ENAM BELAS

10.4K 778 18
                                    

"Eh tau nggak? Ada gosip hot loh"

Hari masih pagi namun Abi datang-datang malah membawa kehebohan bagi devisi yang diampu Arvin sebagai CFO (Chief Financial Officer).

"Akurat dan terpercaya nggak gosip Lo?" tanya Rania.

"Eh Ran. Namanya juga gosip bukan berita. Kalau aktual, faktual, terpercaya serta akurat itu namanya berita bukan gosip" ucap Abi membela dirinya.

"Betul juga ya" ucap Rania sambil mengangguk-angguk.

"Pak Bos mana?" Tanya Abi mulai merendahkan suaranya.

"Ada diruangannya" jawab Shaza.

"Kenapa? Rindu sama bos kesayangan lo itu" tanya Rania jail.

"Buset, gue dikenal pemain wanita ya. Bukan pemain pria. Cam kan itu wahai Rania" ucap Abi sambil terkikik.

"Jadi gosipnya apaan, Bi?" Tanya Lioni yang sudah penasaran sedari tadi.

"Jadi gosipnya....duh gue mau ngomong apaan ya. Kok tiba-tiba lupa" ucap Abi sambil nyengir.

"ABI!" teriak geram seluruh personil divisi CFO yang membuat Arvin berdiri untuk mencari tau kehebohan apa yang sedang dibuat oleh anggota stafnya.

"Ada apa?" Tanya Arvin yang saat ini berdiri didepan pintu ruang kerjanya.

"Ini loh pak. Si Abi minta disembelih banget" adu Rania dengan kesalnya.

"Sembarangan banget. Emangnya gue hewan qurban pakai acara disembelih" ucap Abi tak terima.

"Nggak kok pak. Tadi Abi datang-datang buat kami kaget. Maklum kedatangan Abi kan horor bagi kami" ucap Shaza sambil nyengir sementara Abi sudah cemberut.

Arvin yang mendengar tak ada hal yang penting langsung masuk keruangannya dan menutup pintu ruangannya rapat-rapat.

"Hoi..apaan gosipnya?" Bisik Shaza.

"Gue udah lupa" jawab Abi ketus.

"Duelah pakai acara ngambek. Nggak cocok sama style lo. Malu sama muka tampan lo ih" ejek Rania sambil tertawa.

"Cepetan Bi" omel Lioni.

"Dasar wanita-wanita pemaksa" omel Abi kesal.

"Baiklah. Jadi gosipnya. Pak bos kita akan naik level menjadi CEO menggantikan ayahnya. Dan...." Abi sengaja memotong ucapannya membuat yang lain penasaran.

"Dan apa? Jangan suka ngegosip setengah-setengah" omel Shaza.

"Dan....salah satu dari divisi kita akan ditarik pak bos untuk naik jabatan sebagai sekretaris pribadinya. Lalu...." Abi kembali menggantung kalimatnya.

"Bi!" Geram Shaza dan Lioni secara bersamaan.

Abi nyengir sebelum melanjutkan sesi menggosipnya "Lalu....posisi CFO yang dipegang pak bos sekarang akan digantikan oleh orang luar alias orang asing. Duh semoga yang gantikan wanita cantik biar gue punya pemandangan indah juga diperusahaan ini terutama didivisi ini"

"Ngarep Lo. Lo kan ntar jadi sekretaris pak bos" ucap Rania menjahili Abi.

"Apa? Sorry lah ya. Gue sih punya feeling elo yang akan diangkut pak bos secara elo kan anak buah tersayangnya. Pak bos nggak bakal nyia-nyiakan kesempatan emas buat nyiksa Lo" ucap Abi sambil terkekeh.

"Kampret Lo" rutuk Rania.

Abi, Shaza dan Lioni tertawa mendengar sumpahan Rania dan betapa wajah Rania sekarang tertekuk masam.

"Bisa jadi ucapan Abi itu benar. Makanya Rania diajak lembur terus. Buat uji coba kelayakan Rania mendampingi pak bos ke level yang lebih tinggi" ucap Shaza sambil tertawa.

"Mbak jangan ikut-ikutan deh" rengek Rania.

"Nggak apa-apa lagi Ran. Jangan bayangkan pak bos nya tapi bayangkan nominal gaji yang bakal kamu terima. Fantastis banget tuh pasti" ucap Lioni menyemangati.

"Syukurin apapun yang terjadi jangan banyak ngeluh. Jangan jadi hamba yang durhaka lo" ucap Abi.

"Nggak usah ceramah. Nggak cocok sama kelaknatan lo" omel Rania tak terima.

Bukannya tersinggung, Abi malah tertawa.

"Udah ah. Kan belum pasti juga. Masih menduga-duga" ucap Rania menyudahi sesi gosip diantara mereka.

Rania lalu berdiri membuat ketiga pasang mata itu menatap dengan penasaran.

"Mau kemana Lo?" Tanya Abi.

"Mau Dhuha. Mau sekalian berdoa agar nggak menjadi sekertaris Arvin Aksavaro" ucap Rania mantap.

Abi terkikik "Eh Ran, jodoh, maut, dan rezeki itu udah ditetapkan. Nggak bisa lo nego. Pak bos itu jodoh dan rezeki lo. Terima aja udah"

"Sembarangan. Jangan sok tau ya. Lo bukan Tuhan" ucap Rania kesal lalu berlenggang menuju musholla perusahaan meninggalkan rekan kerja setimnya.

PERFECT MISTAKE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang