Chapter 29

1.6K 150 13
                                    

  Tanpa terasa, acara mencari jejak telah selesai. Ada beberapa momen dari acara ini yang tak mudah untuk terlupakan,termasuk bagaimana sasuke mencuekkan sakura,itu adalah yang paling terngiang - ngiang dalam ingatan sakura.

Acara malam ini akan ditutup dengan api unggun. Kakashi sudah merencanakannya, dan akan ada beberapa keseruan dalam acara api unggun ini. Tentunya dengan beberapa permainan yang membuat mereka terjaga sampai pagi.

Ini memang sudah direncanakan, karena pagi nya mereka akan kembali kekonoha.

Kini, setiap siswa dan siswi dibagi kebeberapa Tim. Tim bagian memasak, tim bagian mengumpulkan kayu bakar, dan tim bagian membuat api unggunnya. Kakashi dan anko yang memandori semua tim itu.

Sakura, Ino, dan hinata tergabung dalam satu tim. Mereka bergabung dalam tim memasak. Jangan ragukan, kalau sakura dsn hinata, mereka adalah jagonya untuk urusan dapur. Tapi ino? Sakura meragukan keahlian wanita itu. Maklum saja, dia ahlinya adalah didepan kamera.

"Benarkah seperti itu?! "

Seorang gadis yang tengah merumpi bersama teman - temannya, terdengar histeris, saat mendengar cerita samui saat pergi bersama sasuke tadi.

" Sungguh?! Kau sungguh memeluk sasuke-kun?" gadis lainnya yang juga berada di tim masak terlihat begitu antusias.

Samui membusungkan dadanya, seraya melipatkan tangannya didada. "Tentu saja, untuk apa aku berbohong. Kalian harus tahu, bahkan saat kami akan masuk ke hutan, sasuke bahkan memegang tanganku."  samui bercerita dengan mata yang berbinar - binar. Hal itu membuat gadis - gadis yang mendengar ceritanya menyimpan rasa iri pada samui.

Sakura yang mendengarkan cerita samui dari kejauhan hanya diam. Bagaimana dia tidak mendengarnya, samui bahkan bercerita dengan suara lantang. Seolah hanya ada dia di sini. Sakura hanya menunduk diam, ada rasa ngilu dihatinya. Sesuatu yang sulit untuk didefinisikan olehnya sendiri.

Ino menatap sakura iba. Memangnya, wanita mana sih yang tidak sakit bila kekasihnya, dekat dengan orang lain? Bahkan diceritakan oleh gadis yang sangat mengaguminya stengah mati?

BRAK

Seketika suasana menghening. Dan pusat perhatian kini beralih pada ino. Wajah ino memeraha menahan amarah. " INI BUKAN WAKTUNYA BERGOSIP. SEKARANG WAKTUNYA MASAK! AYO KEMBALI KETEMPAT KALIAN MASING-MASING."

Samui dan gadis - gadis yang sejak tadi bergosip memperhatikan ino dengan wajah jengkel. Sebagian gadis - gadis bubar dan kembali mengerjakan tugas mereka masing - masing. Tapi tidak dengan Samui and the geng. Mereka masih diam ditempatnya dengan tatapan tidak sukanya pada ino.

"apa kalian lihat - liat?! " ucap ino menyengor.

" IRI BILANG BOSS!"

Amarah ino semakin mengubun-ubun. "MANA ADA CERITANYA BOS IRI PADA RAKYAT JELATA."  balas ino, membuat samui and the gengs mengumpat kesal.

-o-

Semua siswa dan siswi berkumpul mengelilingi api unggun. Ada yang menari, menyanyi, memetik gitar, yah mereka menghabiskan waktunya sambil menunggu barbequnya matang.

Malam ini mereka akan berpesta besar-besaran sampai pagi di depan penginapan onsen katak. Oleh karena itu, malam ini mereka akan bersenang - senang menyambut liburan musim panas.

Pandangan sakura terpaku pada sosok itu. Pria yang sejak tadi hanya diam disaat yang lain berpesta. Biarpun beberapa kali dipaksa naruto untuk ikut berpesta, nyatanya pria itu malah menepis tangan naruto kuat.

'S-sasuke - kun... '

Rasanya benar benar sesak. Memiliki hubungan namun seolah tak ada apa - apa. Saat berpapasan pun, Sasuke bahkan tak menatapnya seperti biasanya.

Akuma [sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang