Chapter 6

4.3K 249 7
                                    

Di kelas 12 A MIA yang sangat terkenal dengan orang - orangnya yang penuh keanehan dan keunikan itu, kini tengah gempar oleh berita yang dibawa oleh si pria si pembawa gosip.

"hei kau ini bicara apa tobi? " tanya pria berambut kuning panjang yang berada di pojok kelas dekat jendela.

Pria pembawa gosip yang di panggil tobi itu menoleh." kau ini bagaimana sih, sudah jelas wanita pindahan yang beritanya sedang hot itu sahabat dari adikmu sendiri, dei".

Deidara nama pria kuning itu terdiam kala mendengar adiknya disebut-sebut oleh tobi.

'sahabat ino? Hmm menarik'. diam - diam dei tersenyum.

"ah aku harus tau siapa dia! " ucap dei. Tobi yang mendengar nya hanya mendengus kesal.

" kau tak boleh mempermainkannya dei! Dia tidak pantas menjadi korban ke playboyan mu itu. Dan lagi... "

Tobi menggantungkan kalimatnya. Lalu sedikit menoleh kearah temannya yang duduk di dekat jendela sambil menatap kearah luar itu. "... Kudengar dia....

..pacar dari adik itachi yang dijuluki akuma".

Mendengar penuturan tobi seisi kelas yang awalnya ribut - ribut mendengar berita itu langsung hening secara serentak. Mereka tahu jelas bagaimana seorang adik dari itachi uchiha.

Bahkan dei yang tadi tersenyum dan bersemangat untuk mendekati gadis itupun juga langsung bungkam. Ia tak mau ikut campur urusan pria akuma itu.

Dari sekian yang terdiam itachi angkat bicara. Secara bagaimana mungkin adiknya bisa jatuh cinta pada seoarang wanita. Yah mungkin adiknya itu memang tampan, tapi sikap cuek dan dinginnya itu tak pernah bisa dihilangkan.

"kau tak bohongkan tobi? "

" untuk apa aku berbohong itachi! Kalau kau masih tak percaya bisa kau tanyakan pada adikmu. " untuk pertama kalinya seisi kelas melihat itachi mau ikut campur masalah sasuke. Karna biasanya pria itu seakan buta dan tuli terhadap sasuke.
.
.
.
Walau bagaimanapun, rasa penasaran deidara terlalu memuncak. Ia benar - benar penasaran pada paras gadis itu. Bagaimana mungkin dia bisa menarik hati seorang akuma terkenal di sekolahan ini.

Dan sekarang disinilah dei sekarang kelas adiknya. Oh ya dia tidak sendiri disini, melainkan bersama partner sebangkunya, si merah yang pendiam,Itulah julukan dei.

"dei, kau yakin? "

Dei menoleh kearah partnernya itu." sekarangkan sedang istirahat. Aku yakin adikku itu tidak akan kekantin karna aku mendengar dia sedang membuat masakan tadi pagi. Dan aku akan gunakan alibi untuk bertemu dengannya, sasori. Jadi kau diam saja yah! " kata dei meyakinkan pada sasori.

" baiklah terserah kau saja dei" ucap sasori pasrah pada keinginan partner sebangkunya yang terus melibatkan dirinya.
.
.
.
Sakura POV

Bel istirahat sudah berbunyi. Semua orang sudah pergi keluar menuju kantin. Yah, kecuali aku, ino, dan hinata yang merupakan teman baruku.

Sebenarnya, aku mengenal hinata itu karna naruto. Yah, dia itu kekasihnya naruto,sangat mengagetkan bukan, mengingat hinata itu sangat cantik dan kudengar dia itu anak dari keluarga yang terhormat.

Tapi kalau dipikir - pikir kok kayaknya hinata itu ibarat sebuah keajaiban, dan naruto itu sebuah... Ee.. Kemustahilan. Benar nggak?

Aku, ino, dan hinata sebenarnya sudah berjanji akan membawa bekal kesekolah agar tidak usah mengantri makanan dikantin. Tapi sepertinya kebiasaan bangun telatku masih tidak bisa kuatasi. Al hasil aku tidak membuat makanan karna aku sudah telat, tapi syukurlah aku sudah sarapan tadi pagi.

Akuma [sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang