TIGA BELAS

10.5K 813 36
                                    

"Eh Ran...kabarnya calon istri Pak Bos beberapa hari yang lalu datang ya? Gimana calon istrinya pak bos, oke nggak?" tanya Lita penasaran. Lita adalah salah satu dari sekian banyak fans garis keras Arvin Aksavaro dikantor ini.

Rania yang saat itu sedang menikmati makan siangnya di kantin kantor bersama Abi, Lioni dan Shaza sontak menghentikan kegiatan makan mereka sejenak untuk bergosip ria.

"Wuihhh...calon istrinya pak bos oke banget. Pantes aja selama ini diumpetin. Takut di ambil si Abi kayaknya. Asli, kayak model kelas atas banget. Semua fans pak bos pasti langsung merestui kalau ngeliat calon istrinya pak bos kayak gimana" ucap Rania dengan menggebu-gebu.

"Lalu...lalu...mereka ngapain aja diruangan pak bos?" tanya Lita lagi yang masih penasaran.

"Lah kok mbak tau sih mereka diruangan pak bos?" tanya Rania bingung.

"Logika aja lah Ran. Namanya juga calon istri pak bos mau menemui calon lakinya yaitu pak bos kita ya udah pasti diruangan pak bos lah. Masa mereka ena-ena nya dikubikel kamu Ran. Kan nggak mungkin toh?" ucap Lita yang mendapat anggukan dari Rania.

"Betul juga. Mbak pinter ih" ucap Rania sambil tersenyum.

"Eh..Lit, itu bos kami ya bukan bos lu. Main ngaku-ngaku aja. Beda devisi kita woi" ucap Abi memperjelas hal sepele yang seharusnya tidak perlu diperjelas.

"Jadi..jadi..mereka ngapain aja diruangan pak bos Arvin?" tanya Lita lagi yang mengabaikan protesan tidak penting Abi.

"Ya nggak tau mbak. Rania cuma tau openingnya doang. Nggak tau klimaksnya apalagi endingnya" jawab Rania yang disertai tawa dari teman-temannya.

"Nggak apalah cerita openingnya doang. Daripada mbak yang nggak tau sama sekali dari opening sampai ending" ucap Lita.

"Duh mbak. Pak bos tuh ya sama calon istrinya, openingnya aja udah hot" ucap Rania yang memulai gosipnya dengan menggebu-gebu.

"Oi..Ran" panggil Abi.

Namun panggilan Abi enggan Rania tanggapi "Apa sih Bi? Aku mau menggosip dulu"

"Nih ya mbak, masa baru opening aja mereka udah pangku-pangkuan mesra dan hot. Didepan jomblo kayak aku mereka pangku-pangkuan sehot itu. Sungguh tidak ada hati nuraninya. Tapi pak bos lagi pangku-pangkuan sama calon istrinya udah kayak model-model papan atas dimajalah-majalah itu loh mbak" ucap Rania dengan hebohnya. Namun entah kenapa semua rekan kerjanya malah hening bukannya ikut menambahi dengan heboh.

"Kantor ngasih jam makan siang untuk makan siang bukan untuk bergosip" ucap suara berat yang Rania hapal betul.

Rania menoleh dengan takut-takut. Refleks Rania menarik nafas sambil memejamkan matanya saat ia melihat sosok Arvin sudah berdiri sempurna dibelakangnya dengan angkuhnya pria itu menatapnya sambil memasukan kedua tangannya kesaku celananya.

"Eh Pak Arvin...makan siang pak" ucap Rania dengan salah tingkah dilengkapi dengan senyum salah tingkahnya.

Arvin menarik kursi kosong disamping Rania dan duduk disana. Rania kian tegang ketika Arvin duduk disampingnya.

"Pak Arvin udah makan siang?" tanya Shaza basa-basi.

"Udah. Makan gosip tadi" ucap Arvin dingin.

"Makan siangnya kok nggak dihabisin Ran?" tanya Arvin menatap makanan yang masih tersisa setengah dipiring Rania.

"Saya udah kenyang ngegosip, pak" ucap Rania seadanya membuat semua yang ada disana mengulum tawa mereka.

"Baiklah, saya klarifikasi gosip yang Rania buat" ucap Arvin.

Rania mendelik tidak suka.

'Itukan bukan gosip itu fakta. Orang yang ngomong si wanita yang ngaku bini pak bos' batin Rania.

"Wanita cantik yang kalian sebut-sebut itu bukan calon istri saya" ucap Arvin sambil menghujam mata Rania dengan tatapan datarnya.

"Bapak jangan jadi pria laknat seperti Abi ya. Masa calon istri sendiri nggak diakuin" ucap Rania tak terima.

"Tapi memang itu kenyataannya. Wanita itu bukan calon istri saya" ucap Arvin kalem.

"Tapi, wanita itu bilang sendiri kalau dia calon istri Arvin Aksavaro. Betul kan?" tanya Rania kepada rekan kerjanya yang juga mendengar ucapan wanita cantik itu. Shaza, Lioni dan Abi mengangguk bersamaan.

Arvin menghela nafas "Gini deh. Kamu kan pecinta Lee Min Ho. Lalu saat kamu ngaku-ngaku jadi istri Lee Min Ho, kamu otomatis jadi istri Lee Min Ho gitu?"

"Nggak sih, Lee Min Ho harus ijab qabul yang disaksikan para saksi terlebih dahulu baru bisa jadi istri sah" jawab Rania mulai mengerti kearah mana pembicaraan mereka.

"Ya kalian sebelas dua belas lah gilanya. Bedanya kalau kamu halu ke Lee Min Ho kalau dia halu ke saya" ucap Arvin.

"Tapi bentar, masa bapak nggak tertarik sama wanita secantik itu?" tanya Rania curiga.

"Kan saya sudah pernah bilang saya nggak tertarik sama wanita cantik" jawab Arvin masih dengan nada dan wajah datarnya.

Rania yang mendengar jawaban Arvin langsung terkejut dengan mulut ternganga.

"Apa? Jangan bilang bapak tertariknya sama pria tampan seperti Abi?" ucap Rania terkejut.

Dengan geramnya, Arvin mengacak-acak rambut panjang Rania.

"Punya otak tuh dipakai Rania. Saya masih normal, Rania" ucap Arvin geram.

"Ya habis cowok normal mana coba yang nolak cewek super cantik dan seksi kayak wanita yang ngaku-ngaku calon istri pak Arvin" protes Rania sambil merapikan rambutnya yang diacak-acak Arvin.

"Kamu itu dulu patah hati sama cowok sebrengsek apa sih sampai pandangan kamu ke lawan jenis sedangkal ini?" ucap Arvin kesal.

Sementara Rania langsung cemberut mendengar omelan Arvin.

PERFECT MISTAKE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang