Look

564 55 8
                                    


Title : Look

Genre : Sad, Family, Romance

Cast : Bae Irene, Oh Sehun, Son Wendy, Park Chanyeol

Sebuah rumah minimalis tetapi mewah dengan halaman yang tidak terlalu luas tampak terlihat hangat akibat matahari yang bersinar begitu cerah. Sehangat keluarga yang tinggal di dalamnya. Terlihat dua orang gadis dan pasangan pria dan wanita paruh baya duduk bersama di ruang tamu.

Mereka tengah menikmati kebersamaan setelah sebulan lamanya tidak berkumpul karena anak sulung mereka yang sudah menikah sejak lima bulan yang lalu. Tentu saja wanita itu sudah tinggal bersama suaminya di rumah baru mereka.

"Aku sangat senang mendengarnya, akhirnya aku akan memiliki keponakan," ucap seorang gadis berusia awal 20an setelah meletakkan cangkir teh hangatnya.

Ketiga orang yang duduk di sofa tersenyum mendengar penuturan gadis itu.

"Jadi, kau sudah ke rumah sakit untuk mengeceknya?" tanya wanita paruh baya yang merupakan ibu mereka.

Bae Irene, wanita yang ditanya itu tersenyum lalu menjawab, "Besok aku dan Sehun Oppa akan ke rumah sakit," balasnya sembari mengelus perutnya yang masih rata.

Tentu saja perut wanita 26 tahun itu belum terlihat buncit karena kehamilannya baru akan berjalan menuju minggu ke empat. Tuan dan Nyoya Bae mengangguk mendengarnya.

"Appa harap kau harus selalu menjaga kesehatanmu, jangan terlalu lelah bekerja," peringat Tuan Bae.

"Ne, appa,"

Irene kini beralih pada adik semata wayangnya yang masih asyik menatap perutnya. Hal itu membuat wanita itu terkekeh.

"Bagaimana kuliahmu, Wen?" tanyanya.

"Eoh, baik eoni. Aku bisa mengikutinya dengan mudah," balas gadis itu.

"Baguslah kalau begitu,"

Tak lama kemudian sebuah mobil memasuki halaman rumah Keluarga Bae. Suami Irene, Oh Sehun sudah datang untuk menjemputnya sekaligus berkunjung ke rumah mertuanya. Sebab kemarin lelaki itu memiliki jadwal pekerjaan mendadak yang membuatnya tak bisa menemani sang istri menginap di rumah orang tuanya.

"Sehun-ah, kau datang," sambut Nyonya Bae senang kala melihat menantu tampannya memasuki rumah.

Setelah mengobrol cukup lama keduanya pamit pulang karena Irene harus istirahat mengingat ia sedang mengandung. Akhirnya sepasang suami istri itu kembali ke rumah pribadi mereka.

***

Bae Irene berjalan menuju pintu keluar kantornya. Di usianya yang sudah cukup matang itu tak ada satupun yang belum ia miliki seperti yang dialami oleh wanita lain seusianya. Keluarga yang sangat mencintainya, appa dan eoma yang sungguh menyayanginya, adik perempuan yang manis yang selalu menjadikannya sebagai panutan, suami tampan dengan pekerjaan yang sangat mapan, sahabat yang sudah lama menemaninya sejak zaman sekolah, dan karir sukses menjadi seorang akuntan di salah satu kantor ternama. Apalagi? Oh dan jangan lupakan calon bayi yang kini tengah dikandungnya.

Rasanya hidup wanita itu terasa begitu lengkap. Terlebih ia dan suami sedang menunggu kehadiran calon putra mereka yang sudah menginjak bulan ke tiga kehamilannya. Banyak rekan-rekan kantor yang menyapanya saat Irene hendak berjalan keluar. Sungguh tak ada yang tidak mengenal sosok Bae Irene di kantor ini.

Wanita itu dikenal karena sikapnya yang ramah dan wajah cantiknya yang tak pernah bosan untuk dipandang. Ya, siang ini ia akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya.

"Selamat siang, Irene-ssi,"

"Hallo, Irene-ssi,"

Kiranya seperti itu sapaan dari orang-orang di kantornya. Irene hanya membalasnya dengan senyuman manisnya. Kali ini ia akan pergi dengan menggunakan taxi, sebenarnya suaminya sudah bilang akan menjemputnya tetapi ia menolak karena kantornya dan kantor sang suami berjarak cukup jauh dan jika akan menuju rumah sakit makan harus memutar jalan apalagi jalanan di siang hari rawan kemacetan.

Vanilla Latte : Short Story | Hunrene ChanreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang