Chapter 25

2.1K 154 7
                                        

Seisi kelas kini berubah menjadi tegang kala anko masuk ke dalam kelas dengan membawa lembaran - lembaran soal. Hari ini adalah hari pertama ulangan kenaikan kelas sebelum liburan musim semi.

Baru - baru ini, sebenarnya naruto mengusulkan untuk pergi menginap dipenginapan yang ada di daerah pegunungan konoha dan berendam di onsen sebelum liburan musim semi tiba. Tapi, ketua kelas berambut nanas itu masih belum menyetujuinya.

"Forhead, beri tahu jawabannya kalau aku bingung yah!" bisik ino pelan berusaha agar tidak terdengar oleh anko. Karena kalau ketahuan bisa sangat berbahaya mengingat anko seperti wanita berbisa.

Sakura menoleh hati - hati pada ino yang ada disampingnya. "aku juga tidak tahu apakah aku bisa memberitahumu, pig." bisik sakura tak kalah pelan.

"curi kesempatan dan beritahu aku,Ok! " bisik ino pelan seraya menyatakan ok dari tangannya.

Sakura hanya memutar bola matanya pelan." aku tidak bisa janji, pig. " walau bagaimanapun sakura tidak mau kalau sampai ia terlibat karena memberi jawaban pada ino. Kalau ketahuan bisa - bisa kertas jawabannya di sobek oleh anko.

Anko mulai membagikan lembaran soal - soal ulangan pada murid - muridnya. Seperti biasa, dia akan terlihat menyeramkan biarpun parasnya terbilang cantik dan proporsi badanya tidak bisa diremehkan untuk wanita seusianya.

Naruto yang baru saja menerima lembar soal dari anko tiba - tiba saja mematung. Anko yang merasa aneh dengan naruto menghentikan kegiatan berbagi soalnya dulu sebentar.

"Kau kenapa, Naruto? " tanya anko seraya melihat ekspresi Naruto. Pertanyaan anko juga membuat pandangan seisi kelas tertuju pada Naruto.

Sedang Naruto yang dipandang masih matung dengan pupil mata yang bergetar. Hinata yang juga melihatnya tentu ikut - ikutan khawatir. Tapi anehnya mahluk disebelahnya justru tidak tertarik untuk memperhatikannya dan justru mengisi lembar soal itu dengan tenang tanpa terusik oleh apapun.

Ya, memangnya siapa lagi kalau bukan sasuke. Seorang berjuluk akuma yang sejak dulu sudah bersahabat dengan Naruto.

Dia tergolong orang yang cuek dan dingin. Meskipun belakangan ini dia sedikit lembut dan perhatian. Sayangnya... Itu hanya pada sakura yang notabene nya adalaha kekasihnya. Kalau pada orang lain... Jangan pernah harap.

Sasuke itu seperti gunung es yang sulit untuk dicairkan. Tapi, Haruno Sakura berhasil mencairkannya walau hanya dengan sepercik api. Dan itupun hanya sakura yang bisa melakukannya.

Baik ,kembali ke Naruto.-

Kini bukan hanya pupil matanya saja yang bergetar. Tapi juga tangan dan mulutnya.

"S-sen-sei kau y-yakin ini s-so-alnya?" tanya Naruto dengan pandangan yang tak pernah lepas dari kertas di tangannya.

"Tentu saja. Kau bisa lihat nama kelasnya!" jawabnya santai.

'Bruk'

Tiba - tiba saja Naruto menjatuhkan kepalanya ke meja dan lembar soal yang tadi di pegangnya jatuh kelantai. Badan Naruto kini terlihat seperti tak memiliki tulang. Sangat lunglai.

"Towong jawngan bercawda sensew~" ucap naruto seperti orang yang mabuk.

Sontak saja tingkah Naruto itu mengundak gelak tawa dari penghuni kelas. Dan membuat anko berdecih kesal karena merasa dipermainkan oleh bocah jabrig ini.

Insiden naruto itu tidak bertahan lama karena anko kembali membagikan lembaran soal itu dan memulai ulangannya.

-O-

"HAHAHAHA... "

Suara tawa itu begitu sangat menggelegar di dalam kelas yang semula sepi kembali ricuh.

Akuma [sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang