Keesokan paginya....
Ino berjalan menyusuri koridor sekolah yang masih sepi. Tentu saja sepi, bahkan ia datang sebelum semua orang datang.
Bukan tanpa alasan ino pergi kesekolah sepagi ini. Tentunya bila ia datang sedikit siang saja maka pasti ia akan bertemu dengan 'mereka' di meja makan. Bahkan sepertinya, ino belum mengisi perutnya sama sekali.
Sambil menunggu para siswa yang lain datang, ino mampir ke kantin sekolah. Begitupun dengan kantin, masih sama sepinya hingga menyisakan ino seorang diri dan tengah menyantap onigiri yang dipesannya.
"INOO.. "
Baru saja ino membuka mulutnya dan akan memakan onigiri yang dipegangnya, tapi suara seseorang menghentikannya dan membuatnya haeus menunda acara makannya.
" ada apa hmm? " tanya ino, seraya menoleh kearah sakura.
Yang ditanya pun berjalan mendekati ino, lalu duduk dihadapan sahabat ponytail nya ini tanpa berbicara sepatah katapun.
Ino menatap sakura aneh. Karna tumben - tumbenan gadis ini berangkat sepagi ini,karna bagaimana pun sakura adalah peraih medali emas dari kejuaraan 'murid paling telat datang kesekolah'. Nampaknya itu adalah suatu kehebatan sakura selain dirinya yang cerdas dan.... Ceroboh tingkat dewa.
"kau kenapa? "tanya ino lagi, karna melihat wajah sakura yang nampak ditekuk dan lesu. Apalagi sekitar mata sakura itu menghitam dan kantung matanya melebar.
" ino.. " ucap sakura yang nampak seperti orang yang tak memiliki semangat hidup. Ino hanya menatap sakura aneh dengan dahi yang berlipat - lipat.
" ino.. " lirih sakura dan langsung menyembunyikan mukanya dibalik lipatan tangannya. Sambil sesekali terseguk - seguk.
'dia menangis! ' tebak ino.
Ino berfikir keras tentang apa yang kira - kira membebani sakura hingga wanita yang ada dihadapannya ini menjadi terlihat kusut dan mengenaskan. Bahkan sepertinya ia tidak berdandan sama sekali?
Sahabat?
Ah itu tidak mungkin. Karna sahabat yang sakura miliki hanyalah ia satu - satunya, dan itupun mereka baik - baik saja.Keluarga?
Ah itu sangat - sangat tidak mungkin. Keluarga sakura adalah tipe orang yang selalu menyelesaikan permasalahan dalam keluarga. Dan tak akan percaya pada rumor satu sama lain, bila tak melihatnya secara langsung.Lalu....
Kekasih?
Memangnya sakura punya kekasih? Gebetan saja tidak.. Dia bahkan lebih fokus pada dunianya sendiri..Terus apa masalahnya?
Ino terus mengotak - atik otak kecilnya. Ia harus tau jawabannya sendiri! Karna bila ia tak menebaknya, sakura takkan menjawabnya dan menjadikannya sebagai bebannya sendiri. Begitulah sakura, selalu ingin menyelesaikannya sendiri karna tak ingin menyusahkan orang lain. Tapi malah membuat orang lain khawatir padanya.Ingatan ino mengulang pada hal - hal yang dilakukannya dengan sakura sampai....
Tunggu!!
Kemarin!
Yah kemarin.
Ino ingat sakura kemarin menemui sasuke. Ino yakin itu alasan utama sakura menjadi seperti ino.
"forhead, sudahlah tak usah dipikirkan" lirih ino sambil mendekat kearah sakura lalu mendekap gadis itu kedalam pelukannya sambil mengelus lembut rambut soft pink sakura.
.
.
.
.
Sasuke mengedarkan matanya keseluruh penjuru kelas. Tapi yang ia cari tak pernah ia temui.Siapa lagi kalau bukan sakura. Gadis pinky yang kemarin sudah ia baiat menjadi pacarnya. Tapi sekarang... Bahkan dihari kedua nya bersekolahpun ia tak masuk,padahal saat kemarin sasuke mengantarkan gadis itu pulangpun ia terlihat baik - baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akuma [sasusaku]
Roman pour AdolescentsSakura haruno seorang siswi pindahan di konoha high school yang merupakan sekolah paling elit di jepang. Sebuah tragedi yang menimpa sakura mengharuskannya terseret kedalam kehidupan pria dingin berjuluk 'AKUMA'. Entah bagaimana cara sakura menghad...