“halo”
“..............”
“bisa kita bertemu sebentar?”
“.............”
“iya ini penting”
“.............”
“baiklah aku akan ke sana”
Changkyun mempercepat langkahnya agar segera sampai di parkiran rumah sakit. Ia memasuki mobilnya dan melesat meninggalkan area rumah sakit.
Ia memarkirkan mobilnya di dekat sebuah gedung besar dan segera keluar. Saat memasuki gedung itu beberapa orang di dalamnya menyapanya. Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya untuk menanggapinya.
Setelah keluar dari lift ia berjalan dan berhenti di sebuah pintu. Tanpa mengetuk terlebih dahulu dia langsung masuk begitu saja. Dia duduk di sebuah kursi berhadapan dengan seseorang yang sedang membaca sebuah dokumen tanpa ingin melihat siapa yang menemuinya.
“ada apa? Tumben sekali kau menghubungiku sebelum kemari”
“ini sangat penting hyung. Sebelum aku kemari aku bertemu dengan dokter Kim dan bertanya tentang kedatangan Seulgi noona di rumah sakit. Dokter Kim bilang jika anaknya mengidap penyakit kanker darah”
“lalu”
Seakan tidak peduli, dengan santainya pria itu kembali membuka dokumen baru di mejanya. Namun sebenarnya dia sangat penasaran dengan cerita sang adik.
“bagaimana jika anaknya itu Hyunjin”
*
*
*
*
Cklek
Sebuah pintu di lorong rumah sakit terbuka. Dari dalam ruangan keluarlah Seulgi yang disusul Joohyun di belakangnya. Seulgi terlihat lemas dan pandangannya kosong. Joohyun merangkulnya menuju ruangan yang selama beberapa minggu terakhir ini menjadi ruang rawat Yeji. Joohyun tahu ini semua yang telah terjadi pasti sangat berat untuk dilalui Seulgi. Apalagi setelah mendengar ucapan dokter yang membuat harapan mereka selama ini hancur berkeping-keping.
Flashback
“jadi bagaimana dokter?” tanya Seulgi setalah dia sampai di ruangan dokter.
Setelah pemeriksaan yang dilakukan beberapa waktu lalu dokter akan memberi tahu hasilnya. Ia berharap semoga hasilnya seperti keinginannya agar sang putri tidak perlu merasakan sakit lagi.
“sebelumnya kami mohon maaf” kalimat itu langsung membuat Seulgi melemas “tapi sumsum tulang belakang anda tidak cocok dengan putri anda. Kami harap anda mencoba meminta bantuan dari keluarga anda yang lainnya”
“apakah putra saya bisa mencobanya?”
“berapa umur putra anda?”
“12 tahun”
“maaf nyonya tapi kami tidak bisa melakukannya, putra anda masih terlalu muda untuk mendonorkan sumsum tulangnya”
Seulgi terdiam, ia bingung apa yang harus dilakukannya kini. Melihat itu kini Joohyun mulai angkat bicara.
“apakah bisa didapatkan dari orang lain? Maksudku bukan keluarga”
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
Fanfiction"Mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan bersama, kita pasti kembali bersama"