Chapter 28

1.4K 147 8
                                        

Semua peserta pencari jejak di biarkan mencari jejak di hutan belantara, setelah menemukan pasangan mereka masing - masing. Berbekalkan senter, mereka akan masuk ke hutan berselang 2 menit sekali setiap pasangan.

Bagi ino, ini akan menjadi perjalanan paling menyebalkan. Bayangkan, dia harus berpasangan dengan orang yang super duper cerewet seperti Naruto.

Bahkan, sebelum mereka berdua masuk kehutan pun juga sudah timbul perdebatan besar terlebih dahulu. Hanya hal sepele, namun, dibesar - besarkan oleh keduanya.

"aku yang jalan didepan, jadi aku yang memegang senter ini!" ujar naruto tak terima, karena ino sangat ingin membawa senter yang dibagikan oleh rock lee. Padahal ino berjalan dibelakangnya.

"kau hanya harus fokus melihat jalan yang akan kita lalui. Dan aku yang akan menyenternya. " balas ino masih tak terima.

"Sudah kubilang, nanti aku yang menyenterkan jalanmu, baka."  geram naruto masih keras kepala.

"baka.. Kau bilang?! Kau yang baka!!!"

Dan terus seperti itu, tidak ada habisnya.

Lain lagi dengan hinata, dia pergi dengan kiba. Pria dengan tato segitiga di pipinya. Hinata bersikap biasa saja. Tapi, tidak dengan kiba, pria anjing itu diam - diam memang menyimpan perasaan pada hinata. Tapi dia tak berani untuk mengungkapkannya. Karena hinata adalah milik Uzumaki Naruto,salah satu orang paling berkuasa di KHS.

Tapi, bukan berarti karena hinata berpacaran dengan Naruto lantas kiba menyerah. Dia hanya menunggu. 'selama janur kuning belum melengkung, masih ada kesempatan untukku menunggu mereka putus.'  kiba said.

"k-kau mau beli m-makanan, Hinata-san? " tawar kiba dengan wajah malu-malunya.

Hinata menoleh kearah kiba, setelah kiba mengalihkannya dari pertengkaran ino dan naruto. Hinata menunduk," tidak. " dan kepalanya kembali terangkat melihat naruto dan ino yang masih melancarkan argumen - argumen mereka.

'kenapa aku tidak dengan Naruto-kun? ' Hinata menarik nafasnya berat.

Kiba tahu pandangan hinata tidak juga lepas dari naruto. Dan karena itu, kiba hanya dapat menelan rasa sakitnya dalam - dalam.

Jelas sudah kalau kiba adalah gambaran seorang pria yang mencintai dengan ikhlas.

Bila sasuke, jangan ditanya,Dia justru mendapatkan kesialan sesial - sialnya. Entah ini keberuntungan, atau kesialan yang tiada habis. Yang pasti, pergi dengan samui berarti sebuah malapetaka bagi sasuke.

Samui, salah satu orang yang dibenci oleh sasuke. Dia adalah orang yang melarang hubungannya dengan sakura. Yah, samui adalah salah satu fans nya yang sangat terobsesi padanya. Dan sasuke risih dengan semua yang ada di gadis itu.

"Sasuke-kun, tunggu sebentar! Aku akan mengambil minum dulu untuk kita nanti. " ucapnya berlari menjauhi sasuke dan menuju kearah tenda miliknya.

Bukan sasuke namanya kalau menghiraukan orang seperti samui. Dan bukannya bersiap untuk masuk ke dalam hutan, sasuke justru terdiam di tempatnya. Sedangkan matanya tak pernah lepas dari siulet gadis dengan ramput paling mencolok.

Sayangnya, sasuke hanya memandanginya dalam diam, sambil berusaha menyembunyikan rasa sakit dihatinya. padahal dia sudah mengusahakan agar mereka bisa tetap bersama. Tapi, dia gadis itu justru menolaknya. Membuat segala macam fikiran negatif hinggap di kepala sasuke.

"sasuke-kun ayo! " samui datang dengan sebotol air mineral di tangannya. Sasuke bangkit tanpa banyak bicara. Sedangkan samui dengan seenak dengkulnya meraih tangan sasuke dan menempel padanya.

Akuma [sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang