Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angel of Rider adalah sebuah geng yang beranggotakan empat lelaki tampan yang memiliki hobby yang sama yaitu balap. Ya, di fakultas seni ini mereka adalah geng paling terkenal bahkan tak ada yang tidak mengetahui siapa mereka. Meski mereka sering melakukan balap dengan geng lain tetapi mereka adalah mahasiswa yang cukup rajin di kampus.
Sebagai pemimpin ada orang yang mendapat predikat terkaya di kota tempat mereka tinggal yaitu Kim Suho. Hmm sebenarnya bukan Suho yang kaya tetapi ayahnya. Suho adalah orang yang penyabar, baik, dam cukup kalem. Ia lah yang menjadi penengah kala anggota Angel of Rider ribut. Oh dan jangan lupa ia adalah pemimpin yang memiliki wajah tampan dan kulit putih. Kaum hawa banyak yang menyukainya.
Kedua ada Park Chanyeol, lelaki bertubuh tinggi, paling tinggi dari ketiga temannya. Soal visual? Jangan ragukan lagi, dia sangat tampan. Matanya jernih, memiliki lesung pipi, dan jangan lupakan rambutnya yang halus. Dia lah sang jagoan balap karena selalu menjadi nomor satu saat melawan siapapun di arena.
Ketiga, ada Kim Kai yang berkulit tan. Dia bisa dikategorikan dalam lelaki playboy, meski mantannya baru delapan. Tapi sampai sekarang masih banyak gadis-gadis yang menyukainya. Meski playboy dia adalah orang yang paling bisa memberikan solusi terbaik bagi sahabat-sahabatnya saat terjadi permasalahan.
Terakhir ada si dingin Oh Sehun, paling muda diantara keempatnya meski mereka terlahir di tahun yang sama. Visualnya sungguh menawan apalagi saat memakai jaket denim dan mengendarai motor. Meski banyak gadis yang mencoba mendekatinya tak ada satu pun yang menarik perhatian Sehun. Entahlah mungkin dia merasa belum ada yang cocok.
"Kantin yuk!" ajak Kai pada ketiga temannya saat mereka menyelesaikan kuliah terakhir hari ini.
Keempatnya berjalan beriringan menuju kantin membuat banyak pasang mata menatap mereka kagum. Memang siapa yang tidak terpesona pada mereka.
Tak jauh dari tempat mereka duduk, dua orang gadis sedang menikmati jus mereka sembari membaca catatan. Lebih tepatnya gadis yang berambut panjang yang sedang membaca catatannya.
"Rene, jangan belajar terus donk!" ucap gadis berambut pendek yang duduk di depan Irene.
Irene tersenyum, "Iya, iya aku tutup," kemudian ia menutup bukunya dan memasukkan ke dalam tas.
Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri meja mereka. Irene mendongak dan terkejut melihat sosok itu.
