Kejadian yg terjadi beberapa hari yg lalu membuat Asher tidak bisa melupakannya. Apalagi, saat Helen memperkenalkan dirinya sebagai Ratu Kehidupan.
Asher tentu tau, pemegang gelar Ratu Kehidupan itu telah tiada beratus tahun yg lalu. Semua makhluk imortal pun tau mengenai siapa Ratu Kehidupan itu. Setelah kejadian dimana Helen memperkenalkan siapa dirinya, semua makhluk imortal mulai menghormatinya dan memperlakukannya layaknya seorang ratu.
"Masih memikirkan kejadian itu?"
Sibuk dengan memikirkan kejadian yg sudah berlalu, seseorang yg sedari tadi berada disampingnya pun melayangkan pertanyaan padanya.
"Tidak!?"
Orang yg berada disampingnya itu menatapnya curiga
"Jangan bohong, Ash! Aku tau kau pasti masih memikirkan kejadian itu. Iya 'kan?"
"Baiklah. Kau menang, Helen"
Orang yg sedari tadi disampingnya ialah Helen, calon Queen nya.
Mereka berdua berada dikelas disaat yg lainnya keluar untuk pergi istirahat. Helen yg awalnya sibuk dengan tugasnya dan Asher yg hanya ingin menemani Helen mengerjakan tugasnya.
"Sudahlah, Ash. Kau mengatakan padaku agar jangan memikirkan itu tapi kau sendiri tidak melakukannya." ucap Helen sambil memasang wajah cemberutnya
Asher yg melihat ekspresi wajahnya itu langsung mencubit kedua pipi Helen dan mengusap kepala Helen lembut. Helen yg mendapat perlakuan seperti itu seketika merona dan langsung mengalihkan pandangannya.
"Sudah selesai buat tugasnya?" tanya Asher saat melihat meja Helen yg sudah tidak ada buku tugasnya.
Helen yg masih merasa malu tidak mengalihkan pandangannya bahkan pertanyaan yg dilayangkan oleh Asher hanya di jawabnya dengan anggukan kepala.
Lucu. batin Asher
"Baiklah. Ayo ke ruang musik" ucap Asher sambil memegang tangan Helen lalu menariknya keluar kelas dengan sedikit berlari.
Helen yg ditarik oleh Asher, hanya bisa menahan rasa malunya karena Asher menariknya seperti anak kecil yg berlari untuk mendapatkan permen. Siswa dan siswi yg melihat itu pun mulai berbisik-bisik yg dapat didengarkan oleh mereka berdua namun tidak ditanggapi oleh mereka.
"Ash, kau mau membawa ku kemana?" tanya Helen disela-sela lari mereka
Namun yg ditanya tidak kunjung menjawab pertanyaan dari Helen.
Setelah beberapa menit berlari, mereka pun sampai di depan pintu yg tidak asing bagi Helen. Helen masih mengatur nafasnya kembali ditarik oleh Asher untuk masuk keruangan itu.
Asher membawa Helen pada sebuah piano dan mendudukkannya. Helen yg bingung hanya mengerutkan keningnya
"A-apa semua ini, Ash?"
"Aku ingin kau memainkan piano untukku."
Dan perkataan Asher membuat detak jantung Helen berdetak dengan cepat dan merasakan panas dibagian pipinya. Meskipun begitu, Helen tetap memainkan piano untuk Asher.
Helen mulai menyentuh tuts-tuts piano dengan gerakan lembut sambil menutup matanya. Nada-nada yg keluar membuat Asher begitu menikmatinya, sampai-sampai sebuah ide terlintas dibenaknya.
***
Helios yg mendapatkan kabar disaat dia sedang berada diluar kota dengan segera kembali ke rumahnya. Saat dia sampai, kedua orang tuanya telah menunggunya. Dewi Hestia yg melihat anak sulungnya telah pulang mulai menjelaskan apa yg terjadi pada adiknya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen (Is a God's Daughter) ✔
Fantasy"Dia sangat dingin, jutek, dan tidak peduli pada sekitarnya. Tapi, mengapa sekarang aku seperti ingin bergantung terus padanya. Aku masih tidak mengerti dengan perasaanku padanya dan aku harus membiasakan diri dengan kehidupanku yg sekarang" ~Helen...