Jaebum tersenyum padanya "apa kabar Seul?"
"J-Jae......bum"
"iya ini aku"
"eomma, appa kembali, appa telah kembali"
Hyunjin berkata dengan begitu antusias dengan senyum yang masih terkembang diwajahnya. Namun perkataan itu membuat Seulgi bingung.
"kau...... ingat Hyunjin?"
"nee eomma, Hyunjin sudah ingat semuanya"
"tunggu, ingat? Apakah sebelumnya Hyunjin tidak mengingat kami?"
Changkyun yang memperhatikan sedari tadi kini angkat bicara.
"apa dulu pernah terjadi sesuatu?"
Seulgi menatap Jaebum. Ia bingung bagaimana menjelaskannya apalagi di hadapan semua orang seperti ini. Seulgi berdiri berhadapan dengan Jaebum.
"sepertinya kita harus berbicara berdua"
Seulgi berjalan keluar ruangan. Jaebum yang mengerti mengikuti Seulgi dari belakang. Selama di perjalanan Jaebum hanya mengikuti dari belakang. Ia belum memiliki keberanian untuk berjalan berdampingan dengan Seulgi.
Mereka kini berada di atap rumah sakit. Terlihat gedung-gedung pencakar langit yang begitu indah jika di lihat dari sini. Angin berhembus dengan kencang membuat beberapa helai rambut Seulgi beterbangan.
Seulgi duduk di kursi usang yang ada di sana. Sementara Jaebum hanya berdiri memperhatikannya. Dirasa tidak ada seseorang di sampingnya Seulgi menolehkan kepalanya. Dia menepuk kursi di sebelahnya meminta Jaebum untuk duduk di sana.
"kemarilah"
Jaebum duduk di sana. Untuk beberapa saat mereka diam. Tidak ada yang memulai obrolan itu.
"dia pernah kecelakaan"
Suara itu berhasil membuat Jaebum yang tadinya hanya menatap lurus ke depan kini menatap Seulgi yang masih menatap ke depan.
"dulu waktu kami baru pindah ke sini. Seingatku pada awal musim semi dia mengalami kecelakaan saat pulang sekolah. Dia mengalami koma beberapa minggu. Tapi entah minggu ke berapa akhirnya dia bangun meski dokter memvonisnya amnesia. Walaupun begitu aku bersyukur dia masih ada kemauan untuk kembali"
"kenapa kau tidak memberitahuku?"
Seulgi tersenyum kecut
"memberitahumu? Entahlah aku tidak memikirkan sampai situ. Lagipula aku tidak mau berada di antara di dirimu dan juga Jiyeon eonni"
"kau salah, Jiyeon telah meninggalkanku waktu itu"
"apa maksudmu?"
Seulgi menoleh pada Jaebum. 'meninggalkan? Apa maksudnya'.
"dia telah meninggal"
"apa?"
"saat dia hamil, dia mengalami beberapa komplikasi dan sebenarnya dengan dia hamil itu akan sangat berbahaya untuk keselamatannya. Namun dia memilih untuk melanjutkannya dan dia meninggal setelah Ryujin lahir"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
Fanfiction"Mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan bersama, kita pasti kembali bersama"