Love is So Mean (end)

1.1K 84 5
                                    



Tak terasa ujian sebentar lagi akan segera datang. Semua siswa kelas XII sibuk mempersiapkannya dengan banyak belajar dan juga melakukan bimbingan. Irene gadis itu sudah bertekad bulat untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Akhir-akhir ini ia sering belajar bersama teman-temannya, Seulgi, Wendy, Jennie, dan Lisa.

Setelah putus dengan Sehun, dirinya memang jarang bertemu dengan lelaki itu tapi komunikasi keduanya masih terjalin dengan baik. Sehun benar-benar menetapi janjinya, lelaki itu tetap selalu memberinya kabar sesekali mengirimkan pesan untuk memastikan bahwa Irene sudah makan dan belajar. Bahkan dari kejauhan Sehun selalu memperhatikan Irene walau gadis itu tak menyadarinya.

"Irene, sedang apa?" sebuah suara menghentikan aktivitas gadis itu kala mendengarkan musik sembari membaca buku di pangkuannya.

"Eoh, Chanyeol," sapanya dengan senyuman.

"Seperti yang kau lihat, aku harus mempersiapkan ujian nanti dengan baik," kata gadis itu sembari menangkupkan kedua tangannya.

Karena gemas dengan tingkah gadis di sampingnya reflek tangan Chanyeol mengacak pelan rambut Irene. Hal itu membuat Irene cemberut.

"Bagaimana jika besok kita belajar bersama, aku sedikit tidak paham dengan materi fisika yang baru saja aku dapatkan kemarin. Kau kan jago dalam hal itu, Irene-ah," pinta Chanyeol dengan ekspresi lucunya.

Irene mendengus kesal, "Ara, ara. Datanglah ke rumah Seulgi besok, karena aku dan yang lain akan belajar di sana," balas Irene.

"Yes," gumam pemuda itu pelan.

Dilihatnya Irene masih terus fokus dengan buku di depangkuannya. Cahnyeol hanya memandangi wajah yang membuatnya terpesona itu dengan sesekali senyuman tipis tercetak di bibirnya. Merasa diperhatikan Irene segera menoleh ke arah Chanyeol.

"Kenapa?" tanyanya.

"Ani," balas Chanyeol.

"Aku hanya sedang menikmati pemandangan indah di depanku," lanjutnya.

Irene mendengus kesal lalu memukul pundak Chanyeol dengan binder yang tergeletak di sampingnya.

"Aww sakit, Rene," ringisnya.

"Jangan macam-macam denganku, Park Chanyeol," kata Irene kesal.

"Hmmm bagaimana jika kita jalan-jalan, aku tahu kau pasti jenuh dengan waktu belajarmu. Setidaknya kau harus memiliki waktu untuk refreshing," ajak Chanyeol penuh harap.

"Tidak, aku sudah sering refreshing dengan tidur dan menonton drama," balas Irene.

"Yak itu bukan refreshing namanya. Sudah, setelah belajar besok kau harus ikut aku," kata Chanyeol penuh penekanan.

"Yak, tak mau," tolak Irene keras

"Harus," balas Chanyeol tak mau kalah.

"Semenjak putus dari Sehun kau tak mau lagi sekedar berjalan-jalan untuk refreshing," lanjut Chanyeol lalu menyilangkan tangan di depan dada.

"Yak, kau ini," Irene lagi-lagi memukul pemuda Park itu dengan bindernya.

"Sakit, Rene kau ini benar-benar kasar," keluh Chanyeol.

Setidaknya setelah putus dengan Sehun, Irene menjadi mulai akrab dengan beberapa teman-temannya termasuk Chanyeol. Meskipun berbeda kelas tapi anak laki-laki itu sering mengganggu Irene di waktu istirahat.

Awalnya gadis itu sedikit kesal tapi perlahan ia mau berteman dengan Chanyeol karena laki-laki itu memiliki sisi ramah dan hangat.

***

Vanilla Latte : Short Story | Hunrene ChanreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang