Chapter 8

3.9K 254 6
                                    

Sakura POV

Apa yang terjadi dengan sasori? Kenapa dia menjauhiku? Saat aku menyapanyapun dia tak menjawab sapaanku. Saat aku menghampirinya, dia malah pergi berbalik arah. Saat aku melontarkan senyum padanya, dia hanya buang muka. Saat aku meneleponnya, bahkan dia mematikan telepon itu. Aku merasa dia benar - benar menghindariku. Dan itu benar - benar menyiksaku.

Ditambah, pria pantat ayam menyebalkan itu seolah mengawasiku dan membuatku semakin tertekan. Dan yang membuatku merasa sangat sebal adalah, bibirku ini sudah seperti santapan untuknya. Memangnya dia pikir aku itu jalang!

Oh shannaro. Yang menyebalkannya juga, aku tak pernah bisa menolak setiap ciumannya itu. Ayolah aku masih wanita normal yang masih bisa terbuai oleh pesona pria yang Errrrr..... Kuakui dia memang tampan.

Tapi ahhh..... Aku frustasi.

"forhead ada apa? "

Ino menyadarkanku yang sedang mengacak - acak rambutku frustasi. Aku memang belum menceritakan semua yang terjadi tentang aku, sasori, dan si pantat ayam itu. Jadi wajar jika dia bertanya.

" ah tidak apa - apa, pig"

Kataku mengelak. Semoga dia tak sadar dengan gerak gerik anehku ini.

"kau tak bisa berbohong padaku forhead. Aku mengenalmu bukan hanya beberapa hari ataupun beberapa bulan. Tapi bertahun - tahun. " tegasnya, membuatku bungkam.

Aku menarik nafas pelan." aku tahu aku tak bisa berbohong padamu ino-pig. Tapi aku juga sedang bingung dan frustasi. " kataku dengan tidak bergairah.

Ino memegang tanganku." kau punya masalah? Bagi denganku forhead. Kalau kau tidak membaginya, aku merasa gagal menjadi sahabatmu. Aku tak ingin menjadi sahabat yang hanya ada saat kau senang. Aku juga ingin menjadi sahabat yang selalu ada saat kau sulit. "

" Persetan untukku pig! Kenapa kau bisa bicara sebijak itu. Aku jadi terharu dengan ucapanmu. " kataku sambil menghapus air mata yang tiba - tiba meluncur dari mataku. Untung saja semua orang sedang beristirahat kecuali siketua kelas nanas itu yang masih asik tidur.

'trikk'

Ino menyentil dahi lebarku. Membuatku memegangi dahiku yang memerah.

" aku berkata sungguh - sungguh tahu. Kenapa kau malah mengataiku. " katanya marah - marah tak jelas.

Sambil memegangi dahiku yang memerah. Aku membujuk ino." hey aku hanya terharu pig. Kau ini sahabatkukan? Jadi jangan marah oke! Aku akan ceritakan semuanya."

Sepertinya ino terbuai dengan ucapanku. Terlihat jelas dari dia yang awalnya membuang wajah jadi kembali menatapku.  "sungguh?"

Aku mengangguk. Mempertegas perkataanku.

"semuanya? " dia masih tidak yakin.

" semuanya! " kataku kembali meyakinkannya.

Dan saat bel pulang sekolah berbunyi. Aku pergi dengan ino kerumahnya. Walaupun aku sempat di cegah untuk pulang bersama ino oleh si pantat ayam. Tapi memangnya siapa dia, cih persetan untuknya.

Sakura pov end

***

Sasori POV

Aku memang tinggal sendirian dikonoha. Semua keluargaku disuna. Yah jadi aku dikonoha hanya mengekos. Syukurnya aku mendapatkan beasiswa disini. Biarpun begitu, aku senang pada teman - temanku yang tak membedakan satu sama lain.

Seni adalah keahlianku. Menurutku seni adalah sesuatu yang harus diabadikan. Dan dengan motivasi disertai otak encerku ini, aku berhasil membuat beberapa karya seni seperti boneka kaya dengan rangkaian senjata didalamnya. Mungkin dari luar terlihat biasa saja tapi sebenarnya boneka itu mematikan. Bahkan untuk menggerakkannya pun juga dengan menggunakan benang yang terlihat tembus pandang. Unik bukan?

Akuma [sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang