"tadaima!"
sakura masuk kedalam rumahnya dengan wajah yang berantakan, matanya sembab dan hidungnya memerah ,tampak sekali kalau dia baru saja selesai menangis.
"ah...kau sudah pulang saku- chan. "
sosok berambut pirang menongolkan kepalanya dari balik ruang keluarga.
sakura terkesiap dan segera menutupi wajahhnya agar ibunya itu tidak melihat wajahnya yang berantakan.
'sial'
"okaasan ,tumben pulang cepat?"tanya sakura sambil berajalan menuju kamarnya, semoga okaasan tidak melihat wajahku.
"ahhh...okaasan mengambil cuti untuk beberapa hari. terlalu lelah bagi okaasan untuk bekerja full di rumah sakit dan jarang memperhatikanmu."
mebuki kembali memfokuskan pandangannya pada televisi ynag ada di depannya. namun, beberapa detik kemudian dia kembali menoleh pada sakura ." kau sakit? suaramu serak seperti itu?"
dalam hati sakura mengumpati dirinya sendiri.
"hmmm, tenggorokanku sedikit sakit." dusta sakura.
"aaa...istirahat lah, nanti ibu buatkan lemon panas untukmu."
akhirnya sakura bisa menarik nafas tenang. setidaknya , ibunya tidak tahu kalau dia habis menangis.
***
mobil itachi berhenti di depan rumah besar milik keluarga haruno.
Itachi keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah keluarga haruno. Dalam hati dia berharap besar seandainya sakura bisa menenangkan emosi sasuke yang tidak itachi ketahui apa penyebabnya.
Ting tong~
Itachi menekan bel rumah keluarga haruno, menunggu seseorang yang dia harapkan membuka pintu rumahnya.
Kriet
Mendengar suara pintu dibuka membuat Itachi terkesiap. Terlihat binar-binar penuh harap dimatanya saat seseorang menjulurkan kepalanya dibalik pintu.
Tapi binar itu langsung hilang seketika melihat siapa yang membuka pintunya.
"Itachi-kun~"
Sontak saja itachi membungkukkan sedikit kepalanya sebagai bentuk rasa hormatnya pada mebuki.
"ada apa itachi-kun? " tanya mebuki setelah membenarkan posisinya menghadap itachi.
" mebuki obaasan, apakah sakura ada di rumah? Ada yang harus kubicarakan dengannya. "
Mebuki menarik nafasnya pelan." maaf itachi - kun, tapi sakura sedang tidak ada di rumah... eeee... T-tadi ino mengajaknya keluar. Baru saja. "
Raut wajah itachi tampak begitu kecewa.
" a... Baiklah, obaasan. Arigatou. "
Mebuki menatap itachi yang berjalan memunggunginya dengan malang.
" maaf itachi - kun, tapi sakura sedang tidka ingin diganggu dulu. " kata mebuki pelan. Yah, dia hanya mengabulkan permintaan purtinya tadi.
Okaasan, kalau ada yang mencariku, bilang kalau aku tidak ada di rumah.
Kenapa Memangnya?
A-aaku hanya tidak ingin diganggu dulu.
**
Seisi kantin yang semula ricuh tiba-tiba saja menjadi hening ketika shizune-asisten kepala sekolah-datang. semua orang menatap kearahnya penasaran terhadap kedatangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akuma [sasusaku]
Novela JuvenilSakura haruno seorang siswi pindahan di konoha high school yang merupakan sekolah paling elit di jepang. Sebuah tragedi yang menimpa sakura mengharuskannya terseret kedalam kehidupan pria dingin berjuluk 'AKUMA'. Entah bagaimana cara sakura menghad...