahun aku berada di bumi, sekarang aku kembali lagi ke tempat ini. Namun disisi lain, aku merasa takut. Takut akan kejadian dimana para Dewi ingin membunuhku. Mengingatnya saja sudah membuatku berkeringat dingin dan gemetaran.
"Kau tidak perlu khawatir, sayang. Kejadian itu tidak akan terulang lagi. Ibu akan melindungi mu disini."
Aku hanya bisa menatap Ibuku yg berusaha untuk meyakinkan diriku. Tiba-tiba Ibuku memberikan ku sebuah gaun putih yg berbahan sutra. Gaun yg memperlihatkan sebagian dari tubuh ku.
"Pakailah ini dan bersiap-siap. Ibu akan menemui mu setelah kau selesai. Para pelayan ini akan membantu mu untuk merias dirimu."
Setelah mengatakan itu, Ibuku langsung pergi. Aku hanya bisa menatap kepergian Ibuku. Para pelayan yg disuruh oleh Ibuku mulai melakukan tugas mereka.
"Mari nona. Kami akan membantu nona bersiap-siap." kata salah satu pelayan
Aku yg mendengar itu langsung bangkit dan mulai bersiap-siap.
Tak membutuhkan waktu yg lama untukku bersiap-siap. Awalnya pelayan-pelayan itu ingin mengatur rambutku agar rapi tapi aku lebih menyukai rambutku yg tergerai. Jadi, pelayan itu hanya memakaikan sebuah hiasan rambut yg terbuat dari perak berbentuk daun.
Aku kembali melihat pantulan diriku di cermin. Perfect.
Pintu kamar yg kutempati tiba-tiba terbuka. Aku menoleh ke arah pintu dan melihat seorang gadis yg sangat cantik. Baju yg dia pakai pun mirip seperti punya ku.
Cantiknya,,,
"Apa kau Helen?" tanya gadis itu
Aku hanya menganggukan kepala ku karena tidak bisa berkata-kata saat melihat kecantikan dari gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/186394297-288-k7741.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen (Is a God's Daughter) ✔
Fantasi"Dia sangat dingin, jutek, dan tidak peduli pada sekitarnya. Tapi, mengapa sekarang aku seperti ingin bergantung terus padanya. Aku masih tidak mengerti dengan perasaanku padanya dan aku harus membiasakan diri dengan kehidupanku yg sekarang" ~Helen...