PLAK
Satu tamparan didapatkan Qinta dipipi kirinya. Mantap sudah, kemarin pipi kanan dan sekarang pipi kiri.Seisi kantin yang melihatnya langsung gaduh. Ada yang memfoto, merekam, menggunjing, dan lain-lainnya.
Salsa, Wendy, dan Naufal yang tadi mengejarnya kini berada dibelakang tubuh Qinta. Mereka diam tak berbuat apapun. Dua teman Ghina yang selalu setia mengintilinya juga diam tak berkutik.
Qinta melihat cewe gila didepannya.
"Heh, gila. Lo tuh, emang demennya nampar orang apa gimana, sih?" tanya Qinta.
"SHUT UP YOU BITCH!" teriak Ghina.
Qinta heran dengan perlakuan Ghina ke dirinya.
"Lo tuh, kenapa lagi, sih? Heran gue. Kenal aja baru kemarin. Udah nampar dua kali. Lo pikir lo siapa?" tanya Qinta.
"GUE GASUKA LO JADI PHO DIANTARA GUE DAN ZAKY! UDAH GUE KASIH PERINGATAN KEMARIN, DAN LO MASIH BARENG ZAKY TADI PAGI. LO PIKIR GUE GAK TAU, HAH?!" teriaknya.
PLAK
Ia sukses mendaratkan tamparan dipipi kanan Qinta.Qinta yang gerah dengan sikap cewe gila didepannya ini mulai mengambil tindakan.
PLAK
"LO PIKIR COWO DIDUNIA CUMA PACAR LO APA? GUE KENAL DIA AJA BARU KEMARIN. LO CEMBURUAN GAK SEGITUNYA. KEMARIN GUE UDAH BILANG YA KE LO, COWO ITU KALO EMANG SAYANG SAMA LO GAK AKAN KEMANA-MANA. KALO LO BEGINI TANDANYA LO GAK PERCAYA SAMA COWO LO. DASAR CEWE GILA. GAK PUNYA OTAK. TOLOL. MAU-MAUNYA COWO LO PUNYA PACAR BEGINI. GUE JUGA GAK PUNYA NIATAN NGAMBIL COWO LO ITU. DASAR GILA!" maki Qinta. Ia berhasil membuat Ghina terdiam sambil memegang pipi kirinya yang terkena tamparan Qinta.Qinta melangkah pergi dari kantin namun langkah terhenti ketika Ghina menjambak rambutnya.
"GUE-BENCI-LO!" teriak Ghina sambil menjambak tiada ampun.
Tentu sakit bagi Qinta, tapi ia mencoba santai.
Tiba-tiba, ada suara berat yang berbicara.
"Lepasin, Ghin!" seru Zaky yang sudah berada diantara Ghina dan Qinta.
Ghina tetap meremas rambut Qinta.
"Gue bilang lepasin!" seru Zaky lagi.
Ghina tak menggubris. Qinta mulai meringis kesakitan.
"LEPASIN GHINA!" bentak Zaky dengan muka memerah. Ia tak sanggup melihat Qinta meringis kesakitan.
Ghina yang takut akan bentakan dan muka Zaky yang memerah pun melepas.
"Fuck you," ucap Qinta lalu pergi. Diikuti Salsa, Wendy, dan Naufal.
Riuh, seisi kantin membicarakan pertengkaran hebat dua gadis cantik tadi.
"Ghina diputusin Zaky, gak nih?"
"Zaky ngejar Qinta."
"Qinta pelakor."
"Qinta dibunuh Ghina."
"Qinta balik nyerang Ghina, nih.""Kamu kelewatan batas," ucap Zaky dingin lalu pergi meninggalkan Ghina.
Zaky mengikuti Qinta dan teman-temannya itu.
"Gila, itu manusia apa setan, sih?" keluh Qinta sesampainya dikamar mandi bersama Salsa dan Wendy. Sedangkan Naufal menunggu dikoridor.
"Tenaganya kayak badak pula," tambah Qinta.
"Cakep-cakep kok, gila. Heran," ucapnya lagi sambil merapikan rambut.
"Qin, ngakak banget. Lo berdua lawan tanding yang kuat, ya," kata Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionSeorang cowo ganteng disekolah, ditaksir banyak wanita, terlihat cool dan garang diluar, ternyata dilubuk hatinya menyimpan kesedihan. Hatinya sering bergejolak. Hidupnya terlihat mewah dan menyenangkan dimata orang lain, namun dirinya tidak merasa...