"a.... apa? Hyun...... Hyunjin meng.... menghilang?"
"apa yang kau katakan eon, kau pasti bercanda kan? Hyunjin pasti ada di mobil"
Seulgi berjalan dengan tergesa ke arah garasi mobil yang langsung di halangi oleh Junmyeon.
"tidak Seul, Hyunjin tidak ada di sana"
"kau bohong oppa, aku yakin Hyunjin di sana"
"HYUNJIN, HYUNJIN EOMMA DI SINI NAK"
Seulgi berteriak dan berusaha melepas genggaman tangan Junmyeon pada tangannya. Namun Junmyeon langsung memegang kedua bahu Seulgi agar berhadapan dengannya.
"TIDAK SEUL, HYUNJIN TIDAK DI SANA, DIA HILANG"
Junmyeon berbicara dengan nada membentak berusaha menyadarkan Seulgi. Seulgi yang mendengarnya kini hanya berdiri dengan kedua kaki yang lemas dan tatapan mata yang kosong. Air matanya mulai menetes membasahi pipinya. Ia menangis terisak jatuh terduduk di lantai.
"tidak mungkin, Hyunjin tidak mungkin hilang, hisk...... Hyunjin..... hisk..... Hyunjin pasti ada di sekitar sini hisk.... hisk"
Joohyun yang tadinya masih terduduk di lantai kini bangkit mendekati Seulgi. Ia memeluk Seulgi yang menangis dengan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"maaf Seul, maaf hisk...... hisk"
Kini mereka berdua menangis bersama dengan saling memeluk. Sementara Junmyeon hanya bisa memperhatikan mereka tanpa niat ingin menghibur karena mungkin dengan begitu mereka bisa menguatkan diri satu sama lain.
*
*
*
*
Matahari mulai menyengseng terbit dari arah timur. Terlihat seorang anak kecil yang masih bergelung di dalam selimut mulai mengeliatkan badannya. Ia menyibakkan selimut yang sempat menutupi wajahnya sehingga dia bisa melihat sinar matahari yang masuk melalui celah ventilasi. Ia merenggangkan badannya dengan masih tiduran di tempat tidur. Ia terdiam sejenak sebelum bangkit. Ia melihat di sekelilingnya. Ia tersenyum kecut saat sebuah kenangan sekilas terlintas di pikirannya.
"HYUNJIN CEPAT BANGUN NANTI TERLAMBAT"
Suara sang ibu yang biasanya menyapa pendengarannya yang pagi ini tak terdengar.
"selamat pagi eomma" lirihnya.
Ia bangun dan berdiri. Ia merapikan tempat tidurnya. Membuka tas dan mengambil sebuah handuk dan juga alat mandinya. Berjalan menuju kamar mandi yang memang terdapat dalam setiap ruangan. Tak ada sampai setengah jam Hyunjin telah berpakaian rapi dan menggendong tas punggungnya berjalan menuju pintu keluar.
Setelah membayar ia keluar dari rumah itu. Ia memutuskan ingin berjalan saja untuk kembali ke gedung kemarin mengingat jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya menginap.
Di perjalanan dia melihat ada sebuah taman yang sngat indah. Hijau, asri dan juga ramai, itulah yang dilihatnya. Banyak orang berlalu lalang disana. Sampai sebuah gambaran terlintas di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
Fanfiction"Mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan bersama, kita pasti kembali bersama"