Semenjak kejadian malam itu kini semuanya kembali tenang. Luka sakura juga tidak terlalu parah dan tidak banyak darah yang hilang jadi masih bisa sembuh dengan cepat. Tapi, justru tangan sasuke yang yang sangat parah.
Banyak luka ditangan sasuke. Dan hal itu membuat sakura merasa bersalah pada sasuke. Sedangkan sasori sendiri, dia dimasukan ke penjara atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukananya.
Mungkin kejadian itu memang sudah berlalu. Tapi, semenjak saat itu juga sakura jadi seperti memiliki trauma. Bahkan ia beberapa kali mendatangi psikiater untuk mengecek psikisnya. Tentunya hal itu ia lakukan secara diam - diam. Dan sasuke pun juga tidak tahu akan hal itu. Lagi pula sakura tak ingin membuat sasuke khawatir. Dia terlalu banyak membuat sasuke khawatir.
"Forhead, kau mendengarku, tidak?! "
Sakura menatap ino yang mengerucutkan bibirnya hingga maju lima senti. Ino merajuk karena sakura tak mendengarkan ceritanya yang sepanjang jalan tembok cina dan seluas lautan itu.
" T-tentu aku mendengarnya. " percayalah, sakura sedang berbohong.
" Sungguh? "
Ino menaikkan sebelah alisnya, tidak yakin dengan sahabat pinkynya ini." kalau begitu, apa yang tadi aku ceritakan? "
Mati aku!
Sakura menggaruk belakang tengkuknya yang tidak gatal. Bagaimana dia akan menjawab pertanyaan ino.
Mata sakura bergerak cepat, berusaha mencari pengalihan dari semua ini. Kalau ino tahu dia tidak mendengarkan semua ceritanya bisa gawat. Bisa - bisa akan ada ceramah panjang lebar yang membuat sakura seperti mati kutu nanti.
Tiba - tiba matanya menangkap siluet yang sekiranya bisa membantunya mengatasi ino. "Ino lihat itu, sai!" kata sakura antusias seraya menunjuk kearah pria pucat yang tengah berbicara di luar kelas dengan Neji.
Mendengar nama sai disebut, tentu saja membuat ino secara otomatis mencari ke arah tunjuk sakura. Dan matanya langsung melebar saat melihat orang yang belakangan ini sudah menjadi kekasihnya.
"Wah... Dia selalu tampan. Kau tahu dia pacar siapa? " entah kenapa ino kini jadi meracu sendiri. Membuat sakura jijik dibuatnya.
" entahlah aku tak tahu pacarnya siapa. " jawab sakura meladeni ino yang sedang menjadi budak cinta ini.
Kini wajah ino tampak lebih antusias." kau harus tahu, forhead. Pacarnya itu adalah seorang top model dari keluarga yamanaka. Yang cantik dengan rambut blode panjang seperti barbie. Tubuh nya rambping dan sangat sek--"
"Terserah pig! Terserah! " potong sakura kesal mendengar ocehan sahabat blodenya itu. Bagaimana dia menyombongkan dirinya sendiri.
" Kau ini bahkan tidak bisa melihat aku bahagia, yah! "
Sakura menarik nafas pelan lalu menoleh kearah ino." kau bahagia dengan cara yang salah, pig. Pikirlah, kalau kau bahagia dengan cara seperti itu, itu sama sekali tak bernilai. Bahagia itu harus dengan cara yang baik. "
Ino melipat tangannya di dada lalu memutar - mutar kepalanya ke kanan dan kekiri." Tak kusangka sahabat pink ku ini mendadak jadi bijak. "
" dasar kau ini, pig. " sakura hanya pasrah pada ino. Setidaknya ino melupakan pertanyaannya tadi.
.
.
.Sakura POV
" Sakura, tolong bawa buku ini ke ruangan saya! "
Aku mengangguk pelan pada kakashi sensei sebelum dia keluar dari kelas dan menghilang dibalik pintu. Huft, benar - benar hari yang melelahkan.
Aku menoleh ke belakang dan menemukan sasuke yang sudah mengemasi semua barang - barangnya ke dalam tas. Kini dia menoleh padaku membuat kita saling beradu pandang. Aku cepat - cepat membuang muka saat beradu kontak dengannya. Bisa bahaya kalau kelamaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akuma [sasusaku]
Fiksi RemajaSakura haruno seorang siswi pindahan di konoha high school yang merupakan sekolah paling elit di jepang. Sebuah tragedi yang menimpa sakura mengharuskannya terseret kedalam kehidupan pria dingin berjuluk 'AKUMA'. Entah bagaimana cara sakura menghad...