When we Meet Again (end)

715 62 0
                                    



"Bibi Han bilang kau menginap di rumah Seungwan kemarin lusa, benar?" tanya Bae Soo Bin pada putrinya saat mereka sedang sarapan.
Irene yang tengah menelan roti bakarnya tersedak, segera gadis itu meraih segelas air putih. Hal itu membuat ayahnya khawatir. Sedangkan Seungwan yang duduk di samping Irene menatap tak mengerti sahabatnya itu.

"Hati-hati saat makan," peringat sang ayah.

Irene tersenyum setelah merasa tenggorokannya sudah baik-baik saja.

"Iya aku menginap di apartemen Seungwan. Bukankah begitu, Seungwan-ah?" kata Irene sembari memberi kode lewat matanya agar sahabatnya itu mengiyakan.

Sementara Seungwan yang awalnya tak paham kini mengerti maksud Irene lantas mengiyakan.

"Ahh benar, ahjussi. Irene menginap di apartemenku," katanya tersenyum.

"Appa tau kan aku kesepian jika appa sedang tidak di rumah? Jadi aku bermain ke tempat Seungwan," ucap gadis itu berbohong.

Mana mungkin ia jujur bahwa kemarin lusa ia menginap di rumah Oh Sehun. Bisa-bisa sang ayah akan memarahinya habis-habisan.

"Appa lihat akhir-akhir ini kau tampak ceria. Apa ada yang appa lewatkan?" tanya sang ayah menatap putrinya penuh selidik.

Irene yang ditatap seperti itu sedikit salah tingkah, "Tidak, tidak ada kok. Aku hanya merasa sedang dalam suasana hati yang baik saja, appa," balas gadis itu.

"Baguslah kalau begitu,"

"Jika ada apa-apa jangan ragu untuk cerita pada appa, ne?" kata sang ayah mengusap lembut puncak kelapa Irene.

Gadis itu mengangguk senang.

"Kalau begitu appa berangkat dulu,"

"Seungwan, ahjussi berangkat dulu ya. Makanlah yang banyak agar tetap sehat. Kalian hati-hati membawa mobil ke kampus," pamit sang ayah.

"Baik, appa juga hati-hati," jawab Irene.

"Hati-hati ahjussi," kata Seungwan.

Setelah menepuk pelan punggung putrinya Bae Soo Bin segera bangkit dan keluar dari ruang makan. Irene menatap kepergian ayahnya sembari masih mengunyah sarapannya.

"Huhhh,"

"Yak, Bae Irene. kenapa kau berbohong pada appamu, memangnya kau pergi kemana kemarin?" tanya Seungwan memarahi Irene.

"Shutt! Jangan keras-keras!" peringat Irene sembari melihat sekeliling barangkali ada yang mendengar.

Setelah dirasa aman, gadis itu beralih menghadap ke arah sahabatnya yang masih sibuk mengoles selai coklat ke roti tawarnya.

"Kau tak kan percaya," kata Irene tersenyum.

Seungwan mengerutkan dahi tanda tak mengerti. Gadis itu meminum susu yang dibuat Bibi Han.

"Aku menginap di apartemen Sehun Oppa,"

Ucapan Irene barusan hampir membuat Seungwan menyemburkan susunya ke arah gadis itu. Ia membekap mulutnya dengan tangannya sendiri sebelum mencoba menelan pelan cairan putih itu.

"Apa????? Oh Sehun?" teriaknya tak percaya.

Irene membekap mulut sahabatnya, "Kubilang jangan keras-keras!" peringat Irene kesal.

"Kau dan Oh Sehun... kalian..." gadis berambut coklat itu tak bisa melanjutkan kata-katanya.

Irene memutar bola mata jengah lalu melihat ke arah jam dinding di ruang makan.

Vanilla Latte : Short Story | Hunrene ChanreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang