26

1.1K 148 20
                                    

Joohyun kini telah berada di ruangan Yeji sendiri karena tiba-tiba Jimin mendapat telepon darurat dari kantornya.

Cklek

Pintu ruangan terbuka, segera Joohyun menolehkan kepalanya. Di sana terdapat Seulgi dengan tatapan kosong dengan Junmyeon yang merangkul bahunya. Mereka berjalan mendekat. Joohyun yang tahu segera berdiri dari kursi dan memberikan kursi itu pada Seulgi. Seulgi menggenggam tangan putrinya yang tertancap sebuah infus di sana.

"bagaimana keadaan Yeji, Seul?"

Bukannya menjawab Seulgi hanya diam dan perlahan air mata mengalir menuruni pipi mulusnya. Joohyun ingin mendekatinya tapi baru kakinya  melangkah tangannya telah di raih oleh Junmyeon. Ia menatap Junmyeon yang diberikan gelengan kepala olehnya. Joohyun jadi mengurungkan niatnya. Dengan masih menggenggam tangan Joohyun, Junmyeon menariknya keluar ruangan. Joohyun hanya mengikuti kemana pun ia dibawa.

Sekarang di sini lah mereka, di taman rumah sakit. Banyak pasien yang sedang berjalan-jalan ditemani dengan orang terdekat mereka. Junmyeon dan Joohyun duduk di kursi taman yang ada di dekat kolam ikan.

"apa kata dokter?"

Junmyeon menarik nafas dan membuangnya perlahan. Dia tidak menatap lawan bicaranya, hanya fokus pada apa yang dq di hadapannya.

"kabar buruk"

"....."

"Yeji harus segera di operasi"

Joohyun membulatkan matanya dan menutup mulutnya. Ia tidak percaya pilihan itu harus benar-benar dilaksanakan.

"lalu pendonornya?"

"itulah yang sedang aku pikirkan. Jika Seulgi tidak cocok maka hanya Hyunjin lah harapan kita. Tapi sayangnya dia masih terlalu kecil dan juga sampai sekarang kita belum menemukannya. Tapi mungkin kita punya satu harapan lagi"

"maksudmu....... Jaebum?"

"benar, hanya dialah yang bisa menolong Yeji saat ini"

"tapi bagaimana dengan Seulgi? Apakah ia akan baik-baik saja?"

"kurasa dia akan setuju. Seorang ibu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Apa pun akan ia lakukan meskipun harus membuka luka lama. Tapi jangan sekarang. Biar dia tenang dulu. Besok kita bicarakan ini dengannya"

"baiklah"

*

*

*

*

Cklek

"eomma, eomma Hyunjin pulang"

Hyunjin berteriak saat memasuki rumahnya. Namun ia hanya melihat rumah yang sepi. 3 orang di belakangnya ikut memasuki apartemen miliknya. Mereka hanya diam dan melihat-lihat kesekeliling. Sementara itu Hyunjin mencari ibunya di seluruh ruangan, namun nihil. Tempat ini sepi tak berpenghuni.

"appa sepertinya eomma ada di rumah, ayo kita ke sana"

Perkataan itu membuat mereka yang mendengarnya bingung. 'rumah bukankah ini rumahnya?'. Namun mereka hanya mengikuti kemanapun Hyunjin pergi.

*

Tok

Tok

Tok

"eomma"

Tok

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang