Coming Home

592 42 0
                                    


Title : Coming Home

Genre : Family, Romance, Fiction

Cast : Bae Irene as Airin Aprodite

            Oh Sehun as Sean Javier

            Son Wendy as Wina Amanda

            Kang Seulgi as Sella Berlin

Ost : Coming Home by NCT U

Airin berdiri di atas rooftop gedung kampusnya, menatap sekelilingnya yang dipenuhi pula dengan bangunan yang cukup tinggi. Matanya sudah lelah untuk menangis mungkin saja air matanya sudah habis hingga ia tak mau lagi mengeluarkan cairan bening itu. Perlahan kedua kaki mungilnya melangkah pelan menuju ujung rooftop.

Pikirannya sudah kacau, jika saja ada suatu tempat di mana tidak seorangpun dapat menemukan dirinya saat ini mungkin Airin sudah pergi ke tempat itu sekarang.

Kehidupannya selama 20 tahun terlalu menyakitkan bagi gadis itu. Mungkin di luar ia terlihat ceria, bahagia dan menikmati hari-harinya tapi tidak dengan apa yang sebenarnya ia rasakan selama ini. Dirinya hancur, Airin yang dulu sudah hilang digantikan dengan Airin yang lemah.

"Hikss..." isaknya.

Airin lelah sangat lelah, ia ingin pulang tetapi dirinya tak tahu harus pulang kemana. Rumah, seharusnya adalah tempat pulang bagi setiap orang. Rumah memberikan kehangatan dan kenyamanan di dalamnya.

Namun, tidak semua orang bisa merasakannya terkadang ada orang yang bahkan benci untuk pulang ke rumah. Justru di sana hanya akan memberikan rasa kebencian dan kegelisahan di dalamnya. Lantas ke manakah dirinya harus pulang?

Kini ia sudah berdiri mendekati ujung dari rooftop. Apakah begini akhir dari kisahnya? Haruskah ia pergi dan tak akan kembali lagi? Bagaiamana orang-orang akan mengenangnya nanti?

BRAKK

"Airin!"

Suara dobrakan pintu mengejutkan gadis berambut hitam itu diikuti suara yang cukup ia kenali. Langkah lebar kaki terdengar di telingnya membuat Airin terkejut. Tak lama sepasang lengan melingkar erat di tubuh mungilnya membuat gadis itu terdiam seraya meneteskan air matanya.

"Jangan gila! Jangan lakukan!" suara itu terdengar menyakitkan.

Sean Javier sosok laki-laki yang selama ini menjadi teman Airin. Diam-diam lelaki itu memiliki rasa pada gadis berkulit putih itu tetapi sayang Airin tidak pernah mengerti arti dari semua perlakuan Sean selama ini.

Gadis itu menganggap Sean hanya sellau membantunya karena mereka berteman baik sejak awal mengenal. Airin tidak pernah mau berhubungan dengan lelaki lagi. Bahkan kepercayaannya pada laki-laki sudah hilang sejak ayahnya menyakiti ibunya dulu.

Lelaki itu masih setia memeluk Airin meski gadis itu tak bereaksi apapun. Setidaknya ia akan mencoba memberikan ketenangan bagi gadis itu agar tidak melakukan hal-hal aneh seperti saat ini.

"Kalau kamu mau, aku bisa membawamu pergi jauh dari tempat yang kamu sebut itu rumah," ucapan tegas Sean membuat hati Airin sedikit menghangat.

***

Langit cerah masih setia menemani dua insan yang tengah duduk manis di rooftop. Sedari tadi tidak ada yang mau membuka suara seolah mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Airin menatap sendu langit itu, ia tampak seperti orang bodoh saat ini bagaimana ia bisa selalu menampakkan wajah mendung akhir-akhir ini padahal langit selalu menyapanya dengan ceria.

Segala peristiwa masa-masa kemarin selalu saja terputar di otaknya. Mulai dari hubungan kedua kedua orang tuanya yang hancur, kesakitan sang ibu beberapa tahun lalu, hingga kakaknya yang kini mengalami gangguan kejiwaan.

Vanilla Latte : Short Story | Hunrene ChanreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang