Sekarang di sini lah dia. Mencoba memantapkan hati untuk masuk ke dalam bagunan besar yang ada di hadapannya. Dia memejamkan matanya dan menarik nafas panjang.
Dia melihat orang berlalu lalang di sekitarnya. Mungkin ini memang waktu yang tepat karena sekarang masih jam istirahat makan siang, jadi akan sedikit orang yang masih di tempatnya. Dia melangkahkan kakinya menuju pintu utama yang terbuat dari kaca dan cukup besar.
Waktu masuk ia langsung di sambut oleh pemandangan yang khas kantor sekali. Beberapa orang berseliweran sambil memegang map sambil berbicara dengan ponsel masing-masing. Ia langsung menengok kanan dan kiri mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya menemukan seseorang.
"annyeongaseo" sambil membungkukkan badan.
"annyeongaseo, ada yang bisa saya bantu?"
"apakah aku bisa bertemu dengan Im Jaebum?"
Tanyanya membuat orang itu mengerutkan keningnya. Buat apa anak kecil menemui direktur? Itulah apa yang ada di pikirannya saat ini.
"untuk saat ini tidak bisa. Beliau ada kunjungan kerja di luar kota, jadi lebih baik kau kembalilah ke sini lain hari. Atau jika memang itu penting tinggalkan pesan, nanti akan saya sampaikan pada beliau" ucapnya membuat ekspresi anak itu menjadi kecewa.
"ee.. Apakah masih lama sampai beliau kembali ke sini?"
"tidak, besok siang beliau sudah pulang. Tapi saya tidak tahu apakah beliau akan berangkat ke kantor atau tidak"
"ah baiklah, kamsahamnida"
Setelah mengucapkan itu dia melangkah keluar gedung. Ia berjalan sambil nenundukkan kepala sambil memperhatikan kakinya yang terus melangkah tanpa menghilangkan raut kecewa di wajahnya.
"sekarang apa yang harus ku lakukan?"
*
*
*
*
Hari telah berganti dengan malam. Udara yang tadinya hangat pun telah berganti dengan angin malam yang dingin. Namun dinginnya angin malam tidak membuat seorang wanita cantik merasa kedinginan. Buktinya dia kini masih tetap berdiri di depan rumahnya sambil sesekali melihat ke jalanan setiap ada kendara lewat.
Dia yang tadinya hanya berdiri kini mulau berjalan ke kanan kiri secara berulang-ulang sambil berucap.
"kemana anak itu? Kenapa jam segini belum pulang?"
Sampai suara deru mobil membuatnya berhenti berjalan dan memperhatikannya sampai ada seseorang yang keluar dari dalamnya. Orang itu berjalan mendekatinya.
"kenapa kau di luar sayang? Udaranya dingin"
"apa kau bertemu Hyunjin di jalan?"
Bukannya menjawabnya dengan alasan dia malah menjawabnya dengan pertanyaan yang berhasil membuat pria itu bingung.
"Hyunjin? Bukannya dia jam segini sudah di rumah?" sambil melihat jam yag ada di tangannya.
"belum karna itulah aku bertanya" katanya sambil menatap pria itu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Belum? Pulang tadi kau tidak menjemputnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
Fanfiction"Mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan bersama, kita pasti kembali bersama"