17

1.1K 146 2
                                    

Seorang gadis kecil sedang duduk di meja dengan makanan yang terlihat sangat menggoda lidah tersaji dengan rapi di atasnya. Gadis tersebut terlihat tengah menopang dagu. Ia hanya mengaduk makanan yang terdapat di piringnya dengan malas.

Sebenarnya siapa Seulgi itu? Kenapa appa dan juga samchon tidak pernah mau menjawab pertanyaanku.

Seorang wanita mengerutkan kening saat melihat tingkah gadis tersebut. Ia berjalan menghampirinya dan mengusap rambut panjang Ryujin yang dibiarkan tergerai.

“Ryujin, kenapa tidak dimakan makanannya?”

“ah, iya bi?”

“kau sedang memikirkan apa? Kenapa makanannya tidak di makan?”

Ryujin diam. Dia langsung menundukkan kepalanya. Melihat itu bibi yakin ada sesuatu yang di pikirkan oleh Ryujin namun anak itu ragu untuk cerita. Bibi kemudian duduk di kursi samping Ryujin.

“kalau ada yang Ryujin pikirkan, Ryujin bisa cerita sama bibi”

Ryujin mengangkat kepalanya dan memandang langsung ke mata bibi.

“tapi..... bibi janji akan menjawabnyakah?” lirih Ryujin.

“tentu saja”

Bibi menjawabnya dengan sangat yakin membuat Ryujin membulatkan tekatnya untuk mencoba menanyakan pertanyaan yang diabaikan oleh ayah dan pamannya.

“apa bibi tahu siapa itu Kang Seulgi?”

Bibi terdiam, memandang kosong Ryujin. Mendengar ada yang menyebut nama istri pertama tuannya membuat dirinya kembali mengenang ucapan istri kedua tuannya yang merupakan ibu dari Ryujin.

Flashback

Seorang wanita sedang duduk memperhatikan wanita lain yang sedang sibuk berurusan dengan alat-alat dapur. Ingin dia membantu tapi keadaannya saat ini sangat lah tidak memungkinkan. Dia mudah lelah apalagi dengan perutnya yang membuncit sehingga membuatnya harus berhati-hati.  Setelah selesai wanita itu menghampiri wanita yang tadi sibuk kini menghampiri wanita yang tengah duduk dengan tangan yang membawa sebuah mangkuk besar. Di dalamnya berisi sup yang masih mengepul.

“ini nyonya supnya sudah siap”
Ia meletakkannya di meja yang ada di hadapannya.

“Bi, bisa aku minta bantuan?”

“tentu saja nyonya Jiyeon, apa yang bisa saya bantu?”

“bibi duduklah dahulu”

Wanita yang dipanggil bibi itu duduk disalah satu kursi yang ada di meja makan. Wanita itu yang bernama Jiyeon itu meraih tangan bibi yang ada di meja dan menggenggamnya.

“kumohon bantu anakku saat dia mencari tahu tentang Seulgi”

“apa?”

Bukannya bibi tidak mendengar, hanya saja dia ingin memastikan apakah yang diderngarnya itu sungguhan.

“aku tahu hidupku tidak akan lama lagi, jadi aku mohon bantu anakku nanti mencari Seulgi. Hanya dia yang bisa menjadi ibu yang baik untuknya”

Tak terasa air mata telah menggenang di mata indahnya. Hanya satu kedipan bisa dipastikan air itu akan mengalir turun membasahi wajah cantiknya.

“tapi-“

“kumohon bi”

Melihat muka Jiyeon yang telah berderai air mata membuat bibi tidak tega. Bibi membalas menggenggam tangan Jiyeon dengan erat.

“baiklah nyonya”

Flashback end

“Kang Seulgi........ dia adalah istri dari tuan Jaebum, appa Ryujin”

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang