Tok
Tok
Tok
“Eomma”
Seulgi yang sudah menutup matanya kini membuka matanya setelah mendengar ada yang memenggilnya. Ia bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju pintu kamarnya.
Clek
Seorang anak kecil yang merupakan anaknya Hyunjin sedang berdiri di hadapannya dengan membawa boneka tayo yang ada dipelukannya. Kemudian Seulgi merendah untuk menyamakan tingginya dengan Hyunjin.
“ada apa sayang? Kok belum tidur? “
Tanpa menjawab Hyunjin langsung menubrukkan tubuhnya dengan tubuh Seulgi dan memeluk leher Seulgi dengan masih membawa bonekanya pada salah satu tangannya. Seulgi yang tahu bahwa sekarang Hyunjin ada dalam ‘mode manja' segera membalas memeluknya dan membawanya pada gendongannya. Ia berjalan menuju tempat tidurnya dengan Hyunjin yang masih dalam gendongannya.
Ia mendudukkan Hyunjin di tengah kasurnya dengan dirinya yang berada di hadapannya. Ia menatap wajah cemberut Hyunjin yang memandangnya sayu.“Hyunjin, ada apa?”
Hyunjin hanya diam saja sambil masih menatapnya dengan kedua mata yang sayu bahkan terlihat seperti berkaca-kaca. Kemudian Hyunjin menundukkan kepalanya sambil meremas kedua jari-jari tangannya sendiri dengan bonekanya yang ada di pangkuannya.
“Hyunjin rindu appa”
Deg
Seulgi mematung mendengar suara anaknya yang begitu lirih. Sangat kecil sekali suara yang dikeluarkan Hyunjin dari mulut kecilnya, tapi karena itu malam hari jadi Seulgi dapat mendengarnya.
Tapi bukan itulah yang membuat Seulgi mematung. Tapi apa maksud dari ucapannyalah yang membuatnya tidak dapat bertindak apa-apa.Hyunjin merindukan appa
Merindukan appa
Appa nya
Mantan suaminya
Im Jaebum
Hal semacam inilah yang paling dikhawatirkannya. Jika jujur ia bingung harus menjawab bagaimana. Pertanyaan itu merupakan pertanyaan paling tidak ingin didengar oleh Seulgi. Tapi memang beginilah, ia tahu Hyunjin memang sangat menyayangi ayahnya, bahkan dulu Seulgi pernah berpikiran bahwa Hyunjin lebih menyayangi ayahnya daripada dirinya. Tapi dia memaklumi itu mengingat Jaebum dulu sangat sibuk sehingga dia hanya memiliki waktu bersama Hyunjin. Dan Hyunjin akan memanfaatkan waktunya bersama sang ayah dengan sangat baik. Dia akan selalu bermanja dengan Jaebum dan tidak akan mau jauh dengan ayahnya jika ayahnya ada waktu luang.
Melihat ibunya yang hanya berdiam diri membuat Hyunjin merasa sedih. Ia tidak suka jika melihat Seulgi hanya diam seperti melamun begini. Tanpa sadar air mata yang ditahannya tadi keluar begitu saja dan semakin deras. Kemudian terdengar isakannya yang membangunkan Seulgi dari lamunannya.
Ia panik saat melihat Hyunjin yang sudah berderai air mata dihadapannya. Ia segera memeluk Hyunjin dengan erat. Ingin sekali dia meneteskan air matanya, tapi dia tahan, dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan Hyunjin. Seharusnya ia yang menenangkannya disaat Hyunjin sedang sedih begini.
“Hisk...... Hisk...maaf... Kan...Hyunjin eomma hisk... “
Tangis Hyunjin jadi semakin keras. Seulgi yang tidak tega melepas pelukannya dan membersihkan air mata yang mengalir dipipi Hyunjin menggunakan kedua telapak tangannya kemudian menangkup kedua pipi gembul Hyunjin.
“tidak sayang, Hyunjin tidak salah, sudah jangan menangis lagi ya? Nanti eomma jadi sedih jika Hyunjin sedih. Hyunjin rindu appa ya? Appa masih sibuk sayang, bagaimana kalau Hyunjin sekarang tidur saja bersama eomma disini? “
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK
Fanfiction"Mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan bersama, kita pasti kembali bersama"