Title : CORONAVIRUSCast : Bae Irene, Oh Sehun, Son Wendy, Jung Jaehyun
Pencet bintangnya dulu ya gaess hehehe.....
Irene menatap layar ponselnya yang tak kunjung berdering. Perasaannya sedang resah menunggu kabar dari sang kekasih, Oh Sehun. Sudah tiga hari ini Sehun jarang menghubunginya bahkan hari ini lelaki itu belum memberinya pesan.
Ini disebabkan oleh pandemi global yang tengah viral di penjuru dunia. Ya, apalagi jika bukan Coronavirus. Hii membayangkan bentuknya saja Irene sudah merinding.
Bukan apa-apa tapi dia benar-benar khawatir karena kekasihnya adalah seorang dokter di salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien yang terkena virus corona. Sudah sejak lima hari yang lalu pemerintah meliburkan semua sekolah bahkan universitas. Irenepun yang bekerja sebagai teller di salah satu bank milik negara harus menjalankan pekerjaan dengan sistem giliran.
Kebetulan hari ini dirinya giliran mendapat jatah bekerja dari rumah. Sebenarnya tidak bekerja juga di rumah karena sejak tadi pagi yang ia lakukan hanya menonton berita dan membaca artikel berita di line today untuk melihat perkembagan si corona itu.
Ia menghela napas panjang. Kenapa Sehun belum menghubunginya juga. Dia kan tidak mau terjadi apa-apa pada calon suaminya. Ya, karena rencananya empat bulan lagi mereka akan menikah. Semoga saja saat itu corona sudah terhempas jauh dari bumi, setidaknya itu yang Irene harapkan.
"Kenapa sih uring-uringan terus?" tanya Wendy yang masuk ke dalam kamar Irene dengan membawa banyak makanan dari Mcd.
Sahabatnya itu memesan banyak makanan melalui grabfood karena mereka belum makan sejak siang, dan pagi hari hanya sarapan roti panggang buatan sendiri. Efek dari berdiam diri di rumah.
"Kenapa beli makanan cepat saji sih, Wen?" tanya Irene kesal.
Seharusnya mereka banyak makan sayur dan buah bukan malah fast food seperti ini.
Wendy menampilkan deretan giginya yang rapi.
"Yang buka cuma Mcd, Rene. Udah makan aja!" jawab Wendy lalu mengambil salah satu burger.
Irene mengehela napas pelan.
"Gimana Sehun udah berkabar hari ini?" tanya Wendy.
Irene menggeleng pelan.
"Tenang saja, aku yakin di baik-baik saja di rumah sakit. Dokter dan perawat di sana tak akan tertular kok,"
Irene mendelik mendengar pernyataan dari sahabatnya. Dia pernah mendengar berita bahwa tenaga medis saja ada yang positif terkena virus itu. Irene kan jadi was-was.
Karena kesal akhirnya Irene mengambil makanan yang tergelatak di meja samping ranjangnya juga. Wendy tersenyum melihat sahabatnya mau makan juga akhirnya.
***
Seorang lelaki berjas putih tengah melepas kacamata yang bertengger di hidungnya. Ia memijat pelan pangkal hidung mancungnya. Rasanya ia lelah seharian menangani para pasien yang ada di rumah sakit.
Ya, apalagi dengan adanya pasien positif yang terkena virus corona di rumah sakit tempatnya bekerja. Ia harus ekstra hati-hati meski tidak kontak langsung dengan pasien tersebut. Dokter saraf itu mendudukkan diri di kursi kerjanya dan menyandarkan tubuh ke sandaran kursi.
Baru saja lima menit istirahat dan memejamkan mata suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk," ucapnya.
Seorang perawat masuk ke dalam ruangannya.
"Maaf, Dokter Oh. Ada pasien baru yang baru saja sampai, dokter jaga sedang keluar dan hanya ada anda di sini," kata sang perawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Latte : Short Story | Hunrene Chanrene
FanfictionUdah baca aja, mana tahu suka..