28. Mall & Dinner

41 1 0
                                    

"CONGRATSS!!!" teriak Salsa dan Wendy. Qinta telah menceritakan seluruhnya kepada ketiga sahabatnya. Naufal menepuk-nepuk bahu Qinta, "gila gak nyangka gue, congrats," ucapnya dengan senyum tulus.

Guru pun masuk kekelas dan murid-murid menghentikkan obrolannya termasuk Qinta dan ketiga temannya.

**

Sahabat-sahabat Zaky tak henti-hentinya mengucapkan kata "selamat" sampai Zaky pening karena mereka tak berhenti mengoceh.

Zaky berjalan kearah kelas Qinta dan bersandar dinding. Ia menunggu pacarnya keluar kelas.

Qinta dan ketiga sahabatnya sedang merapikan buku kedalam tas. Wendy mengintip sedikit kearah pintu kelas.

"Pacar lo udah nunggu," ucap Wendy.

Qinta tersipu malu karena Wendy menyebut kata "pacar". Ia pun mempercepat gerakannya agar segera selesai.

"Iya, deh, yang udah pacaran mah beda," ledek Salsa.

"Kasian deh jomblo," ledek Wendy.

"Dih, Fal beliin Wendy kaca, deh," balas Salsa. Naufal hanya bisa tertawa melihat kedua perempuan itu.

"Gue duluan keluarnya, ya," pamit Qinta karena tak mau membuat Zaky lama menunggu.

Qinta melangkahkan kaki sampai kedepan pintu kelas.

"Zakyy," panggil Qinta.

Zaky tersenyum tipis.

"Yuk, pulang," ajak Zaky seraya merangkul pundak Qinta.

Mereka jalan beriringan dengan mesra membuat banyak murid lain menatap iri.

"Kamu risih diliatin?" tanya Zaky yang bersiap-siap merubah wajahnya menjadi garang dan mengeluarkan bentakannya kepada murid-murid sekitar.

Qinta yang tau arah obrolan Zaky segera menggeleng, "gak apa-apa mereka cuma iri."

Zaky mengelus rambut Qinta dan menambah rasa iri kaum hawa disekitar.

"Ih, gak gitu juga!" protes Qinta. Zaky hanya terkekeh.

Mereka sampai di parkiran.

"Wey, Qin, congrats! Akhirnya, ya," ucap Nazer lalu pergi melajukan motornya keluar gerbang sekolah. Qinta hanya membalas dengan senyuman. Ia baru saja akan menjawab "makasih", tapi cowo arab itu sudah pergi.

Qinta menggerutu, "gak ikhlas banget sih ucapinnya!"

"Loh? Kamu beneran lagi pms, ya?" tanya Zaky yang melihat perubahan drastis wajah Qinta.

Qinta tidak menjawab.

"Ayo naik," perintah Zaky lembut.

"Kamu mau langsung pulang atau beli makan dulu? Biasanya kan kalo pms butuh asupan makanan lebih," tanya Zaky seraya menghidupkan mesin motor R25.

"Emang aku ngidam kayak orang hamil apa," protes Qinta. Zaky pun pasrah dan melajukan motornya menuju rumah Qinta.

Mereka hanya diam selama diperjalanan. Zaky mencoba melihat keadaan Qinta lewat kaca spion dan dilihatnya Qinta menekuk wajahnya. Ia sedang badmood.

Sesampainya didepan rumah Qinta, "aku pengen makan steak," pinta Qinta. Zaky terdiam mengernyitkan dahi. Tadi ia menawari makanan dan berakhir terkena omel. Sekarang lihatlah pacarnya ini meminta makan setelah ia sampai dirumah.

"Kamu mau makan?" tanya Zaky mencoba lembut mengerti suasana hati Qinta yang mudah berubah karena pms.

"Kamu gak mau nemenin? Yaudah gak usah."

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang