23. Meet the Past

749 64 0
                                    

Pingsannya Helen untuk yg kedua kalinya membuat semua orang sangat cemas terlebih lagi Asher. Dia juga tidak menduga jika Helen memiliki kekuatan sang Ratu Kematian terdahulu.

Kejutan apa lagi yg akan kau tunjukkan padaku, Helen?

Sembari menunggu Helen untuk bangun, Asher berjalan dan berdiri di balkon kamar Helen. Dapat dilihatnya, para pelayan dari klan Fairy sedang menumbuhkan bunga-bunga dan juga pepohonan.

Namun, ada satu pohon yg paling mencolok diantara pohon-pohon yg ditumbuhkan oleh pelayan dari klan Fairy itu. Asher merasa bingung. Dia belum pernah menyuruh pelayan-pelayan itu untuk menumbuhkan pohon yg dia lihat.

Asher pun segera beranjak dari balkon kamar Helen dan menuju ke tempat dimana para pelayan itu berada.

Para pelayan yg melihat Lord mereka datang, mereka langsung membungkuk dan memberi hormat pada Asher.

"Hormat kami pada Yang Mulia Lord"

Asher hanya mengangguk kemudian bertanya, "Pohon apa itu? Aku belum pernah menyuruh kalian untuk menumbuhkan pohon itu."

Mendengar suara Asher yg terdengar dingin membuat para pelayan itu merinding. Mereka belum memberitahu pada Lord mereka mengenai pohon yg di tanyai oleh Asher.

Salah satu pelayan yg di ketahui Asher adalah kepala pelayan maju dan menghadap Asher.

"Maaf Yang Mulia, kami disuruh oleh-"

"Aku yg menyuruh mereka, Asher!"

Kepala pelayan belum menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba seseorang datang dan memotong perkataan dari kepala pelayan itu.

Melihat siapa yg datang, kepala pelayan itu tertunduk saat tatapan orang itu mengarah padanya.

"Helen?"

Ya. Orang itu adalah Helen.
Asher yg melihat Helen sedang berjalan menuju kearahnya dengan Rilia, pelayan pribadinya langsung menghampirinya.

"Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau kesini?"

Helen hanya tersenyum melihat ekspresi Asher.

"Aku tidak apa-apa jangan khawatir." kata Helen

Pandangan Asher beralih pada Rilia, pelayan pribadi Helen yg selalu mengikuti Helen jika sedang berada di istana.

"Rilia, kenapa kau membiarkan Helen keluar dari kamarnya?"

Helen yg mendengar Asher memarahi Rilia, langsung melayangkan tatapan tajam padanya dan sebuah cubitan dilengannya yg membuat Asher sedikit meringis.

"Aww!!"

"Itulah yg akan aku lakukan jika kau berani memarahi pelayan ku!"

Semua orang yg berada disana tertawa dalam diam melihat Lord dan calon Queen mereka. Seperti seorang kakak yg memarahi teman adiknya.

"Aku yg memintanya untuk membawaku keluar. Lagi pula, Rilia sudah melarangku tapi aku memaksanya bahkan aku mengancamnya. Jadi, jangan salahkan Rilia lagi, oke?!"

Asher hanya tersenyum mendengar ocehan dari Helen. Dia sama sekali tidak marah ataupun kesal, tapi justru dia merasa lucu dengan sikap Helen.

Helen yg melihat semua pelayan terdiam langsung menyuruh mereka untuk kembali ke aktivitas mereka yg tertunda karena Asher.

"Kau telah membuat mereka berhenti melakukan pekerjaan mereka, Ash!" ucap Helen

"Aku hanya menanyakan tentang pohon itu saja."

Helen melihat ke belakang dan menatap pohon yg terlihat berbeda dari pohon yg lain. Helen pun tersenyum.

"Aku yg menyuruh mereka. Aku sangat menyukai pohon itu. Itu sebabnya aku menyuruh mereka untuk menumbuhkan pohon itu. Cantik 'kan?"

My Queen (Is a God's Daughter) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang