Chapter 16

2.2K 172 13
                                        

Kizashi yang selesai memeriksa keadaan putrinya tersenyum cerah. Tranfusi darahnya benar - benar tepat waktu. Mungkin kalau terlambat sedikit saja, nyawa sakura pasti akan melayang.

Sakura terdiam sejenak menatap sasuke yang masih mempertahankan senyumannya. Sepertinya ini adalah pertama kalinya sakura melihat senyum sasuke selebar itu. Dia seperti bukan sasuke saja.

"S-Sasuke... K-kun. "

Sasuke mengerjap pelan. Ini adalah pertama kalinya sakura memanggilnya dengan embel - embel - kun. Entah dia harus merasa senang atau mungkin sebaliknya. Yang pasti seperti ada kupu - kupu yang menggelitiki perutnya.

" G-Gomen. "

Sasuke menakutkan alisnya tak mengerti maksud dari ucapan sakura. Kenapa tiba - tiba sakura meminta maaf?

Seolah mengerti arti respon sasuke, sakura mengangkat kepalanya dan menatap kearah sasuke." maaf karena aku melupakanmu. Dan... Masa masa kecil kita." raut wajah sakura terlihat begitu sendu penuh penyesalan.

Pupil sasuke membesar mendengar pengakuan sakura. Itu berarti sakura..

"yah, aku telah mengingat masa laluku. " ucap sakura seolah mengerti apa yang ada dipikiran sasuke.

Mebuki menunduk lesu. Rasanya ia sangat bersalah pada anaknya sendiri karena sudah memisahkannya dengan sahabat masa kecilnya. Yang pasti mebuki harus siap saat sakura menanyakan tentang segalanya padanya. Yah, dia harus siap.

Sakura mendongakkan kepalanya menatap sasuke. "Maukah kita perbaiki lagi persahabatan kita yang dulu? Yah walaupun sepertinya cinta hadir diantara kita."  ucap sakura sembari menampilkan senyum indah di wajah pucatnya.

Sasuke terhenyak mendengar permintaan sakura tuk memperbaiki segalanya. Ingin rasanya sasuke mengatakan bahwa ia juga ingin memperbaiki segalanya bersama gadis musim semi itu. Tapi....

" SASUKE - KUN!? "

Semua yang ada di ruangan itu menoleh kearah pintu. Dan tepat saat pintu terbuka terpangpang jelas gadis berambut merah dengan nafas yang terengah - engah.

Dia tersenyum menampilkan smirk evilnya." kebetulan dia sudah bangun. " senyum sara terasa semakin lebar." aku ingin menagih janjimu, sasuke - kun. "

Naruto mengepalkan tangannya geram . Ingin sekali ia menyumpal mulut sara yang tidak bisa sedikitpun diberi efek halus. Ck mengganggu saja!

Sedang sasuke, rahangnya sudah mengeras. Entah kenapa kini ia jadi membenci Sara setelah mengetahui segala kebenarannya. Terutama mengenai Sara yang tidak pernah jujur padanya. Dan kini ia semakin terluka karena orang yang telah membohonginya malah ingin memisahkannya dengan sahabat masa kecilnya yang selalu ia cari.

Sakura yang menyadari suasana berubah tegang. Menatap sara penuh tanda tanya.

Perlahan Sara berjalan mendekat kearah bangkar Sakura. Dengan berhiaskan senyuman manis.

"Halo Haruno Sakura! Senang bisa berbicara denganmu langsung. " katanya sambil memberikan senyuman manisnya hingga matanya menyipit.

Tinggal lima langkah lagi Sara menuju bangkar Sakura, tapi sasuke cepat - cepat menghadang jalannya. " Diam ditempatmu dan jangan mendekati Sakuraku. "

Mata sasuke memicing tajam bagai elang yang mencabik - cabik mangsanya. Sara terhenyak sebentar melihat tatapan itu. Pasalnya ini adalah pertama kalinya sasuke memandangnya tajam seperti itu. Hatinya terasa seperti tercubit melihat sasuke berani menatapnya seperti itu.

Tapi dengan sekejap Sara menormalkan dirinya. Sara, sebentar lagi sasuke akan jatuh kepelukanmu!

"ummm... Sasuke-kun. Aku datang kesini untuk menyapa kekasihmu sekarang. Sebelum akhirnya kau akan meninggalkannya. " Sara menekankan setiap perkataannya sambil memerhatikan raut wajah terkejut sakura.

Akuma [sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang