"sebaiknya kita kembali, semua orang pasti menunggu kita"
Seulgi mengangguk sambil menghapus air matanya. Jaebum mengangkat tangannya dan menghapus sisa air mata yang tidak dibersihkan dengan benar oleh Seulgi dengan ibu jarinya. Seulgi terdiam sambil menatap wajah Jaebum yang tepat di hadapannya.
"terima kasih"
Jaebum tersenyum, ia berdiri dan mengulurkan tangannya pada Seulgi. Seulgi menyambut tangan tersebut dan berdiri. Mereka berjalan sambil masih berpegangan tangan walaupun hanya Jaebum yang menggenggam tangan Seulgi.
Seulgi pun hanya diam. Ada aliran yang berasal dari tangannya yang masih digenggam yang menyebar keseluruh tubuh yang menimbulkan suatu debaran dijantungnya dan juga menghangatkan perasaannya. Namun ada sebuah rasa nyaman yang tidak dirasakannya dalam jangka waktu 8 tahun kebelakang ini.
Sampai mereka di lorong menuju ruangan Yeji. Seulgi yang masih berjalan di belakang Jaebum dengan tangannya yang masih digenggam pun angkat bicara.
"J-Jaebum"
Jaebum menghentikan langkahnya dan menghadap Seulgi yang hanya menundukkan kepalanya.
"bi-bisakah kau...... kau lepas tanganku?"
Seulgi merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya dia menjadi gugup seperti ini dihadapan Jaebum. Seingatnya dia gugup seperti ini waktu Jaebum memintanya menjadi kekasihnya sekaligus melamarnya-upss🤐. Memikirkan hal itu membuat dia semakin menunduk menyembunyikan wajah memerahnya.
Jaebum yang belum mengerti melirik tangannya. Dan setelah sadar perbuatannya dia segera melepas pegangannya.
"ma-maaf"
Suasanya jadi canggung sekarang.
"kau duluan saja, aku akan ke kamar mandi dulu"
Dia langsung berbalik dan pergi tanpa menatap wajah Jaebum sama sekali. Jaebum pun hanya menganggukkan kepalanya dan memandangi punggung Seulgi yang semakin menjauh.
*
*
*
*
Klek
Sersss
Air mengalir dari keran yang baru saja di nyalakan. Seulgi langsung menampung air itu di telapak tangannya dan membasuhkannya pada wajahnya. Dia terus melakukannya beberapa kali kemudian menatap pantulan wajahnya di cermin besar di hadapannya.
"Seulgi, Seulgi bisa-bisanya kau mengingat masa lalu"
Dia memundukkan kepala dan memukulnya pel an dengan tangannya.
"itu adalah masa lalu, ingat masa lalu"
*
*
*
*
Cklek
Jaebum memasuki ruangan. Hal tersebut berhasil membuat orang yang ada di dalam ruangan memperhatikannya.
"appa, kemarilah"
Hyunjin memanggil Jaebum yang masih berdiri canggung di ruangan itu. Jaebum menghampiri Hyunjin yang saat ini tengah duduk di sofa bersama yang lainnya dengan Ryujin di sebelahnya. Dia sangat senang melihat interaksi anak-anaknya. Mereka baru saja bertemu 2 hari yang lalu namun lihatlah mereka sudah sangat akrab.

KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
أدب الهواة"Mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan bersama, kita pasti kembali bersama"