For Life

708 49 3
                                    

Title : For Life

Genre : Fiction, Sad

Cast : Bae Irene, Son Wendy, Oh Sehun, Kang Seulgi, Park Joy, Park Chanyeol, Kim Seokjin

Ost : For Life by Exo


Bae Irene terkejut bukan main mendapati sahabatnya, Wendy terkulai lemas di kamarnya dengan darah yang mengalir di kaki. Gadis itu segera masuk dan berteriak.

"Wendy-ah? Kau kenapa? Wendy?" Irene panik dan segera menolong Wendy.

"S-sak-kit hiks....." lirih Wendy.

"S-sep-ertinya s-sud-ah wak-tunya,"

"Eoh eotokke? Apa yang harus kulakukan?" Irene dengan susah payang menyandarkan gadis itu di kursi yang ada di sudut kamar.

Gadis itu kemudian keluar dari kamar dan meminta tolong anak-anak kost lainnya.

"Tolong! Tolong!" teriak Irene.

Tak lama beberapa teman di samping kamar Wendy segera keluar. Mereka terkejut melihat Wendy dengan kondisi demikian. Segera saja salah satunya mencari taxi agar gadis bermarga Son itu bisa dibawa ke rumah sakit. Irene sudah sangat panik ia sampai lupa untuk menghubungi Seulgi dan Joy sahabatnya.

Irene dibantu teman kost Wendy dan supir taxi berhasil membawa gadis itu masuk ke dalam taxi. Salah seorang teman Wendy ikut mengantarkannya.

"Irene-ah, s-sakit, ahhh," rintih Wendy.

"Tahan, Wen. Sebentar lagi kita sampai," kata Irene menenangkan.

Di tengah kepanikannya gadis itu segera meraih ponsel dan mengirim pesan pada Seulgi dan Joy yang tengah ke luar kota. Sepertinya mereka akan sampai sore ini.

Setelah sampai di rumah sakit para suster segera menangani Son Wendy. Irene hanya bisa berdiri terdiam kala para suster mendorong ranjang yang diatasnya terdapat seorang Wendy dengan perut yang sedikit membuncit terkulai lemas.

"Tolong selamatkan temanku," lirih Irene.

Air mata gadis itu sudah mengalir sedari tadi. Tak kuasa melihat sahabatnya mengalami hal demikian. Ini belum waktunya, belum waktunya Wendy melahirkan janinnya itu. Bahkan Irene sangat yakin kandungan Wendy masih berusia tujuh bulan lebih. Tidak, Irene tak sanggup melihatnya. Gadis berusia dua puluh tahun itu harus melahirkan anak pertamanya tanpa seorang pendamping.

Irene meraih ponsel dari dalam sling bagnya. Segera saja ia menelepon sesorang yang hanya terpikirkan saat ini.

***

Oh Sehun berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit. Aroma obat-obatan sangat tercium di hidungnya. Beberapa menit yang lalu telepon dari seseorang membuatnya harus meninggalkan pekerjaannya untuk ke sini padahal baru satu minggu ia mulai bekerja di firma hukum itu.

Matanya menangkap sosok Irene yang terduduk dengan wajah menunduk di sebuah kursi tunggu.

"Irene-ah? Gwaenchana?" tanya pemuda itu begitu sampai.

"Sunbae," lirih Irene mendongakkan wajah melihat pemuda itu.

Sehun yang melihat mata Irene berderai air mata segera duduk di samping gadis itu.

"Sunbae, Wendy... Wendy.. d-dia hikss.. hiks...."

"Sudah, sudah. Semua akan baik-baik saja, aku yakin," Sehun segera mengusap lembut bahu gadis itu.

"Jangan menangis," ucap Sehun lalu mengusap air mata Irene.

Oh Sehun seniornya yang baru saja lulus. Irene pikir hanya pemuda itu yang mau menolongnya di saat seperti ini.

Vanilla Latte : Short Story | Hunrene ChanreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang